Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
POLEMIK terkait kebaya di Tanah Air kian ramai setelah Singapura, Malaysia, Burnei Darussalam, dan Thailand berencana mendaftarkan kebaya masuk dalam warisan budaya UNESCO. Hal itu tentu jadi perbincangan tersendiri karena tidak ada nama Indonesia di antara negara yang hendak mendaftarkan kebaya kebaya ke UNESCO.
Ketua Pertiwi Indonesia, Miranti Serad yang saat ini juga bersama tim sedang mempersiapkan buku Kebaya Indonesia mengatakan, negara-negara di Asia Tenggara memang pada umumnya punya tradisi mengenakan kebaya seperti di Indonesia. Ia mengatakan, kebaya memiliki nilai kemanusiaan universal. Dengan demikian, ujar dia, kebaya bisa diterima semua kalangan.
"Kebaya itu bisa diterima di seluruh dunia untuk diapresiasi. Oleh karena itu, sudah seharusnya kebaya dijaga, dirawat, dan dilestarikan bersama-sama," kata Miranti, dalam keteranganya yang diterima Senin (5/12/2022)
Miranti menjelaskan, kebaya adalah hasil akulturasi dari banyak budaya luar yang berpadu dengan budaya lokal. Hingga saat ini pun, kata dia, belum ada penjelasan mengenai sejarah kebaya yang pasti dan bisa diterima oleh semua orang.
Ada yang menyebut dari Arab, Tiongkok, Portugis, atau bahkan Majapahit, dan lain sebagainya. Namun semua sepakat bila kebaya adalah hasil akulturasi. Di Indonesia, lanjut Miranti, terdapat berbagai macam jenis kebaya. Ada yang mengklasifikasikan berdasarkan daerah asal semisal kebaya jawa, sunda, encim, dan lainnya. Namun ada juga yang membagi kebaya berdasarkan model, yakni kebaya panjang dan pendek.
Melihat beragamnya mengenai muasal maupun model kebaya, Miranti mengajak segenap warga Indonesia untuk turut menjaganya. Bagi Miranti, kebaya sudah jadi semacam identitas Indonesia, khususnya perempuan.
Alasannya, kata Miranti, kebaya lekat dengan segala aspek kehidupan sehari-hari Indonesia. Menurutnya, kebaya lazim digunakan perempuan Indonesia mulai rakyat kebanyakan hingga Ibu Negara.
Miranti menegaskan, hal itu bisa terjadi karena kebaya tidak mengenal sekat. Siapapun boleh dan bisa mengenakan kebaya dipadukan dengan selera dan keperluan masing-masing. Misalnya dipadukan dengan hijab bahkan sepatu sneakers.
"Kebaya tidak mengenal sekat-sekat ekonomi, agama, suku, golongan, bangsa, dan sebagainya," jelas dia. (RO/OL-13)
Baca Juga: Kemendikbudristek: Pengusulan Kebaya ke UNESCO Dilakukan ...
Kedatangan tim asesor dari Unesco bertujuan untuk mengunjungi beberapa geosite yang ada di Kabupaten Toba.
Revalidasi UNESCO terhadap Geopark Kaldera Toba dilakukan secara berkala setiap empat tahun.
Festival Pesona Budaya Hoyak Tabuik 2025 resmi dibuka langsung oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Minggu (6/7/2025).
Revalidasi Toba Caldera Unesco Global Geopark akan berlangsung pada 21–25 Juli 2025 dengan agenda kunjungan dua asesor dari Portugal dan Korea Selatan ke sejumlah geosite.
DESAINER dan pelestari warisan budaya Indonesia, Era Soekamto telah menerima penghargaan dari UNESCO atas komitmennya yang berkelanjutan dalam melestarikan budaya
PENGAJAR Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia Andri Purnomo menyatakan Situs Purbakala Patiayam berpotensi menjadi warisan dunia atau world heritage Unesco.
NEGOSIASI dagang antara Indonesia dengan Amerika Serikat masih terus berlanjut meskipun Indonesia telah ditetapkan bahwa Indonesia dikenai tarif impor sebesar 19 persen
WAKIL Indonesia di turnamen bulu tangkis Jepang Terbuka 2025 satu persatu mulai berguguran, tunggal putra Indonesia, Alwi Farhan harus tersingkir
Sebelum Indonesia, Vietnam menjadi ukuran keberhasilan negosiasi dengan pemeritnah Amerika Serikat.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bertolak ke Brussel, Belgia, mendampingi Presiden Prabowo Subianto bertemu pimpinan tertinggi Uni Eropa untuk mempercepat IEU-CEPA
Keputusan tarif tersebut telah dirancang jauh sebelum Indonesia secara resmi diterima sebagai anggota penuh BRICS.
Donald Trump pada hari Kamis (10/7) menyatakan rencananya untuk menetapkan tarif menyeluruh sebesar 15% atau 20% untuk sebagian besar negara mitra dagang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved