Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
MENJELANG peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025, suasana nasional mulai terasa. Spanduk, baliho, unggahan media sosial, hingga dokumen resmi mulai dipenuhi ucapan kemerdekaan. Namun, tak sedikit ucapan tersebut ditulis dengan cara yang kurang tepat sehingga mengurangi makna dan kesan resminya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, telah mengeluarkan panduan resmi agar masyarakat memahami bentuk ucapan yang sesuai kaidah bahasa Indonesia. Pedoman ini disampaikan salah satunya melalui akun X resmi @Kemdikdasmen.
Menurut panduan tersebut, kesalahan umum terletak pada penempatan angka tahun dan penggunaan istilah yang tidak tepat. Beberapa contoh yang sebaiknya dihindari antara lain:
Kesalahan ini umumnya terjadi karena kata “dirgahayu”, yang berarti “umur panjang”, dihubungkan langsung dengan angka tahun atau singkatan “HUT”. Secara tata bahasa, format tersebut keliru. Penulisan angka tahun hanya tepat jika mengikuti frasa “Ulang Tahun” atau “HUT”, bukan setelah kata “dirgahayu”.
Kemendikbudristek merekomendasikan beberapa bentuk penulisan yang benar, di antaranya:
Bentuk-bentuk ini dinilai lebih sesuai, mudah dipahami, dan tetap mencerminkan rasa hormat terhadap momen kemerdekaan.
Ucapan kemerdekaan bukan sekadar kata-kata, tetapi juga simbol nasionalisme. Penulisan yang benar akan memberi kesan formal, profesional, dan bermartabat, selaras dengan tema HUT ke-80 RI tahun ini: “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.”
Selain itu, ucapan yang sesuai kaidah bahasa Indonesia membantu menyampaikan pesan secara utuh tanpa menimbulkan tafsir yang keliru. Kesalahan struktur bisa membuat makna berubah, bahkan terkesan tidak menghargai peristiwa bersejarah tersebut.
Kemendikbudristek mendorong seluruh elemen masyarakat, termasuk institusi pendidikan, pemerintah daerah, dan pelaku usaha, untuk mengikuti pedoman ini dalam pembuatan spanduk, baliho, dan konten digital. Guru dan tenaga pendidik juga diimbau menyebarluaskan contoh ucapan yang tepat kepada siswa.
Hal ini tidak hanya menjadi bagian dari persiapan perayaan HUT RI, tetapi juga sarana pembelajaran bahasa yang relevan. Melalui praktik ini, generasi muda diharapkan semakin peka terhadap pentingnya menjaga bahasa Indonesia sebagai identitas nasional.
Pedoman ini menegaskan bahwa bahasa adalah bagian penting dari jati diri bangsa. Menggunakan ucapan yang tepat saat HUT RI berarti menghormati sejarah perjuangan, menjaga wibawa bahasa, dan memperkuat semangat nasionalisme.
Dengan penulisan yang benar, pesan kemerdekaan dapat tersampaikan secara jelas, bermakna, dan membangkitkan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia.
Sebagaimana diingatkan Kemendikbudristek, nasionalisme bisa diwujudkan lewat pilihan kata yang tepat. Menulis ucapan “Dirgahayu Republik Indonesia” dengan format yang benar mungkin terlihat sederhana, namun dampaknya besar dalam menjaga kehormatan peringatan kemerdekaan di mata bangsa sendiri dan dunia. (kemdikdasmen/Z-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved