Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
Beasiswa Unggulan 2025 adalah program bantuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki prestasi tinggi. Program ini terbuka untuk jenjang pendidikan S1, S2, dan S3, serta berbagai kategori, termasuk bagi penyandang disabilitas dan pegawai Kemendikbudristek. Beasiswa ini bertujuan untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia di Indonesia melalui pendidikan berkualitas.
Beasiswa Unggulan 2025 memiliki beberapa kategori untuk memastikan cakupannya yang luas, yaitu:
Syarat untuk mengikuti Beasiswa Unggulan 2025 mencakup beberapa persyaratan umum dan khusus berdasarkan jenjang pendidikan. Berikut adalah rincian syaratnya:
S1: Lulusan SMA/SMK/MA maksimal 2 tahun terakhir, memiliki sertifikat prestasi akademik atau non-akademik tingkat nasional/internasional, serta menulis esai berjudul "Karya Hebatku untuk Kemajuan Indonesia".
S2: Usia maksimal 32 tahun (baru) atau 33 tahun (on-going) per 31 Desember tahun pendaftaran, memiliki LoA Unconditional, serta sertifikat UKBI (minimal Unggul) dan bahasa Inggris (TOEFL 550, IELTS 6.5).
S3: Usia maksimal 46 tahun (baru) atau 47 tahun (on-going) per 31 Desember tahun pendaftaran, dengan LoA Unconditional, sertifikat UKBI (minimal Unggul), dan proposal disertasi.
Dokumen yang harus disiapkan meliputi:
Untuk mendaftar Beasiswa Unggulan 2025, ikuti langkah-langkah berikut:
Jadwal pendaftaran Beasiswa Unggulan 2025 biasanya dibuka pada awal Juli. Pastikan untuk selalu memeriksa situs resmi Beasiswa Unggulan untuk pembaruan lebih lanjut.
Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, kunjungi https://beasiswaunggulan.kemdikbud.go.id.
Kemendikbudristek sudah terlanjur menganggarkan Rp3,58 triliun untuk proyek TIK ini. Lalu, ada juga pengadaan DAK senilai Rp6,3 triliun.
Dukungan dari berbagai pihak, baik itu pemerintah, swasta, maupun masyarakat, sangat penting dalam membangun ekosistem pendidikan yang mendukung perkembangan anak secara holistik.
Selama 10 tahun terakhir, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mengalami tren peningkatan dari 68,90 pada tahun 2014 menjadi 73,55
Melalui perhelatan tersebut Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbud-Ristek berhasil menunjukkan capaian baik dari karya artistik anak bangsa.
Modena juga telah berupaya untuk mengintegrasikan praktik-praktik bisnis berkelanjutan dengan berinvestasi di berbagai program pengembangan sumber manusia dan pemanfaatan teknologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved