Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DOKTER umum sekaligus pembuat konten Kesehatan, Kevin Mak, mengatakan penggunaan MSG dalam kadar yang wajar relatif aman bahkan efektif dalam menurunkan konsumsi garam harian secara signifikan dan membuat rasa makanan tetap enak.
Hal itu ia sampaikan dalam seminar virtual mengenai Mitos dan Fakta seputar MSG di Jakarta, dikutip Kamis (7/7).
"Garam itu tetap kita perlukan untuk kegiatan sehari-hari dan agar fungsi organ kita tetap optimal, tetapi dengan penambahan alternatif seperti MSG kita tetap bisa menjaga kadar sodium atau natrium kita lebih rendah," ucap Kevin.
Baca juga: Kenali Kebaikan dan Keburukan Garam bagi Tubuh
Batas maksimal konsumsi MSG yang direkomendasikan WHO adalah 6 gram per hari. Sementara, Kemenkes RI merekomendasikan batas aman konsumsi MSG sebanyak 5 gram per hari.
Ia juga menepis anggapan mengonsumsi MSG dapat berpengaruh terhadap kecerdasan. Menurutnya, sampai 2022 ini, belum ada penelitian yang menyatakan MSG dapat menyebabkan dampak negatif pada otak.
Glutamat dalam MSG justru berperan aktif untuk pembentukan memori, karena glutamat merupakan asam amino yang berperan sebagai neuro transmitter atau senyawa yang membantu proses otak kita berjalan efektif dan optimal.
"Jadi tidak ada hubungannya terhadap otak, sistem saraf pusat, maupun sistem saraf tepi kita," ucapnya.
Mitos lainnya yang konon keliru terkait MSG, menurut Kevin, yaitu menyebabkan darah tinggi dan kanker.
Dokter yang aktif di berbagai platform sosial media itu menegaskan faktor tertinggi penyebab terjadinya darah tinggi adalah dari keturunan, gaya hidup yang tidak aktif, radikal bebas, serta pola makan yang tidak sehat.
Justru Ia menambahkan penggunaan MSG terbukti memiliki banyak manfaat, salah satunya menurunkan kadar natrium, merangsang nafsu makan, membantu kerja enzim pencernaan, dan kerja sel usus.
"Ini juga membantu pencernaan kita agar menyerap nutrisi lebih efektif lagi, mulai dari rongga mulut, usus halus juga usus besar. Sehingga secara kumulatif bekerja sinergis dan baik untuk tubuh kita," tambahnya.
Dalam sejumlah penelitian dari 1997-2020 mengatakan bahwa dengan menggunakan MSG, dapat menurunkan konsumsi garam harian kurang lebih sebesar 30%.
MSG yang beredar di pasaran sudah mengantongi sertifikasi Halal MUI dan izin BPOM sehingga membuat bumbu masak ini aman dikonsumsi. Namun, meskipun demikian, MSG tetaplah harus dikonsumsi secara bijak sesuai anjuran penggunaannya. (Ant/OL-1)
Diperkirakan, pada 2028, lebih dari 33% rumah tangga di seluruh dunia akan dilengkapi dengan sistem rumah pintar.
Paling enggak kalau di sekolah itu dibiasakan kalau misalnya ada gejala-gejala flu sedikit itu langsung pakai masker jadi enggak menularkan ke teman-teman yang lain.
Di era media sosial, tampil di halaman FYP (For You Page) menjadi salah satu tujuan utama bagi konten kreator. Untuk mencapai hal ini, kualitas foto yang dihasilkan haruslah luar biasa
Strategi keamanan siber yang tangguh dimulai dengan visibilitas yang lengkap, mengetahui apa yang perlu dilindungi dan ketika risiko terbesar berada.
Alat dengar yang digunakan sehari-hari disarankan yang memiliki noise cancelling untuk meredam suara bising dari luar.
Untuk penyimpanan di kulkas, Tuti menyarankan agar daging disimpan beku di freezer dan dikemas sesuai dengan porsi kebutuhan sajian.
Sejak pertama kali diluncurkan pada 2022, Gembira telah menjangkau lebih dari 9.600 ibu PKK di berbagai daerah.
Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes, mengatakan bahwa kandungan gula garam dan lemak pada (GGL) pada makanan yang dikonsumsi ditengarai menjadi salah satu penyebab obesitas pada anak.
Rasa utamanya adalah gurih atau asin, yang berasal dari garam dapur, kecap asin, saus, kaldu bubuk, atau bumbu penyedap.
Berdiri di atas lahan seluas 2,5 hektar di Desa Raci, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, pabrik tersebut mampu memproduksi garam 25.000 ton per tahun
Pada makanan yang dimasak di rumah, setiap porsinya dapat ditakar sesuai kebutuhan. Hal ini berbeda dengan langsung menggunakan bumbu cepat saji.
Garam banyak digunakan sebagai penyedap rasa dan pengawet makanan. Garam yang biasa digunakan sehari-hari biasanya sudah ditambahkan yodium untuk mencegah gondok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved