Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Sandiaga: Sail Tidore 2022 Jadi Ikon Pariwisata yang Diunggulkan

Ficky Ramadhan
11/10/2022 19:00
Sandiaga: Sail Tidore 2022 Jadi Ikon Pariwisata yang Diunggulkan
Menparekraf Sandiaga Uno saat menyampaikan keterangan pers.(Antara)

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendukung penuh kegiatan Sail Tidore 2022. Menurutnya, Sail Tidore merupakan bagian dari pariwisata minat khusus, yang berkaitan dengan wisata bahari Indonesia.

"Ini menjadi kebangkitan dari pariwisata kita, yang saat ini mengejar target di ambang batas atas dari target wisatawan mancanegara dan pergerakan wisata nusantara, yang sudah melebihi target pada tahun ini sekitar 700 juta," ujar Sandiaga, Selasa (11/10).

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwwa Sail Tidore akan menjadi salah satu event yang akan diunggulkan di sektor pariwisata. "Bukan hanya kapal besar yang dilibatkan, namun kapal nelayan juga akan dibeautifikasi dan produk ekonomi kreatif, seperti makanan khas Maluku Utara," imbuhnya.

Baca juga: Menparekraf Ingin Lebih Banyak Film Kisahkan Keunggulan Pariwisata

Sail Tidore pun akan direkomendasikan sebagai tempat yang cocok untuk anak muda Indonesia berlibur dengan harga murah. "Untuk target kunjungan, sedang kita lakukan tahap finalisasi. Diharapkan, Sail Tidore dapat menarik 30-50 ribu kunjungan dalam empat hari," jelas Sandiaga.

Untuk kesiapan infrastruktur, sudah memasuki tahap final dengan bantuan Kementerian PUPR. Selain infrastruktur, Kemenparekraf juga memberikan pelatihan pendampingan kepada masyarakat lokal, serta menciptakan lapangan kerja baru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca juga: Delapan Rekomendasi Museum Nasional Terpopuler di Indonesia

Terkait aspek keamanan di Sail Tidore, pihaknya telah memberikan arahan dan pedoman kepada Dinas Pariwisata di daerah bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Dalam hal ini, untuk menyiapkan manajemen krisis terhadapat curah hujan yang tinggi, potensi longsor, potensi banjir, maupun anomali cuaca di Indonesia. "Kita mempersiapkan langkah antisipatif. Kuncinya,  menyiapkan seluruh rantai pasok dari sektor parekraf, agar cuaca yang bergejolak bisa diantisipasi," tuturnya.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya