Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BERDASARKAN Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021, tercatat 447.743 kasus perceraian. Tingginya angka perceraian itu menggambarkan situasi ketahanan keluarga Indonesia tengah terancam.
“Kondisi keluarga di Indonesia memang sedang menghadapi banyak tantangan. Angka perceraian tinggi, artinya ketahanan keluarga kita sedang terancam," ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin, Kamis (6/10).
"Tentu membutuhkan langkah bersama dari semua pihak untuk melakukan langkah mitigasi, agar perceraian ini bisa dikurangi,” imbuhnya.
Baca juga: BKKBN: Mengkhawatirkan, Angka Perceraian Tembus 580 Ribu
Adapun penyebab perceraian tentu diakibatkan banyak faktor. Seperti, ketidaksiapan mental untuk menjalani bahtera rumah tangga atau faktor ekonomi.
“Tapi yang jelas kita harus pikirkan langkah preventifnya. Kemenag telah menyediakan fasilitas untuk pembinaan keluaga Sakinah, melakukan bimbingan calon pengantin," kata Kamaruddin.
Baca juga: Poligami dan Pernikahan Dini Bukan Cara Mencegah Penularan HIV
"Agar anak-anak kita yang ingin melaksanakan pernikahan betul-betul siap menjadi orangtua. Siap menjadi bapak dan ibu di dalam rumah tangga,” sambung dia.
Kamaruddin meminta agar orang dewasa yang hendak melangsungkan pernikahan tidak hanya mempersiapkan urusan finansial sebagai bekal dalam rumah tangga. Kesiapan emosional dan spiritual juga sama pentingnya.
“Pernikahan dini juga jadi salah satu faktor penyumbang angka perceraian. Pernikahan dini sangat rentan terjadinya perceraian, karena anak-anaknya belum siap menikah, baik secara ekonomi maupun emosional,” pungkasnya.(OL-11)
HARI Raya Idul Adha 1446 H / 2025 M telah berakhir seiring berlalunya hari tasyrik. Pelajaran tentang ketahanan keluarga yang bercermin pada Ibrahim
KETAHANAN keluarga disebut menjadi modal penting dan pedoman bagi setiap orang dalam menjalani kehidupan di era disrupsi.
Perhatian pemerintah ini diperlukan agar bisa melakukan berbagai upaya serius dalam melakukan pencegahan dalam menurunkan angka perceraian.
Melalui situs Bicara Kontrasepsi, diharapkan dapat membantu masyarakat membuat keputusan bijaksana dalam merencanakan masa depan keluarga demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
PEMERINTAH daerah dinilai masih lemah dalam berupaya membangun keluarga yang sejahtera dan tangguh. BKKBN menyebut, regulasi sudah banyak, tapi aksinya lemah.
Teknologi terbaru seperti Chat GPT bakal mempengaruhi cara masyarakat hidup, bekerja, berkomunikasi, serta menjalin relasi satu dengan yang lainnya.
Pernikahan dini juga merampas hak anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
UPAYA pencegahan pernikahan usia dini harus konsisten ditingkatkan dengan pelaksanaan sejumlah kebijakan yang ada dan langkah yang sistematis.
Upaya pencegahan pernikahan dini harus terus ditingkatkan melalui perluasan pemahaman masyarakat terkait risiko dan dampak negatif dari pernikahan dini.
Melihat kasus tersebut dan banyak kasus pelanggaran hak bagi anak dan perempuan, Kementerian PPPA akan meluncurkan Ruang Bersama Indonesia (RBI) yang nantinya akan dimiliki di desa-desa.
Mereka belum siap untuk berumah tangga dan belum memahami mengurus anak.
Pernikahan dini bisa menimbulkan risiko kesehatan reproduksi pada perempuan, konflik pernikahan yang berujung pada perceraian, serta masalah psikologis yang dapat mempengaruhi pola asuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved