Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
PEMERINTAH Indonesia tengah gencar melaksanakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di sepanjang Agustus 2022. Hal ini adalah upaya Pemerintah untuk melindungi anak-anak dari berbagai penyakit, antara lain Polio, Hepatitis B, Campak, dan Rubella.
Mendukung upaya nasional itu, Yayasan Saraswati Nuraeni Murdisah, sebuah yayasan yang befokus pada kegiatan sosial kemasyarakatan dibawah naungan Melli Darsa Center (MDC) menggelar imunisasi Campak dan Rubella serta penyuluhan kesehatan bagi para orang tua pendamping dalam rangka syukuran dan peresmian Melli Darsa Center di Kota Bogor.
Imunisasi dan penyuluhan kesehatan yang digelar bertepatan dengan momen Dirgahayu Republik Indonesia ke-77 pada hari Rabu (17/8) tersebut, dihadiri lebih dari 200 orang peserta imunisasi dan penyuluhan dengan mengusung tema “Generasi Emas Menuju Indonesia Emas”.
Acara diadakan di Melli Darsa Center Bogor dihadiri oleh Wakil Walikota Bogor Dedie Abdu Rachim, Wakil Ketua III DPRD Kota Bogor Rusli Prihatevy, Pendiri Melli Darsa Center Melli Nuraeni Darsa, Kepala Camat Bogor Tengah Kota Bogor Abdul Wahid, Kepala Lurah Kebon Kalapa Budi Djunaedi, Kepala Puskesmas Merdeka Okidyah Zulfikar, berikut jajaran dan perangkat pemerintah daerah Kota Bogor.
“Mewakili masyarakat Bogor, kami mendukung kepulangan Ibu Melli Darsa kembali ke Kota Bogor dan kami senang orang-orang yang sudah melanglang buana seperti Ibu kembali berkarya di Kota Bogor. Tinggal bagaimana Ibu Melli mengajak masyarakat menjalani gaya hidup yang lebih sehat, sebab di tahun 2045 Indonesia menargetkan generasi emas, yang kira-kira 23 tahun lagi. Anak-anak yang saat ini mengikuti kegiatan imunisasi hari ini, Insya Allah di tahun 2045 sudah ada yang menjadi pejabat, dengan kita menjaga mereka, termasuk dengan kegiatan imunisasi ini, kita juga menjaga masa depan generasi emas Indonesia,” kata Wakil Walikota Bogor Dedie Abdu Rachim.
Dedie berharap dengan hadirnya Melli Darsa Center ini, dapat memberikan manfaat nyata dengan program serta kegiatan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat Kota Bogor.
Pendiri Yayasan Saraswati Nuraeni Murdisah dan Melli Darsa Center, Melli Nuraeni Darsa mengungkapkan, sudah lama dirinya dan keluarga ingin berkontribusi lebih nyata bagi masyarakat, khususnya bagi masyarakat Kota Bogor dimana keluarganya berasal dan berakar.
“Akar keluarga besar kami ada di Bogor. Saya ini sebenarnya kembali ke rumah, kota kelahiran saya dan dibesarkan dengan nilai-nilai masyarakat Sunda yang kental. Dan nilai-nilai ini terus melekat pada diri dimana pun berada. Adalah tekad saya dan keluarga untuk berkontribusi nyata bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia terutama Kota Bogor, kota yang kita cintai dan kita banggakan, dan langkah awal untuk mewujudkan tekad itu, kami awali di Kota Bogor dengan menghadirkan Yayasan Saraswati Nuraeni Mudirsah dibawah naungan Melli Darsa Center,” Kata Melli.
Baca juga : Pimpin Upacara Peringatan Kemerdekaan di Ponpes Al Mukmin Ngruki, Ini Pesan Menko PMK
Sebagai informasi, program dan aktivitas sosial kemasyarakatan yang menjadi fokus dari Melli Darsa Center (MDC) akan mencakup Kesehatan, Bantuan Hukum, Edukasi, Sosio-Ekonomi, dan Ekologi.
“Yayasan Saraswati Nuraeni Mudirsah didirikan atas kenangan Ibu saya, bertepatan 1 Maret tahun lalu. Beliau adalah inspirasi bagi saya. Saya sebagai perempuan sangat menginginkan mempunyai suatu tempat yang dikhususkan untuk ibu dan anak-anak, karena pilar daripada bangsa adalah perempuan,” jelas Melli
Melli lebih lanjut memaparkan latar belakang pribadi mengapa lamgkah awal Melli Darsa Center memilih tema kesehatan.
“Saya teringat kepada Ibu saya yang lahir pada zaman perang di mana belum ada vaksin, dan saat itu terjadi pandemi Polio sehingga Ibu saya termasuk yang terkena Polio. Dan itu menggaris bawahi betapa pentingnya kita sebagai orang tua senantiasa memastikan bahwa anak-anak kita mendapatkan imunisasi tepat waktu, sehingga dapat hidup secara optimal,” ucap Melli.
Lebih lanjut Melli memaparkan Melli Darsa Center dapat menjadi rumah bersama untuk berkolaborasi bersama yang digunakan oleh masyarakat sekitar meskipun kegiatan dan program yang akan dimulai pada pertengahan bulan September. Melli juga berharap kegiatan dan program yang ada dapat menjadikan Kota Bogor lebih baik lagi ke depannya.
Lurah Kelurahan Kebon Kalapa Budi Djunaedi yang turut hadir dalam acara tersebut mengapresiasi dan menyambut baik kehadiran Melli Darsa Center masyarakat Kota Bogor.
“Kami menyambut baik kehadiran Melli Darsa Center di tengah-tengah masyarakat Kota Bogor. Kami siap berkolaborasi dengan teman-teman MDC ke depan dalam kegiatan untuk membantu masyarakat,” ungkap Budi. (RO/OL-7)
Pada usia 5 tahun, koneksi yang dibentuk oleh pengalaman sehari-hari dalam bermain, eksplorasi, belajar, akan secara harfiah membangun arsitektur otak mereka.
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Muklay menyampaikan bahwa seni sebaiknya dipahami sebagai ruang ekspresi, bukan sebagai sarana mencari keuntungan materi semata.
Cacingan umum terjadi pada anak usia 5–10 tahun. Kenali gejala, cara mengobati, dan langkah pencegahan untuk melindungi anak dari infeksi cacing.
Upaya untuk membiasakan anak menerapkan pola makan sehat bisa mulai dilakukan pada masa pengenalan MPASI, ketika anak berusia sekitar enam bulan.
Makan bersama keluarga secara rutin penting untuk membangun kebiasaan makan sehat sekaligus mempererat ikatan keluarga.
PERUBAHAN preferensi konsumen dalam memilih tempat tinggal mendorong tren hunian yang mengutamakan kualitas hidup, keseimbangan dengan alam, dan kemudahan akses ke pusat kota.
IKATAN Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah Khusus (Orwilsus) Bogor sukses menggelar Silaturahmi Kerja Wilayah (Silakwil) Tahun 2025.
Pesawat ringan jenis S216 dilaporkan jatuh di Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Bogor. Satu orang meninggal dunia.
KABAR duka datang dari Pemerintahan kota Bogor. Wali Kota Bogor periode 1999-2004, Iswara Natanegara meninggal dunia.
Status siaga 3 yang sudah terjadi selama empat jam lebih ini membuatnya khawatir dengan kondisi hilir.
Kemenhut menertibkan aktivitas pertambangan ilegal di kawasan hutan produksi terbatas Gunung Karang, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved