Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kominfo: Masyarakat Siap Beralih ke Siaran TV Digital

Faustinus Nua
06/7/2022 23:00
Kominfo: Masyarakat Siap Beralih ke Siaran TV Digital
Seorang petugas keamanan menonton siaran TV analog di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.(Antara)

KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan bahwa sebagian besar masyarakat di Indonesia sudah siap beralih dari siaran analog ke siaran televisi (TV) digital. 

Hal itu berdasarkan temuan lembaga survei yang digandeng pemerintah dalam persiapan menuju analog switch off (ASO). "Temuan yang menarik perhatian, sekitar 76% masyarakat sangat tertarik dengan siaran TV digital," jelas Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo Usman Kansong, Rabu (6/7).

Lebih lanjut, dia menegaskan sesuai amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021, Indonesia akan mengakhiri siaran TV analog paling lambat 2 November 2022. Artinya, tersisa kurang lebih 4 bulan lagi dan selanjutnya akan menggunakan teknologi digital.

Proses migrasi ke siaran TV digital dikatakannya sudah berlangsung lebih dari 10 tahun. Namun, tak kunjung direalisasikan. Sehingga, negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam, telah menyalip untuk menyelesaikan ASO lebih awal.

Baca juga: Beralih ke TV Digital Tidak Perlu Beli TV Baru, Ini Caranya

Menurut Usman, migrasi ke siaran TV digital harus melibatkan stakeholders. Mulai dari sektor industri hingga seluruh lapisan masyarakat. Sebab, siaran televisi masih menjadi andalan sebagian besar masyarakat untuk mendapatkan informasi dan hiburan.

"Selama ini, banyak hal yang kita lakukan, banyak biaya yang kita keluarkan. Baik oleh pemerintah maupun swasta untuk mempersiapkan ASO. Mulai dari pembangunan infrastruktur multi flexing, program siaran digital, sosialisasi dan penyiapan ekosistem perangkat," imbuhnya.

Dalam mempersiapkan ASO, Kominfo juga memberikan bantuan Set Top Box (STB) kepada masyarakat miskin untuk bisa menerima siaran TV digital. Jumlah masyarakat yang masuk kategori mampu secara ekonomi, yang dapat terdampak penghentian siaran TV analog, mencapai sekitar 22 juta rumah tangga. 

"Perangkat TV digital telah diperdagangkan secara luas di seluruh Indonesia. Sementara, bagi masyarakat yang masih memiliki TV Analog dan belum memiliki rencana mengganti dengan TV baru yang sudah menggunakan teknologi digital, dapat memasang Set Top Box untuk bisa menerima siaran TV digital," jelas Usman.

Baca juga: Pakar Sebut Ada Enam Keuntungan Beralih ke TV Digital

Kominfo mencatat ada 36 merek STB yang telah tersertifikasi. Sehingga, masyarakat memiliki banyak pilihan STB dengan berbagai penawaran fitur dan harga. Alternatif lainnya, seperti melalui TV parabola virtual.

Lalu, TV berlangganan dengan satelit atau kabel, hingga mengakses konten multimedia melalui layanan internet. Berdasarkan hasil survei Multi Utama Risetindo dan Litbang Kompas, pengetahuan masyarakat mengenai siaran TV digital menjelang ASO semakin meningkat. 

Direktur Multi Utama Risetindo Murdan Alfa Satyawan menyebut pihaknya telah melakukan tiga kali survei, yakni pada Juni-Juli 2021, Oktober 2021 dan Maret 2022. "Temuan pertama adalah terjadi peningkatan pengetahuan mengenai siaran TV digital, yaitu siaran yang tidak berbayar," paparnya.

Adapun pada survei pertama, sambung Murdan, pengetahuan masyarakat masih rendah, yakni 22,02%. Kemudian, angka tersebut naik menjadi 46,1% pada Oktober 2021 dan menjadi 51,94% pada Maret 2022.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya