Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
KANKER usus besar yang memakan biaya pengobatan yang sangat mahal bisa ditangani oleh BPJS Kesehatan. Hal ini sangat membantu keuangan pasien tidak mampu yang mengalami kanker usus besar.
"Jadi betul ya, bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan dan berjenjang. Bisa mulai dari pengobatan pertama pengantar dari puskesmas langsung ke rumah sakit untuk dilakukan operasi. Jika sudah dioperasi biasanya dilanjutkan dengan kemoterapi," kata Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Prof dr Ari Fahrial Syam dalam dialog daring 'Kanker Usus Besar: Pentingnya Pencegahan dan Deteksi Dini', Jumat (Jumat (4/3).
Biaya kemoterapi pun bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Untuk penyakit kanker sendiri bisa sembuh dan juga bisa kambuh sehingga dijaga pola makan, aktivitas cukup, berhenti merokok, dan kontrol teratur. Sehingga harus dijaga agar kanker usus besar tidak muncul kembali.
Yang terpenting dari penyintas kanker usus besar adalah pengawasan dan kontrol teratur dan apabila ada gejala lanjutan bisa dikonsultasikan ke dokter terkait," ujar Prof Ari.
Di kesempatan yang sama, Survivor Kanker Usus Besar Husain Nurisman mengatakan saat pengecekan di dokter hermatologi, dokter menyarankan untuk menggunakan BPJS Kesehatan karena biaya pengobatan sangat mahal sehingga bisa ditanggung dengan BPJS Kesehatan.
"Saya lihat obat-obatnya pun sangat mahal sehingga dokter menyarankan menggunakan BPJS Kesehatan. Dan selanjutnya setelah saya kemoterapi pun saya menggunakan BPJS Kesehatan," katanya.
Masyarakat diharapkan lebih mengerti dan memahami bahwa BPJS Kesehatan juga akan sangat membantu untuk meng-cover biaya pengobatan mahal salah satunya untuk kanker usus besar ini.
"Jadi jangan takut, kadang-kadang biaya pengobatan BPJS Kesehatan tidak banyak yang tahu. Seperti teman saya karena tidak tahun pengobatan kanker gratis akhirnya dia mencari pengobatan alternatif yang belum teruji secara klinis, padahal biaya pengobatan kanker bisa ditanggung BPJS Kesehatan," ungkapnya.
"Untuk kanker usus besar biaya ditanggung BPJS Kesehatan meski kita harus mengantri dan sebagainya," pungkasnya. (H-2)
KANKER kolorektal atau kanker usus besar merupakan penyebab kematian hampir 53 ribu penduduk Amerika Serikat (AS). Banyak ahli menyarankan agar mengurangi risiko dengan beberapa cara.
Jumlah pasien kanker usus besar di bawah usia 50 tahun diperkirakan akan berlipat ganda pada 2030.
Faktor genetik, lingkungan, hingga gaya hidup turut memengaruhi kemungkinan seseorang mengidap kanker usus besar.
KANKER usus besar merupakan tumor ganas di usus besar. Beberapa faktor risiko yang menjadikan seseorang terkena kanker usus besar pada usia muda.
Kasus kanker usus besar pada anak muda meningkat. Kenali 4 gejala awal.
Untuk menurunkan risiko kanker usus besar, menjaga pola makan sehat sangat penting, termasuk rutin mengonsumsi buah-buahan tertentu.
Memperingati Hari Kanker Paru-Paru Sedunia, sebuah seminar kesehatan bertajuk Kenali Kanker Paru Sejak Dini digelar.
Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa 35,4% penduduk dewasa Indonesia mengalami obesitas, dengan angka tertinggi tercatat di DKI Jakarta (43,2%).
Pemerintah Singapura telah melarang penggunaan vape karena penambahan zat berbahaya seperti Etomidate ke dalam alat penguap elektronik itu menimbulkan bahaya serius pada penggunanya.
KETUA Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyoroti usulan anggota DPR RI agar ada gerbong kereta api khusus untuk perokok.
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Medical Check Up menjadi layanan yang paling diminati di luar negeri, menandakan potensi besar industri kesehatan domestik yang harus dioptimalkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved