Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
TRAGEDI Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menelan ratusan korban jiwa menimbulkan kenangan pahit bagi M Alfiansyah. Bocah berusia 11 tahun ini merupakan salah satu saksi mata tragedi yang terjadi pascalaga Arema FC kontra Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10) malam.
Tragedi terkelam di sepak bola Indonesia itu membuat Alfiansyah menjadi yatim piatu. Kedua orang tuanya, M Yulianton, 40, dan Devi Ratna Sari, 30, menjadi korban tewas dalam Tragedi Kanjuruhan.
Malam itu Alfiansyah bersama kedua orang tuanya menjadi bagian dari puluhan ribu pendukung Arema FC yang datang ke stadion untuk memberikan dukungan. Dikatakan Alfiansyah, saat peristiwa kerusuhan terjadi, ia bersama kedua orang tuanya berusaha untuk keluar dari dalam stadion. Alfiansyah mengaku sempat terjatuh namun kemudian bisa berdiri dan bergegas untuk keluar.
"Waktu mau ke bawah saya terjatuh, terus langsung berdiri. Itu masih bersama ayah dan mama. Setelah saya berdiri saya didorong dari belakang dan kemudian melihat ayah terjatuh," ujarnya.
Setelah ayahnya terjatuh, Alfiansyah kemudian berjalan secara perlahan hingga bisa keluar dari Stadion Kanjuruhan. Ia mengaku tidak merasa berdesak-desakan untuk keluar pada saat itu. "Iya saya keluar sendiri, berjalan. Berjalan aja biasa sampai keluar," ujarnya.
Di sisi lain, Doni, paman Alfiansyah, mengatakan ini merupakan kali pertama Alfiansyah dan ibunya diajak menyaksikan langsung pertandingan Arema FC di Kanjuruhan. Menurut Doni, M Yulianton sempat berkata bahwa ajakan untuk menonton pertandingan di Stadion Kanjuruhan untuk membahagiakan anaknya.
Dalam tragedi Kanjuruhan, polisi dituding menjadi penyebab utama tragedi yang terjadi. Tindakan polisi melepaskan gas air mata, menjadi penyebab kepanikan penonton berebut keluar stadion sehingga memunculkan kekacauan yang menyebabkan timbulnya korban jiwa.
Walau demikian, Alfiansyah sama sekali tidak 'dendam' kepada polisi. Bahkan ia bercita-cita menjadi anggota kepolisian. Siswa SD Negeri Bareng, Kota Malang, itu merasa menjadi polisi merupakan hal yang menarik baginya. "Saya bercita-cita menjadi polisi, sepertinya asik gitu menjadi polisi, kata Alfiansyah.
Doni mengatakan akan mendukung penuh cita-cita Alfiansyah menjadi polisi. "Kalau nantinya Alfi mau ikut saya, saya akan sangat bersedia, karena dia keponakan saya. Ia juga bercita-cita menjadi polisi, itu sangat mulia, jadi polisi yang baik. Saya mendukung itu," katanya. (Ant/OL-15)
PELATIH Arema FC, Marcos Santos angkat bicara terkait insiden yang melibatkan pemainnya Paulinho Moccelin dan Ole Romeny dalam Piala Presiden 2025 melawan Oxford United
PEMAIN Tim Nasional (timnas) Indonesia, Ole Romeny memberikan kabar terbaru terkait cedera yang dialaminya saat memperkuat Oxford United di laga Piala Presiden 2025 melawan Arema FC
Keputusan untuk tidak merekrut semua kuota juga mempertimbangkan kebutuhan taktis dan komposisi ideal tim.
HASIL imbang 2-2 antara Arema FC dan Liga Indonesia All-Star dalam laga lanjutan Grup A Piala Presiden 2025 di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa (8/7) sore, mengubah peta persaingan.
Arema FC sempat lebih dulu unggul lewat gol dari Salim Tuharea dan Dedik Setiawan.
Penyelenggaraan Piala Presiden 2025 akan memiliki nuansa yang berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Persebaya Surabaya menang tipis 1-0 atas PSS Sleman berkat gol apik Bruno Moreira pada menit ke-71 dalam pertandingan uji coba bertajuk Team Launching Game.
Pada uji coba kali ini Persebaya akan menurunkan kekuatan penuh, semua pemain asing yang dimiliki akan dimainkan secara bergantian. Hanya beberapa pemain saja yang masih absen.
Gali Freitas menjadi salah satu penggawa anyar Persebaya Surabaya untuk mengarungi Liga 1 Indonesia 2025/26 dan diproyeksikan mempertajam lini depan Bajul Ijo.
Periode pascakompetisi menjadi momen penting untuk menelaah kembali kinerja tim.
Penyerang Persebaya Malik Risaldi akan memperkuat ASEAN All Star yang akan menghadapi Manchester United.
Persebaya harus menutup musim dengan kekalahan 1-3 dari Bali United di Stadion GBT. Asisten pelatih Uston Nawawi akui kesalahan pemain jadi faktor utama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved