Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
ADANYA kebutuhan terhadap tenaga kesehatan yang unggul di Indonesia, salah satunya dokter, mendorong institusi pendidikan untuk terus meningkatkan kualitasnya.
Maka, para lulusan yang dihasilkan harus siap melayani dan mengisi kebutuhan tenaga kesehatan secara merata mulai dari pulau Sumatera hingga Papua.
Kebutuhan ini disoroti Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (FK UPH) yang terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas baik dari sisi akademis, fasilitas, tenaga pengajar, kerja sama, dan lainnya dengan lulusan FK UPH diharapkan mampu menjadi dokter muda yang terampil dan handal.
Upaya ini akhirnya membuahkan hasil, yaitu dengan diraihnya Akreditasi Unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes) di Program Studi (Prodi) Sarjana Kedokteran dan Prodi Profesi Dokter FK UPH pada April 2022.
Hasil dari penilaian tersebut diterbitkan melalui Surat Keputusan (SK) LAM-PTKes Nomor: 0230/LAM-PTKes/Akr/Sar/IV/2022 tentang Status, Nilai, dan Peringkat Akreditasi Prodi Sarjana Kedokteran UPH terakreditasi peringkat Unggul.
SK LAM-PTKes Nomor: 0231/LAM-PTKes/Akr/Pro/IV/2022 tentang Status, Nilai, dan Peringkat Akreditasi Prodi Profesi Dokter UPH yang juga terakreditasi peringkat Unggul
Baca juga: IDI dan WMA Gelar Simposium Soal Standarisasi Etik Kedokteran Dunia
Adapun indikator penilaian akreditasi antara lain adalah tata pamong (sistem yang menjamin penyelenggaraan perguruan tinggi), dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni, serta fasilitas dan wahana pendidikan.
Direktur Administrasi dan Student Affairs FK UPH, Beverley Wonsono, BA, MA, mengatakan, “FK UPH selalu memperhatikan hasil akreditasi sebelumnya, di mana kami melakukan monitoring dan evaluasi, untuk selanjutnya dapat dilakukan pengembangan FK sesuai rencana strategi yang disusun oleh tim."
"Untuk masing-masing indikator penilaian, FK UPH selalu berupaya untuk memenuhi lebih dari prasyarat minimal yang diminta,” tuturnya.
Merespons pencapaian ini, Dekan FK UPH Prof. Dr. Dr. dr. Eka Julianta Wahjoepramono, Sp. BS., Ph.D menyampaikan bahwa perolehan akreditasi unggul ini adalah awal untuk FK UPH semakin semangat dalam mengembangkan kualitas pendidikan kedokteran di Indonesia.
“FK UPH menerima akreditasi unggul karena telah memiliki dosen-dosen yang terus melakukan beragam riset dan penelitian, fasilitas praktikum yang sangat baik, dan kerja sama dengan mitra-mitra baik nasional maupun internasional yang terus diperluas," kata Prof.Eka.
"Tentu ini bukan menjadi tujuan akhir, namun menjadi pijakan bagi kami untuk mengembangkan post graduate seperti dokter spesialis, researcher, dan lainnya. Hal ini karena didasari prinsip bahwa Medicine is a lifelong study, artinya kita harus terus berkembang dan berinovasi,” jelasnya.
FK UPH, menuru Prof.Eka, juga terus berkolaborasi dengan berbagai institusi perawatan kesehatan swasta, pemerintah, dan rumah sakit pendidikan FK UPH sendiri yaitu Rumah Sakit Umum Siloam untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa dalam menerapkan pengetahuan dan mengembangkan keterampilan melalui pengalaman langsung. (RO/OL-09)
DERETAN kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum dokter di berbagai wilayah telah memicu kemarahan publik karena tercela dan mencoreng profesi kedokteran.
DUNIA kedokteran regeneratif berkembang sangat pesat. Hal terutama dalam inovasi terapi sel punca dan teknologi kedokteran masa depan.
Proktologi adalah cabang spesialisasi kedokteran bedah yang menangani penyakit area anorektal, seperti wasir (hemoroid), fistula ani, fisura ani, striktur, abses, hingga prolaps rektum.
KEMENTERIAN Agama terus memperkuat kajian terkait integrasi Islam dan sains, terutama dalam konteks kedokteran dan kesehatan masyarakat.
KESEHATAN masyarakat merupakan salah satu pilar ketahanan negara.
Deby Vinski menekankan pentingnya teknologi ini sebagai masa depan dunia kedokteran.
Asmirandah mengatakan bahwa informasi kesehatan yang berseliweran di media sosial tidak selalu benar, jadi lebih baik bertanya langsung kepada tenaga kesehatan profesional.
Kehadiran Ayu sebagai pembicara di KBAS 2025 menjadi bukti bahwa kualitas dan kompetensi dokter estetika Indonesia mampu bersaing serta diakui secara global.
AIPKI bersama para pimpinan fakultas kedokteran dari seluruh Indonesia sepakat mendukung penuh harapan Presiden untuk menambah tenaga dokter dan tenaga Kesehatan.
ARTIS Korea Selatan, Kang Seo Ha, meninggal dunia di usia 31 tahun karena berjuang melawan kanker lambung yang diketahui sudah stadium 4.
Pendidikan kedokteran bukan hanya tentang meraih gelar akademik, tetapi juga membentuk jati diri sebagai pelayan kesehatan yang berintegritas.
Adapun gejala yang patut diwaspadai meliputi sesak napas, nyeri dada di bagian tengah yang menjalar, serta jantung berdebar secara tidak normal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved