Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Beri Ruang Kreasi Bagi Mahasiswa, UFF 2022 Angkat Nilai Budaya Warisan Bangsa

Faustinus Nua
14/10/2022 10:41
Beri Ruang Kreasi Bagi Mahasiswa, UFF 2022 Angkat Nilai Budaya Warisan Bangsa
UPH Film Festivaal 2022(Dok. UPH)

UNIVERSITAS Pelita Harapan (UPH) kembali menggelar UPH Film Festival (UFF) 2022 ke-6 untuk memberi ruang kreasi dan apresiasi bagi mahasiswa. Dengan tema 'Legacy', UFF 2022 mengajak mahasiswa untuk menggali nilai-nilai luhur yang ada dalam budaya bangsa Indonesia melalui film pendek.

"Kenapa legacy? Dari dulu kita ingin lokal to global. Jadi budaya lokal kita angkat menjadi global, ini ditemui film yang dari bahasa-bahasa daerah, sangat menarik keberagaman kita," ungkap Wakil Ketua Panitia UFF 2022 sekaligus Dosen Sinematografi UPH, Baptista Anton dalam keterangannya, Juamt (14/10).

Anton menjelaskan, warisan bangsa Indonesia yang terkandung dalam budaya memang sangat kaya. Indonesia tidak pernah kehabisan cerita dan setiap daerah memiliki kekhasan budaya yang bisa diangkat dalam film pendek.

"Itu kita tarik ke mahasiswa, kita dorong Ketika kita mengangkat budaya, kita tidak kehabisan cerita, masing-masing daerah itu memiliki cerita yang menarik dan menjadi representasi yang menarik ketika kita tayangkan," tutur Anton.

Untuk tahun ini, lanjut Anton, ada 14 film yang lulus tahapan seleksi dari tim universitas dan juga Lembaga Sensor Film. Film-film tersebut merupakan hasil karya mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) UPH.

Sebagian besar film yang yang ditayangkan dalam festival tersebut merupakan Tugas Akhir (TA) mahasiswa dan hanya satu tugas video. Ada film dokumenter, film fiksi, genre drama dan ada juga komedi.

"Mahasiswa diharapkan menjadi individu yang kritis, disiplin, beretika, serta memiliki empati dan simpati terhadap masalah sosial yang relevan di Indonesia. Karya-karya Sinematografi telah ditayangkan secara berkala dalam kegiatan Film Festival sejak 2016," ujar Ketua Program Studi DKV UPH, Lala Palupi Santyaputri. 

Baca juga : Sandiaga Uno: Kolaborasi Masyarakat Bisa Bangkitkan Wisata Tondok Bakaru

Beberapa film yang ditayangkan juga pernah memenangkan penghargaan baik nasional maupun internasional. Bahkan ada yang mendapat pendanaan dari pemerintah sebagai bentuk dukungan atas kreativitas mahasiswa.

Brand Marketing & Guest Service Manager Cinepolis Indriana Listia Rahmawati mengapresiasi karya-karya mahasiswa tersebut. Pihaknya selaku industri di sektor perfilman mendukung dan memfasilitasi film pendek mahasiswa. 

"Sekarang kita ingin produser muda ini terfasilitasi, seperti film mereka muncul di layar lebar. Kita sebagai salah satu pemegang ekosistem di industri film, kita punya peran penting untuk memberikan rekomendasi orang-orang film, termasuk calon-calon produser muda atau yang punya talenta," kata dia.

Sementara itu, Dekan Fakultas Desain UPH, Martin Luqman Katoppo mengatakan, film pendek tersebut merupakan karya kolektif mahasiswa. Sebagai Tugas Akhir perkuliahan mereka membuat film pendek dan ditayangkan dalam UFF.

"Apa yang kita lakukan bukan hanya sekedar terkenal, tetapi memberikan suatu karya-karya film yang bermutu dan berkualitas dan membawa pesan budaya," ucapnya.

Dia berharap karya-karya tersebut tidak sekadar ditonton, tetapi juga perlu dikritisi dan diambil nilai-nilai positifnya. Lewat festival, mahasiswa disiapkan untuk menghadapi dunia kerja dan membentuk link and match antara dunia pendidikan tinggi dan dunia industri. (OL-7) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik