Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
DOKTER Spesialis Tulang Belakang RS Premier Bintaro, dr Asrafi Rizki Gatam, SpOT(K)Spine, mengatakan pencegahan saraf terjepit pada prinsipnya menjaga kesehatan secara umum. Memperkuat otot-otot yang ada di sekitar tulang belakang, otot perut, dan otot yang ada di punggung. Karena kalau ototnya kuat, beban ke bantalan itu akan berkurang.
"Otot-otot yang ada di sekitar tulang belakang harus kuat. Caranya ialah olahraga untuk memperkuat otot perut dan otot pinggang. Caranya kita melakukan yang namanya core exercise yang bisa dilakukan di mana saja seperti sit up, back up, plank, bicycle kick, dan sebagainya bisa ke tempat fitnes, yoga, atau pilates. Jadi, banyak sekali hal yang bisa dikerjakan untuk membantu meningkatkan kekuatan otot tulang belakang dan otot perut," kata dr Asrafi saat ditemui di RS Premier Bintaro, Tangerang Selatan, Selasa (13/2).
Saraf terjepit bisa disebabkan dari banyak faktor mulai bantalan tulang belakang yang pecah menjepit saraf, kemudian bantalan tulang belakang yang menipis karena faktor usia yang membuat saraf terjepit, atau disebabkan karena penebalan ligamen antara tulang. Ligamen bisa menebal sehingga menjorok masuk ke ruangan saraf.
Baca juga : Spine Center RS Premier Bintaro Jadi Penunjang Health Tourism di Indonesia
"Faktor satu lagi ialah kalau tulangnya bergeser menyebabkan saraf kejepit juga. Jadi pada prinsipnya, saraf kejepit itu adalah suatu keadaan di mana ruangan saraf itu tidak cukup untuk mengakomodasi saraf itu. Pada prinsipnya sebenarnya seperti itu," ujar dia.
Untuk penanganan, harus dilakukan diagnosis dulu untuk menentukan kondisi saraf kejepit. Pertama ialah mengobrol dengan pasiennya untuk eksplor gejalanya itu seperti apa. Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik salah satunya dilakukan uji sensasi saraf di kulitnya, kemudian bagaimana kekuatan ototnya, rentang gerak sendi, rentang gerak pinggang leher, dan pemeriksaan lainnya.
Kemudian, pasien diminta rontgen untuk melihat kondisi tulang dan MRI untuk melihat jaringan lunak, seperti otot, ligamen, bantalan tulang belakang, dan saraf. Dari MRI tersebut bisa ditentukan adanya saraf terjepit atau tidak.
Baca juga : Nyeri Menjalar Hingga ke Tungkai Bawah Bisa Jadi Gejala Saraf Kejepit
Secara umum penanganan ada dua, nonoperasi atau penanganan dengan operasi. Ketika ada orang yang datang pertama kali ke rumah sakit maka penangananya biasanya dilakukan secara konservatif dulu dengan obat, fisioterapi. Kalau obat-obatan dan fisioterapi ternyata tidak membaik, baru dipertimbangkan untuk operasi. "Operasinya itu ada dua sebenarnya, operasi di tulang belakang itu secara umum. Pertama ialah operasi yang membebaskan jepitan saraf dan yang kedua ialah kombinasi antara dekompresi dan dilakukan fusi," ungkapnya.
Fusi adalah menyatukan dua ruas tulang belakang. Dekompresi dilakukan dengamn cara prosedur endoskopi kemudian, sebagian dari tulang itu kita kikis dan jepitannya kita ambil. Kemudian, tindakan fusi jika tulang ada yang bergeser dan bantalan tipis.
Penanganan saraf kejepit dapat dilakukan dengan optimal di Rumah Sakit Premier Bintaro, Tangerang Selatan. Rumah Sakit Premier Bintaro Tangerang Selatan memiliki robot yang dinamakan Robotic Spine Surgery yang berperan untuk membantu operasi ketika melakukan fusi sehingga sayatannya kecil. Robot tersebut hanya dimiliki dua rumah sakit di Indonesia, salah satunya RS Premier Bintaro. (H-2)
Dokter Spesialis Bedah Ortopedi Bedah Tulang, Luthfi Gatam, mengingatkan kepada pasien yang mengalami masalah tulang belakang agar memeriksakan diri ke dokter
Teknik operasi saraf kejepit BESS Plus dilakukan dengan mengutamakan keutuhan ligamentum flavum, yaitu jaringan yang menstabilkan susunan tulang belakang.
Skoliosis lebih sering terjadi 85% pada usia muda, terutama kepada perempuan menjelang menstruasi pertama atau sekitar usia 10 tahun ke atas.
Penyebab terjadinya nyeri tulang punggung karena tulang belakang seperti otot kaku, bantalan tulang belakang rusak, peradangan sendi, atau pengeroposan.
Tradisi menganggap bersandar sebagai sikap yang buruk dan merusak, penelitian terbaru menunjukkan tidak ada hubungan antara bersandar dan nyeri tulang belakang.
Saraf kejepit dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, yang sering kali mengganggu aktivitas harian.
Saraf terjepit sering terjadi pada seseorang melakukan aktivitas fisik dengan intensitas namun tanpa persiapan atau pemanasan.
Jangan terjebak mitos seputar nyeri pinggang dan punggung, serta saraf kejepit. Mari pahami penjelasan dokter berikut ini.
Otot-otot yang ada di sekitar tulang belakang harus kuat. Caranya adalah olahraga. untuk memperkuat otot perut dan otot pinggang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved