Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) menargetkan 60% alat kesehatan menggunakan komponen lokal. Sehingga perlu dorongan regulasi penggunaan produk dalam negeri.
"Kalau sekarang masih ada beberapa komponen dari luar negeri tidak apa-apa. Tapi kita tidak bisa melakukan ini terlalu lama. Keinginan kita sekitar 50-60% alat kesehatan dan obat-obatan dari hulu sampai ke hilir harus dikembangkan dan diproduksi di dalam negeri," kata Budi dalam keterangannya, Senin (29/8).
Kemenkes mencatat pada 2019-2020 transaksi alkes impor mencapai 88% sementara untuk produk lokal hanya berkisar 12% dari total 496 jenis alkes.
Padahal 152 alkes masih bisa diproduksi dari dalam negeri. Rendahnya penggunaan alkes produk lokal ini ditengarai keterbatasan teknologi dan implementasi regulasi penggunaan produk dalam negeri.
Besarnya tingkat ketergantungan ini, direspon pemerintah dengan mencanangkan transformasi kesehatan yang fokus pada 6 pilar.
Baca juga: UMKM Disebut Mampu Suplai Alkes Berkualitas Substitusi Impor
Adapun sektor farmasi dan alat kesehatan masuk dalam pilar ketiga, yakni transformasi ketahanan sistem kesehatan yang salah satu fokusnya adalah mendorong pengembangan alat kesehatan produksi dalam negeri guna mengurangi ketergantungan produk kesehatan impor.
"Saat pandemi kemarin terasa sekali, cari masker susah, APD susah. Untuk memastikan adanya kemandirian alat kesehatan dalam negeri, kita melakukan transformasi kesehatan utamanya pilar ketiga yakin transformasi ketahanan sistem kesehatan, jadi kalau ada pandemi lagi kita tidak bergantung dengan negara lain," jelasnya.
Indonesia perlahan mampu memproduksi alat-alat kesehatan untuk memenuhi kebutuhan nasional. Kendati baru mampu menghasilkan alat-alat kesehatan berteknologi rendah, secara bertahap industri kesehatan dalam negeri dapar memproduksi alkes yang lebih canggih.
"Sekarang kita udah mulai, semua alkes kalau bisa diproduksi di dalam negeri. Ini salah satu inisiatifnya mulai dari tempat tidur, infuse pump, meja bedah, bed monitor. Dulu bayangkan masker dan APD aja susah. Untuk itu, kita bangun ini pelan-pelan," pungkasnya.(OL-5)
INDUSTRI alat kesehatan (alkes) dalam negeri menghadapi tantangan baru seiring dengan tarif impor yang ditetapkan sebesar 19% ke Amerika Serikat.
Kegiatan kali ini turut menghadirkan lokakarya/workshop bertema tren perdagangan instalasi gas medik di Indonesia.
Saat ini penggunaan CT Scan belum merata di seluruh rumah sakit Indonesia. Dari 3.200 RS yang ada di Indonesia, baru ada sekitar 1.500 CT Scan yang tersedia.
Seminar dan Workshop PERSI Wilayah Jawa Timur tahun ini bertema “Strategi Rumah Sakit untuk Bertahan di era Turbulensi JKN."
Produsen alat kesehatan (alkes) asal Tiongkok, Allmed Medical, akan membangun pabrik baru di lahan seluas 24,8 hektare di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Jawa Tengah.
Pemerintah terus mendorong penerapan TKDN dalam industri alat kesehatan. Langkah itu dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan industri nasional.
UNTUK mendukung dokter yang mengabdi di wilayah-wilayah dengan akses terbatas pemerintah memberikan tunjangan khusus bagoi dokter-dokter spesialis hingga subspesialis.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI merilis data terbaru mengenai tren kasus dan kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia sepanjang tahun 2025.
Penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 yang mengatur aspek strategis Industri Hasil Tembakau (IHT) menuai penolakan keras dari kalangan pekerja.
Di Indonesia, Survei Kesehatan 2023 mencatat sekitar 6,7 juta penduduk terinfeksi hepatitis B dan 2,5 juta terinfeksi hepatitis C.
Sebanyak 13 provinsi belum mencapai target cakupan imunisasi bayi lengkap 90% dalam tiga tahun terakhir dan tren anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar meningkat signifikan.
BEBAN penyakit pneumonia di Indonesia masih tergolong tinggi, khususnya pada kelompok usia dewasa dan lansia, serta individu dengan penyakit penyerta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved