Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebutkan, sebagai sekolah kepemimpinan, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) harus memiliki empat karakter.
Pertama, PMII harus bisa menjadi tempat belajar secara pribadi dan progresif bagi setiap kadernya untuk menjadi pemimpin dan ahli di semua bidang, khususnya bidang-bidang yang dibutuhkan di masa depan.
Misalnya, Ilmu Data, Teknologi Informasi, Kecerdasan Buatan, Pembelajaran Mesin, Perang Siber, Geopolitik, Diplomasi, sosial politik, ekonomi, intelijen bisnis, keamanan, dan tentu saja agama sebagai inspirasi.
"Kedua, PMII sebagai gerakan harus bisa menjadi wadah pembelajaran bagi kader-kadernya untuk bersosialisasi, mengetahui dan memahami apa yang masyarakat, serta mengambil peran aktif lebih sebagai agen perubahan di masyarakat," ujar Gus Yaqut, sapaan Menag saat menghadiri PMII Public Lecture di Jakarta
"PMII harus menyadari untuk bisa belajar bagaimana menyelesaikan atau setidak-tidaknya menghadirkan alternatif-alternatif penyelesaian masalah bagi masyarakat, dan bukan justru menjadi masalah bagi masyarakat," lanjutnya.
Baca juga : Menkominfo Pastikan IKN Jadi Kota Pintar Demi Pembangunan Ekosistem Digital
Ketiga, Yaqut mengatakan, sebagai sekolah kepemimpinan, para kader PMII harus bisa belajar memahami dan menganalisis konteks suatu masalah dengan baik dan komprehensif. Pemahaman akan konteks atas suatu masalah, baik lokal, nasional maupun global, perlu pengetahuan dan bacaan yang luas dan dalam, butuh kehati-hatian, tidak grusa-grusu cepat.
"Keempat, sahabat-sahabat kader PMII harus sadar kita saat ini hidup di dunia yang mengalami disrupsi digital, dan semua hampir terdigitalisasi. Setiap gerakan, termasuk di dalamnya ucapan, sikap, dan perbuatan serta karya sahabat-sahabat hari ini akan memiliki jejak digital, yang dapat dibaca oleh publik. Jangan sampai karena kesialan atau kekuranghati-hatian atau kekhilafan sahabat-sahabat kader dan pengurus PMII hari ini, menyesal kemudian atau bahkan merugikan diri sendiri dan pergerakan," terang Yaqut.
Lebih lanjut, Yaqut menegaskan, jika semua harus dihitung dan dianalisis dengan cepat dan tepat, penuh kehati-hatian, dialektis, serta kritis (termasuk terhadap sahabat sendiri), khususnya terkait dengan positioning atas sesuatu. Apalagi jika itu terkait dengan hal-hal yang bersifat politik.
"Jika PMII sudah memiliki 4 karakter penting tadi, maka PMII harus bisa bertransformasi menjadi satu komunitas yang terorganisir. Satu jam'iyah yang satu dan sama. Ibarat kereta api, bergerak cepat, tepat waktu dan tak berhenti sebelum sampai tujuan," pungkasnya. (RO/OL-7)
Kenapa mereka berani mengusutnya? Apakah memang penegak hukum sudah kembali ke jalur yang semestinya dalam menegakkan hukum.
Zulpan mengatakan pihaknya menolak laporan tersebut karena lokasi kejadian atau tempat Yaqut melontarkan pernyataannya bukan di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Sebelumnya, GP Ansor melaporkan Roy Suryo atas dugaan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian terhadap Menteri Agama Yaqut Cholil.
MENTERI Agama Yaqut Cholil Qoumas mengecam terjadinya penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI). Menurutnya, tindak kekerasan tidak bisa dibenarkan, apa pun motif dan tujuannya.
Peserta aksi membawa bendera, syal, dan juga baju berlambangkan Palestina hingga poster kecaman atas keganasan serangan Israel yang berdampak pada rakyat sipil Palestina.
Pemerintah Arab Saudi juga dikatakan telah memberikan kemudahan visa dan kedatangan jemaah umrah Indonesia yang telah mencapai lebih dari 1,2 juta jemaah.
MAJELIS Ulama Indonesia (MUI Jawa Barat (Jabar), meminta agar Kementerian Agama (Kemenag), sebaiknya melakukan pengkajian secara matang.
Festival Ramadhan tahun ini bukan hanya tentang pembagian bingkisan semata, tetapi juga tentang semangat kolaborasi yang memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Sidang Isbat dihelat oleh Kemenag, sebagaimana amanah fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.
Sidang yang bertepatan dengan 29 Zulqa’dah 1440H ini akan dipimpin oleh Dirjen Bimas Islam, Muhammadiyah Amin.
Pada kesempatan itu, Menag mengecek kamar-kamar jemaah haji, ketersediaan air minum, serta bagaimana distribusi makanan yang diterima jemaah haji selama ini.
Mekanisme dan pola pengawasan PIHK khususnya di bandara akan menjadi bahan evaluasi untuk memonitoring dan memantau pelaksanaan ibadah haji khusus tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved