Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
AKSELERASI pertumbuhan jumlah sumber daya manusia (SDM) pendidikan tinggi bergelar doktor merupakan salah satu kunci meningkatkan daya saing bangsa melalui inovasi. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2024, jumlah SDM bergelar doktor di Indonesia ditargetkan mencapai angka 20 persen. Saat ini capaian itu masih berada pada angka 16 persen.
Urgensi untuk meningkatkan jumlah doktor dalam waktu singkat direspons oleh Direktorat Sumber Daya, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek) melalui Program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) yang dilaksanakan sejak 2013. Program ini memberikan kesempatan generasi muda memperoleh beasiswa studi lanjut pada jenjang magister (S-2) dan doktor (S-3) dalam waktu empat tahun di perguruan tinggi terbaik di Tanah Air, serta dibimbing oleh promotor handal di bidangnya.
Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Tjitjik Srie Tjahjandarie dalam acara pembukaan Anjangsana Beasiswa PMDSU batch V bertajuk ‘Cendekiawan Muda untuk Indonesia Emas 2045’ menegaskan seluruh mahasiswa beserta alumni PMDSU adalah SDM pengisi pembangunan untuk Indonesia Emas 2045. Selain itu, PMDSU juga menjadi strategi Kemendikbudristek untuk dapat memenuhi target Bappenas.
"Karena apabila melalui program doktor reguler, kita perlu waktu minimal tujuh tahun. Namun dengan adanya program PMDSU ini diharapkan kita dapat mencetak doktor dalam waktu empat tahun. Sehingga saya berharap melalui kegiatan anjangsana ini sebagai bentuk program saling mentrigger satu dengan yang lain untuk selesai on time atau tepat waktu," kata Tjitjik dalam keterangan yang diterima, Kamis (17/11).
Direktur Sumber Daya Ditjen Diktiristek, Mohammad Sofwan Effendi menjelaskan, tahun depan Ditjen Diktiristek mendapat alokasi beasiswa PMDSU dua kali lipat dari saat ini, yaitu sebanyak 300 penerima. Hal ini perlu dimanfaatkan sebaik mungkin agar Indonesia memiliki SDM mumpuni yang siap berkontribusi di berbagai bidang pembangunan.
"Pada 2045, Indonesia memasuki usia 100 tahun yang memiliki ekonomi yang kuat, menjadi negara yang makmur. Namun itu semua hanya bisa terwujud apabila dikelola oleh SDM yang unggul. Kita juga perlu mengambil peluang dari bonus demografi untuk menaikkan rasio penduduk yang berkualifikasi S-2 dan S-3, salah satunya melalui beasiswa PMDSU,” terang Sofwan.
Hingga saat ini, Program PMDSU sudah memasuki angkatan keenam (batch VI) dengan total 1.008 penerima. PMDSU juga telah berhasil mencetak doktor muda yang saat ini sudah berkarier di berbagai institusi, baik sebagai dosen maupun peneliti. Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam mengatakan, keberadaan doktor di sebuah negara mampu memberikan kontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menghasilkan inovasi. Nizam menambahkan, inovasi inilah yang akan membuat Indonesia keluar dari middle trap income.
"Industri kita sebagian besar bergantung pada bahan baku impor, dan masih berupa lisensi. Untuk menghadapi tantangan tersebut, dibutuhkan peneliti-peneliti berkualifikasi doktor yang memiliki obsesi untuk menjawab permasalahan nyata industri, di antaranya meningkatkan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) hingga mengubah industri tukang jahit menjadi industri berbasis inovasi," tutur Nizam. (RO/OL-15)
Pada 2025 ini, Pemprov Jateng telah memberikan beasiswa bagi anak tidak sekolah (ATS) sebanyak 1.100 anak putus sekolah atau rentan putus sekolah di SMA, SMK dan SLB.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menunjukkan komitmennya dalam menjamin keberlanjutan pendidikan anak-anak dari keluarga miskin
Pendidikan menjadi salah satu fokus utama Baznas, untuk mengentaskan kemiskinan.
Ketua Baznas Kabupaten Tuban, Agus Suryanto mengungkapkan program SKSS merupakan wujud konkret dukungan Baznas Tuban terhadap dalam menyiapkan generasi penerus.
Prabowo juga menyampaikan apresiasi atas peran Rusia dalam sejarah panjang hubungan bilateral kedua negara. Khususnya sejak masa awal kemerdekaan Indonesia.
Anak karyawan dan pensiunan PT Pos Indonesia diberi kesempatan untuk melanjutkan studi di Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI).
Kemendikbudristek sudah terlanjur menganggarkan Rp3,58 triliun untuk proyek TIK ini. Lalu, ada juga pengadaan DAK senilai Rp6,3 triliun.
Dukungan dari berbagai pihak, baik itu pemerintah, swasta, maupun masyarakat, sangat penting dalam membangun ekosistem pendidikan yang mendukung perkembangan anak secara holistik.
Selama 10 tahun terakhir, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mengalami tren peningkatan dari 68,90 pada tahun 2014 menjadi 73,55
Melalui perhelatan tersebut Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbud-Ristek berhasil menunjukkan capaian baik dari karya artistik anak bangsa.
Modena juga telah berupaya untuk mengintegrasikan praktik-praktik bisnis berkelanjutan dengan berinvestasi di berbagai program pengembangan sumber manusia dan pemanfaatan teknologi.
FHI menjadi wadah bagi warga negara asing untuk mengasah kemahiran dan kreativitas mereka dalam menggunakan bahasa Indonesia. Puncak FHI 2024 yang berlangsung meriah pada Jumat (30/8) di Bali
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved