Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
CHILDFUND Indonesia bersama empat lembaga pemerhati anak seperti Yayasan Fren, Yayasan Cita Masyarakat Madani, Barnfonden dan Youth Voice Project memberikan pelatihan analisis sosial bagi para remaja yang ada di Nusa Tenggara Timur. Kegiatan pelatihan selama empat hari yang dimulai dari 14-17 Juli 2022 yang berlangsung di hotel Permatasari, Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka yang didanai langsung oleh Sweden Institute.
Partnership Portfolio Officer ChildFund International di Indonesia, Thabita Kale mengatakan selama ini banyak sekali program yang sudah dijalankan untuk generasi muda sebagai agen perubahan. Salah satunya program Youth Voice Now Project yang saat ini sedang dijalankan di Kabupaten Sikka berupa pelatihan analisis sosial bagi para generasi muda.
Baca juga: BRIN Budidayakan Selada Laut untuk Optimalkan Penyerapan Karbon
"Kita berikan pelatihan kepada mereka. Mereka adalah agen perubahan. Mereka akan belajar bagaimana menganalisa isu-isu sosial khusus kekerasan terhadap anak yang berakibat dari perubahan iklim," ujar dia.
Selain itu, ungkap Thabita bahwa selama pelatihan nantinya, para peserta ini juga akan memberikan rekomendasi khusus berkaitan dengan isu-isu anak.
Usai dilatih, masih kata Thabita bahwa, mereka akan mendapatkan tugas untuk menyebarkan informasi-informasi terkait perlindungan anak yang berhubungan dengan perubahan iklim. "Kita latih habis, mereka akan bagikan informasi melalui media sosial berkaitan dengan isu-isu perlindungan anak kepada teman-temannya. Minimal dalam satu hari,satu orang bisa bagikan informasi kepada 15 temannya," papar dia.
Sementara itu, Dimas Pandista selaku Project Koordinator ChildFund International di Indonesia menambahkan selama pelatihan ini kita akan
memberikan materi bagi mereka seperti pemetaan analisis sosial dan juga publik speaking sehingga para peserta ini memiliki bekal untuk bisa
melakukan kampanye terkait isu-isu lingkungan hidup dan kekerasan terhadap anak.
"Mereka kita akan dilatih untuk mengadvokasi kebijakan terutama dua isu yakni isu lingkungan hidup dan kekerasan terhadap anak. Jumlah peserta yang kita latih sebanyak 36 orang. Para peserta ini merupakan anak-anak dari seluruh NTT," papar dia.
Ia pun berharap para peserta kedepanya bisa ikut berpartisipasi dalam mengambil keputusan dalam level pemerintahan yang ada di Kecamatan, Kelurahan dan di desanya masing-masing. "Kan zaman sekarang, anak muda itu tokoh utama. Jadi kita harapkan mereka juga terlibat dalam keputusan kebijakan terutama isu lingkungan hidup dan kekerasan terhadap anak," pungkas dia. (H-3)
Penelitian terbaru mencatat lebih dari 5.000 mamalia laut terdampar di pesisir Skotlandia sejak 1992.
Studi terbaru di jurnal One Earth mengungkap 60% wilayah daratan Bumi kini berisiko, dengan 38% menghadapi risiko tinggi.
Banjir monsun telah menyapu bersih seluruh desa, memicu tanah longsor, dan menyebabkan banyak orang hilang.
Studi terbaru mengungkap populasi burung tropis turun hingga 38% sejak 1950 akibat panas ekstrem dan pemanasan global.
Dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca, beradaptasi perubahan iklim, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Perubahan iklim ditandai dengan naiknya suhu rata-rata, pola hujan tidak menentu, serta kelembaban tinggi memicu ledakan populasi hama seperti Helopeltis spp (serangga penghisap/kepik)
Professional development menjadi program unggulan dengan memberikan beragam workshop yang dibutuhkan guru.
Kegiatan mengusung tema Mewarnai Hidup, Mencerahkan Indonesia ini dilaksanakan gotong royong bersama tim KKN-PPM UGM, karang taruna, perangkat desa, dan masyarakat.
Pelatihan itu dilakukan dalam upaya meningkatkan keterampilan teknisi di sektor perumahan sekaligus memastikan penerapan standar keselamatan kerja.
MENURUT Journal of Cleaner Production (2023), pelatihan profesional yang terstruktur di bidang berkelanjutan dapat meningkatkan efektivitas strategi dekarbonisasi perusahaan hingga 40%.
Selama tiga hari, mereka mengikuti pelatihan mulai dari pendempulan, pengamplasan, menghaluskan serat kasar, pengecatan dasar, dan pengecatan akhir.
Biro Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) Divisi Humas Polri AKP Tyan Ludiana Prabowo mengatakan, kegiatan tersebut menjadi penting lantaran peran humas yang kian krusial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved