Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
SARAF kejepit merupakan kondisi berbahaya yang biasanya ditandai dengan rasa nyeri di area tubuh tertentu, termasuk di area pinggang.
Meskipun begitu, beberapa orang masih sulit membedakan nyeri pinggang biasa dengan yang berbahaya.
Apalagi, mengutip dari Mayo Clinic menyebutkan bahwa sekitar 80% pernah merasakan nyeri di area pinggang, setidaknya sekali dalam hidupnya.
Banyak orang abai terhadap nyeri pinggang, beberapa orang lainnya merasa perlu melakukan pengobatan.
Lalu, sebenarnya bagaimana cara membedakan rasa nyeri pinggang akibat saraf kejepit dengan nyeri pinggang biasa? Simak ulasannya dalam artikel berikut!
Berbagai penyebab nyeri pinggang
Nyeri pinggang merupakan masalah umum yang sering dialami oleh orang dewasa. Meskipun begitu, sangat sulit mendiagnosis nyeri pinggang tanpa bantuan medis, apalagi nyeri pinggang ini bisa disebabkan oleh berbagai penyebab.
Baca juga: Metode Dekompresi Atasi Saraf Terjepit Tulang Belakang
Mengutip dari Cleveland Clinic menyebutkan bahwa nyeri pinggang atau low back pain ini dapat terjadi akibat cedera, kondisi/penyakit tertentu, hingga cedera otot biasa akibat aktivitas sehari-hari.
Rasa nyeri yang muncul pada nyeri pinggang juga berbeda-beda, mulai dari ringan, sedang, hingga nyeri tajam yang mengganggu aktivitas.
Berikut adalah beberapa penyebab nyeri pinggang yang paling sering terjadi, di antaranya cedera saat berolahraga, akibat duduk terlalu lama, atau membawa tas punggung yang terlalu berat, terjadi peradangan pada sendi tulang belakang, kelainan pada lengkungan tulang belakang seperti kifosis, lordosis, hingga skoliosis, serta saraf kejepit atau Hernia Nucleous Pulposus
Saraf kejepit
Hernia Nucleous Pulposus (HNP) atau saraf kejepit merupakan masalah yang sering terjadi di area tulang belakang, umumnya bagian punggung bawah atau pinggang.
Kondisi ini dapat terjadi ketika saraf di area tulang belakang tertekan oleh jaringan sekitarnya, sehingga dapat menimbulkan rasa nyeri, baal, dan otot bagian tulang belakang yang melemah.
Semua orang berisiko mengalami saraf kejepit terutama mereka yang berusia 50 tahun ke atas, memiliki berat badan berlebih, genetika, beberapa orang mewarisi kecenderungan untuk mengalami HNP atau saraf kejepit.
Selain itu, risiko lain adalah merokok, karena merokok dapat mengurangi suplai oksigen ke disk tulang belakang, sehingga menyebabkan tulang belakang lebih rentan rusak dan duduk dalam waktu yang lama.
Bahaya saraf kejepit
Saraf kejepit sebaiknya tak dianggap remeh, karena jika terus dibiarkan akan menganggu hantaran listrik sistem saraf ke otak, sehingga menyebabkan kesemutan, otot di bagian paha menjadi lemah, muncul rasa nyeri yang dapat menganggu aktivitas. Bahkan, bisa menyebabkan kelumpuhan.
Oleh karena itu, dr. Ketut Ngurah Gunapriya, Sp.An, KIC, FIPM, CIPS, dokter spesialis anestesi yang berpraktik di klinik nyeri KL Klinik menyebutkan bahwa sebaiknya jika sudah mengalami gejala nyeri di area tulang belakang, segera lakukan konsultasi dengan dokter.
“Apalagi jika rasa nyeri tak hilang dalam waktu berbulan-bulan hingga menahun, nah itu bisa jadi warning sign adanya saraf kejepit. Untuk itu, segera lakukan konsultasi dengan dokter,”jelasnya.
Cara membedakan gejala nyeri pinggang biasa dengan saraf kejepit
Pada umumnya nyeri pinggang biasa akibat aktivitas sehari-hari dapat hilang dengan sendirinya, atau muncul beberapa saat saja.
"Namun, kamu harus waspada jika mengalami nyeri yang disertai dengan kesemutan di area kaki, melemahnya otot-otot di bagian paha atau kaki, dan muncul nyeri tajam di pinggang yang menjalar ke area kaki," jelas dr. Ketut Ngurah Gunapriya, Sp.An, KIC, FIPM, CIPS dalam keterangan, Selasa (25/10).
dr. Ketut memaparkan bahwa untuk mengatasi sekaligus mencegah saraf kejepit, melakukan pemeriksaan dengan dokter.
“Pemeriksaan pada saraf kejepit biasanya dilakukan setelah melakukan konsultasi, biasanya dokter akan menyarankan pemeriksaan deteksi HNP dengan CT-Scan atau MRI untuk mengetahui ada atau tidaknya saraf kejepit," kata dr.Ketut.
"Setelah itu, dokter akan memberikan beberapa pilihan pengobatan yang sesuai dengan tingkat keparahan saraf kejepit. Kalau sudah parah ya kita lakukan pengobatan dengan tindakan medis, operasi itu pilihan terakhir,” kata dokter yang berpraktik di Pain Center KL Klinik ini.
"Tempat pengobatan pada masalah nyeri, termasuk masalah nyeri saraf kejepit tanpa tindakan operasi adalah di Klinik Nyeri Pain Center KL Klinik, dengan konsep “Pain Care Management” hadir membantu masalah nyeri Anda," terang dr.Ketut.
"Dokter dan perawat kami sudah tersertifikasi dalam pelayanan nyeri dengan belasan tahun pengalaman dalam menangani ratusan pasien dengan masalah nyeri yang berbeda-beda," ucapnya.
"Dibandingkan dengan terapi nyeri yang konvensional (obat minum) ataupun tindakan operasi yang berisiko tinggi untuk pasien, Klinik Nyeri Pain Care Manajement memilih memfokuskan kenyamanan serta teknik pengobatan modern yang aman dan efektif tanpa pembedahan (operasi)," paparnya. (RO/OL-09)
Rendahnya literasi kesehatan di masyarakat juga menjadi faktor penyebab. Banyak warga tidak memahami siapa saja yang memiliki kewenangan legal untuk memberikan layanan medis.
Kesiapan tenaga kesehatan perlu dilakukan lebih dulu sebelum implementasi teknologi kesehatan.
Durian ternyata mengandung nutrisi penting untuk ibu hamil seperti zat besi, folat, dan vitamin C yang baik untuk perkembangan janin.
Studi ini mengukur gejala seperti heartburn, nyeri dada, naiknya asam lambung, dan mual menggunakan kuesioner penilaian mandiri (GERD-Q, skor 0–18).
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Paboi dan YOI untuk memperluas akses edukasi kesehatan ortopedi serta memperkuat pelayanan medis bagi masyarakat di wilayah Indonesia Timur.
Secretome adalah sekumpulan zat bioaktif yang dilepaskan oleh stem cell, isinya ada protein, exosome, sampai RNA. Zat ini bisa bantu regenerasi jaringan.
Saraf kejepit dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, yang sering kali mengganggu aktivitas harian.
Teknik operasi saraf kejepit BESS Plus dilakukan dengan mengutamakan keutuhan ligamentum flavum, yaitu jaringan yang menstabilkan susunan tulang belakang.
Saraf terjepit sering terjadi pada seseorang melakukan aktivitas fisik dengan intensitas namun tanpa persiapan atau pemanasan.
Jangan terjebak mitos seputar nyeri pinggang dan punggung, serta saraf kejepit. Mari pahami penjelasan dokter berikut ini.
Saraf terjepit bisa disebabkan dari banyak faktor mulai bantalan tulang belakang yang pecah menjepit saraf, atau karena bantalan tulang belakang yang menipis karena faktor usia.
Otot-otot yang ada di sekitar tulang belakang harus kuat. Caranya adalah olahraga. untuk memperkuat otot perut dan otot pinggang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved