Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
UNTUK mencapai target penurunan angka kanker leher rahim atau kanker serviks pada 2030, pemerintah terus memberikan vaksinasi Human Papillomavirus Vaksin (HPV) pada anak sekolah dalam program bulan imunisasi anak sekolah (BIAS).
Anggota Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cissy Kartasasmita menyambut baik aksi pemerintah tersebut. Dikatakan Cissy, vaksin HPV memang seharusnya mulai diberikan pada anak yang berusia 9 tahun.
"Vaksin itu memang harus sebelum ada aktivitas seksual karena menghambat masuknya virus HP ke genital," kata Cissy saat dihubungi, Kamis (22/4).
Baca juga: Satu Dosis Vaksin HPV Sudah Cukup untuk Perempuan Muda, WHO Ubah Rekomendasi
Cissy menyatakan, vaksin HPV yang diberikan pada anak perempuan dapat melindungi diri mereka dari kanker serviks yang mungkin muncul bertahun-tahun kemudian.
"Kalau diberikan pada dewasa apalagi sudah menikah, kemungkinan virus sudah masuk ke epitel vagina meski tidak ada gejala," beber dia.
Selain itu, Cissy menilai pemberian vaksin HPV pada anak akan lebih mudah, yakni untuk anak 9-14 tahun hanya cukup langsung divaksin sebanyak 2 kali dan anak di atas 15 tahun sebanyak 3 kali.
"Kalau dewasa ingin vaksin kan harus memeriksakan vaginal swab lebih dulu," imbuh dia.
Sebelumnya, Kepala Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat, Ditjen P2P, Kementerian Kesehatan Iqbal Djakaria mengatakan program imunisasi HPV sudah dilaksanakan oleh pemerintah dan juga sudah melakukan program pencegahan kanker serviks dengan melakukan deteksi dini. Pemberian imunisasi serta pelaksanaan imunisasi itu dilaksanakan dalam program BIAS.
"Pemberian imunisasi pada anak perempuan usia kelas 5 untuk proses pertama dan kelas 6 untuk dosis kedua untuk sekolah SD/Madrasah sederajat," kata Iqbal.
Menjadi perhatian terkait dengan target global yang diharapkan dapat menurunkan angka kejadian menjadi 4 per 100 ribu penduduk per tahun pada 2030 dan ini diharapkan dengan pencapaian 90%, anak perempuan sepenuhnya bisa mendapatkan vaksinasi HPV pada usia 15 tahun.
Kemudian, 70% wanita dilakukan deteksi dini dengan dilakukan skrinning kanker leher rahim dengan tes presisi tinggi pada usia 35 dan 45 tahun. Upaya lainnya adalah 90% wanita yang diidentifikasi menderita kanker serviks mendapat tatalaksana serta perawatan penyakitnya.
"Mudah-mudahan upaya-upaya ini bisa berjalan baik sehingga bisa menurunkan angka kejadian terkait kanker serviks. Yang menjadi sasaran imunisasi HPV anak perempuan usia kelas 5 sebagai dosis pertama diberikan kemudian kelas 6 dosis kedua," ujar Iqbal. (OL-1)
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Pertanian tetap menjadi sektor terbesar untuk pekerja anak, menyumbang 61% dari semua kasus, diikuti oleh jasa (27%), seperti pekerjaan rumah tangga.
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gita Kamath mengatakan bidan merupakan inti dari sistem perawatan kesehatan primer, terutama bagi perempuan dan anak perempuan.
Sinergi antara dunia industri dan institusi pendidikan, akan memperkuat ketahanan kesehatan nasional serta mempercepat kemandirian industri farmasi dan vaksin di Indonesia.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan pentingnya memberikan imunisasi yang lengkap kepada anak-anak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
IMUNISASI anak wajib diberikan pada bayi baru lahir hingga individu usia 18 tahun. Kementerian Kesehatan mewajibkan vaksinasi pada anak untuk melindungi buah hati
Bio Farma menjalin kemitraan strategis, dan pengembangan kapasitas produksi vaksin skala besar.
Vaksin HPV 9-valen memberikan perlindungan tambahan terhadap lima genotipe berisiko tinggi lainnya (HPV 31, 33, 45, 52, dan 58).
PT Bio Farma (Persero) menyoroti pentingnya transfer teknologi, kemitraan strategis, dan pengembangan kapasitas produksi vaksin skala besar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved