Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Anda Menderita Alergi? Ini Olahraga yang Cocok Bagi Anda

Basuki Eka Purnama
08/10/2022 11:30
Anda Menderita Alergi? Ini Olahraga yang Cocok Bagi Anda
Ilustrasi(MI/HO)

DOKTER spesialis penyakit dalam konsultan alergi imunologi klinik Prof Iris Rengganis menyarankan orang dengan alergi agar rutin berolahraga, khususnya berjalan kaki dan senam.

"Paling bagus jalan kaki dan senam," kata dia dalam sebuah acara daring bertajuk Alergi reda lebih cepat, tetap produktif tanpa
khawatir #IncidalUntukPejuangAlergi, dikutip Sabtu (8/10).

Iris mengatakan, pemilihan lokasi perlu menjadi pertimbangan. Bagi mereka yang alergi rumput dan debu sebaiknya menghindari berolahraga di atas rumput, sementara penderita alergi dingin tidak memilih berenang.

Baca juga: Anda Alergi Tungau Debu? Hindari Beludru!

"Banyak pilek dan bersin jangan berenang dulu karena dingin. Untuk asma dianjurkan berenang karena rongga parunya lebih bisa latihan napas tetapi enggak boleh dingin. Harus cari waktunya misalnya setelah jam 15.00 atau pagi ada matahari," kata dia.

Berolahraga, sambung Iris, berdampak positif untuk menjaga kesehatan secara umum. 

Selain melakukan hal ini, orang dengan alergi juga perlu menjaga pola makan sehat termasuk menghindari makanan tinggi kalori, lemak, gula dan garam, termasuk hidangan digoreng dengan minyak berulang.

Faktor stres juga sangat mempengaruhi segala macam penyakit termasuk alergi. 

Menurut Iris, pada alergi, stres berdampak sangat nyata. Oleh karena itu, dia menyarankan orang-orang mengelola stres mereka.

"Jadi, kalau stres, bagi yang gatel-gatel itu cepat banget keluar. Biduran menambah. Management of stress itu penting. Kalau stres terus urtikaria akan muncul terus," ujar Iris.

Alergi merupakan hal yang sering ditemukan pada pasien. Ada beberapa cara alergen masuk ke dalam tubuh, yaitu lewat inhalan (saluran napas), ingestan (saluran cerna), injektan (suntikan) dan kontak langsung dengan kulit.

Respons pada alergi bisa berbeda-beda, tergantung dari sumber alergen dan bagaimana cara alergen itu masuk ke tubuh.

Reaksi alergi yang umum dijumpai, tambahnya, bisa berupa alergi kulit seperti urtikaria atau biduran dan alergi pernafasan berupa rinitis alergi.

Di Indonesia, angka kejadian alergi berkisar antara 20% - 64%. Laporan Omnibus survey yang dilakukan Nielson pada 2005 mencatat gejala alergi yang umum dijumpai berupa alergi kulit dan rinitis alergi yang mencapai 24%.

Insidensi dermatitis atopi di Indonesia di angka 23,67%. Urtikaria dan rinitis alergi merupakan penyakit atopik yang paling sering muncul, dengan riwayat keluarga atopik positif sebesar 60,79%, menurut sebuah makalah dalam Asia Pacific Association of Allergy, Asthma and Clinical Immunology pada 2019. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya