Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
MEMBIASAKAN diri dengan rasa minuman tawar dapat membantu seseorang membatasi asupan gula harian sehingga menurunkan risiko obesitas dan terkena penyakit tidak menular seperti diabetes. Hal itu dikatakan spesialis penyakit dalam Rudy Kurniawan.
"Penting untuk edukasi sejak dini karena manis itu persepsi," kata dokter spesialis penyakit dalam dari Universitas Indonesia itu, Kamis (17/11).
Rudy menjelaskan setiap orang memiliki ambang sensitivitas yang berbeda-beda.
Baca juga: Batasi Gula, Garam, dan Lemak (GGL), Langkah Penting Cegah Diabetes
Ketika seorang sering menyantap makanan atau menyesap minuman manis, maka individu tersebut akan kian terbiasa dengan rasa manis.
Bila disodori makanan atau minuman yang gulanya tidak sebanyak konsumsi biasanya, seseorang akan merasa bahwa hidangan tersebut kurang manis.
Sebaliknya, seseorang yang terbiasa dengan rasa tawar dan jarang menyantap makanan atau menyesap minuman manis akan lebih sensitif ketika mengonsumsi sesuatu yang manis.
Meski diberi gula sedikit, makanan akan terasa sangat manis bagi orang yang terbiasa dengan rasa tawar.
Rudy mengajak masyarakat untuk mulai memberikan edukasi tentang makanan sehat sejak dini agar anak-anak pun bisa memilih makanan yang terbaik bagi tumbuh kembang mereka.
Kebiasaan baik sejak kecil itu bisa terus berlanjut hingga dewasa sehingga pola hidup sehat dilakukan secara konsisten.
Bagi masyarakat, khususnya kelompok prediabetes dan diabetes yang sudah terbiasa dengan gula, Rudy menyarankan untuk mengganti gula dengan alternatif pemanis lain yang rendah kalori.
Selain itu, masyarakat juga perlu mengimbanginya dengan aktivitas fisik yang rutin dan membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak dengan memperhatikan label kemasan sebelum makan.
Konsumsi gula berlebih berkontribusi terhadap tingginya asupan kalori yang dapat meningkatkan diabetes. Tetapi bukan berarti masyarakat sama sekali tidak boleh mengonsumsi gula.
Anjuran konsumsi gula harian adalah tidak lebih dari 50 gram atau empat sendok makan.
Namun, rata-rata 5,5% penduduk di Indonesia masih mengonsumsi gula di atas 50 gram per hari. Umumnya, produk dengan pemanis yang biasa dikonsumsi adalah teh kemasan (13,26%), susu kental manis (5,2%) dan jus buah serbuk (4,82%).
Selain disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat, diabetes juga dapat dipicu oleh obat-obatan seperti steroid yang mengubah kondisi insulin dalam tubuh.
Diabetes juga bisa terjadi pada perempuan yang hamil karena pengaruh hormon yang membuat terjadinya resistensi insulin. (Ant/OL-1)
Hari Hepatitis Sedunia dirayakan setiap tanggal 28 Juli sebagai aksi global untuk menunjukkan perhatian terhadap hepatitis yang masih menjadi risiko besar bagi kesehatan masyarakat.
Jepang dikenal luas sebagai salah satu negara dengan masyarakat tersehat di dunia.
Kemenkes mengingatkan masyarakat agar siaga terhadap berbagai penyakit yang bisa muncul saat peralihan musim seperti saat ini, salah satunya demam berdarah dengue atau DBD
Banjir tengah melanda berbagai daerah di Indonesia, tidak terkecuali Jabodetabek. Hal itu menimbulkan dampak yang berbahaya bagi masyarakat, khususnya penyebaran penyakit leptospirosis.
Hipertensi, hingga kini, masih menjadi penyebab utama penyakit kardiovaskular dan kematian dini di seluruh dunia.
Pemerintah Indonesia berupaya mengeliminasi kusta karena kusta merupakan penyakit yang seharusnya sudah tidak ada lagi.
Penderita diabetes tetap bisa menikmati buah dengan aman. Temukan 16 buah rendah indeks glikemik yang kaya serat dan nutrisi.
Sertifikasi AKL merupakan syarat resmi dari Kemenkes untuk menjamin bahwa alat kesehatan yang beredar memenuhi standar keamanan, kualitas, dan kepraktisan.
Buah naga memiliki potensi untuk membantu menurunkan kadar gula darah, terutama bagi penderita diabetes atau prediabetes.
Cuka sari apel ditemukan memperlambat laju pengosongan lambung pada orang yang hidup dengan diabetes dan gastroparesis.
terdapat beberapa pilihan beras yang dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan terhadap sumber karbohidrat.
SEBUAH studi yang diterbitkan dalam jurnal Headache pada 2025 menunjukkan bahwa obat diabetes tipe 2 dan obesitas jenis tertentu bisa mengobati migrain hingga 75 persen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved