Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Prevalensi Narkoba di Lingkungan Perguruan Tinggi Capai 3,2%

Faustinus Nua
03/10/2022 16:21

KETUA Harian DPP Aliansi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahgunaan Narkoba (ARTIPENA) Zaenal Arifin mengungkapkan angka prevalensi narkoba di lingkungan perguruan tinggi (PT) di Indonesia mencapai 3,2%. Dengan jumlah mahasiswa sekitar 8 juta orang, angka tersebut sangat tinggi dan membahayakan masa depan generasi bangsa.

"Dari pelacakan kita dari berbagai sumber di PT itu memiliki prevalensi sekitar 3,2%. Artinya kalau jumlah mahasiswa di Indonesia itu sudah mencapai sekitar hampir 8 juta berarti di PT itu ada sekitar 250-an sudah terpapar narkoba," ujarnya dalam acara Seminar Kesehatan Nasional dengan tema 'Gaya Hidup Sehat dan Produktif Tanpa Narkoba Menuju Tatanan Baru UT PTN-BH', Senin (3/10).

Dari jumlah mahasiswa yang terpapar narkoba tersebut, tercatat sebanyak 13% mengalami kecanduan. Sehingga dibutuhkan kerja sama semua pihak untuk benar-benar memberantas masalah sosial itu.

"Menurut penelitian sekitar 13% dari angka prevalensi itu menjadi adiksi dan mengalami suatu gangguan jiwa yang dampaknya seumur hidup," imbuhnya.

Zaenal menyoroti bahaya narkoba sangat fatal bagi generasi bangsa. Bahkan narkoba, ucapnya, lebih berbahaya dari pada covid-19. Sebab, dari tahun ke tahun angka prevalensi-nya baik di PT maupun di lingkungan masyarakat umum belum menunjukkan adanya penurunan.

"Sekarang sudah mencapai 3,6 juta orang tingkat prevalensi, 1,95 dari jumlah populasi. Itu akan terus berlangsung dan sampai sekarang belum menunjukkan adanya tingkat penurunan prevalensi yang signifikan," ungkapnya.

Baca juga: Ketagihan Narkoba, Putri Pedangdut Mencuri Belasan Motor

Disamping itu, Indonesia dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia menjadi pasar potensial bagi pelaku kejahatan narkoba. Di Asia Tenggara, Indonesia menjadi pasar nomor satu.

Lantas, lanjut Zaenal, permasalahan itu merupakan isu nasional yang harus mendapat perhatian semua pihak. Perguruan Tinggi lewat ARTIPENA sudah memiliki anggota lebih dari 500 PT yang telah teregister.

Salah satu yang sedang diupayakan ARTIPENA adalah melakukan kegiatan penelitian dalam rangka mengintegrasikan program pencegahan penyalahgunaan dan pemberantasan peredaran narkoba (P4N). Program itu terintegrasi dengan tridharma PT.

"Masih banyak sekali peluang-peluang yang bisa dilakukan oleh civitas akademika, bagaimana melakukan suatu penelitian di lingkungan kampus saja, bagaimana membuat indikator tingkat kerawanan narkoba yang selama ini belum ada yang terukur dan bagaimana treatmentnya dan banyak sekali yang bisa dilakukan insan PT untuk bisa mendapatkan mapping untuk bisa terukur mengatasi persoalan narkoba terutama di lingkungan kampus dan masyarakat umumnya," tukasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik