Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

60 Persen Alkes Didorong Gunakan Komponen Lokal

M Iqbal Al Machmudi
29/8/2022 10:57
60 Persen Alkes Didorong Gunakan Komponen Lokal
Pekerja melakukan pengemasan saat memproduksi masker kain Ateja di Pabrik Ateja, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat(ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) menargetkan 60% alat kesehatan menggunakan komponen lokal. Sehingga perlu dorongan regulasi penggunaan produk dalam negeri.

"Kalau sekarang masih ada beberapa komponen dari luar negeri tidak apa-apa. Tapi kita tidak bisa melakukan ini terlalu lama. Keinginan kita sekitar 50-60% alat kesehatan dan obat-obatan dari hulu sampai ke hilir harus dikembangkan dan diproduksi di dalam negeri," kata Budi dalam keterangannya, Senin (29/8).

Kemenkes mencatat pada 2019-2020 transaksi alkes impor mencapai 88% sementara untuk produk lokal hanya berkisar 12% dari total 496 jenis alkes.

Padahal 152 alkes masih bisa diproduksi dari dalam negeri. Rendahnya penggunaan alkes produk lokal ini ditengarai keterbatasan teknologi dan implementasi regulasi penggunaan produk dalam negeri.

Besarnya tingkat ketergantungan ini, direspon pemerintah dengan mencanangkan transformasi kesehatan yang fokus pada 6 pilar.

Baca juga:  UMKM Disebut Mampu Suplai Alkes Berkualitas Substitusi Impor

Adapun sektor farmasi dan alat kesehatan masuk dalam pilar ketiga, yakni transformasi ketahanan sistem kesehatan yang salah satu fokusnya adalah mendorong pengembangan alat kesehatan produksi dalam negeri guna mengurangi ketergantungan produk kesehatan impor.

"Saat pandemi kemarin terasa sekali, cari masker susah, APD susah. Untuk memastikan adanya kemandirian alat kesehatan dalam negeri, kita melakukan transformasi kesehatan utamanya pilar ketiga yakin transformasi ketahanan sistem kesehatan, jadi kalau ada pandemi lagi kita tidak bergantung dengan negara lain," jelasnya.

Indonesia perlahan mampu memproduksi alat-alat kesehatan untuk memenuhi kebutuhan nasional. Kendati baru mampu menghasilkan alat-alat kesehatan berteknologi rendah, secara bertahap industri kesehatan dalam negeri dapar memproduksi alkes yang lebih canggih.

"Sekarang kita udah mulai, semua alkes kalau bisa diproduksi di dalam negeri. Ini salah satu inisiatifnya mulai dari tempat tidur, infuse pump, meja bedah, bed monitor. Dulu bayangkan masker dan APD aja susah. Untuk itu, kita bangun ini pelan-pelan," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya