BADAN Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bekerja sama dengan Media Group berkomitmen melakukan upaya-upaya menurunkan angka stunting menjadi 14 persen. Untuk mencapai hal itu BKKBN tidak bisa bekerja sendiri dan butuh bantuan dari berbagai, termasuk dari media massa.
"BKKBN harus segera berkomunikasi media massa untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat setidaknya mengenal dan paham tentang stunting mulai dari pencegahan, peningkatan gizi, bahayanya, dan lainnya," kata Direktur Komunikasi, Informasi dan Edukasi BKKBN Eka Sulistia Ediningsih dalam kunjungannya ke Kantor Media Group di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (23/9).
Dikatakan, untuk mendukung penurunan angka stunting, BKKBN sudah mulai membentuk media center untuk menyebarluaskan informasi tentang stunting, tentang pencegahan stunting, panduan sebelum pernikahan, saat kehamilan, hingga 1.000 hari pertama anak. "Kami berharap bisa mendapat dukungan dari Media Group karena untuk menurunkan stunting harus dibantu oleh media sehingga ini sebuah keniscayaan," ungkapnya.
Dikesempatan yang sama Direktur Pemberitaan Media Indonesia Ade Alawi mengatakan BKKBN merupakan institusi yang sangat strategis untuk penurunan stunting. Diharapkan program ini bisa diikuti masyarakat dan media sangat baik dan banyak hal yang bisa dicapai.
"BKKBN punya tanggung jawab design pembangunan negara dengan baik penekanan stunting sangat berat. Saya kira seluruh platform kita akan mendorong sepenuhnya, utamanya program untuk generasi Z dan milenial," ungkanya.
Terlebih BKKBN mempersiapkan anak muda menghadapi bonus demografi nantinya. Sehingga bonus demografi tanpa perencanaan akan jadi musibah. Posisi BKKBN berada di garis depan ini adalah mendukung seluruh program yang ada. (OL-15)