Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Kepala BKKBN: Pemberian Makanan Tambahan Perlu Tepat Sasaran

Mohamad Farhan Zhuhri
21/2/2022 14:49
Kepala BKKBN: Pemberian Makanan Tambahan Perlu Tepat Sasaran
: Kepala BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana) Hasto Wardoyo.(MI/Fransisco Carolio Hutama Gani)

KEPALA Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi anak-anak perlu tepat sasaran, salah satunya menggunakan data Pencatatan dan pelaporan Gizi Berbasis Masyarakt (e-PPGBM).

“Saya berharp pembagian PMT oleh Kementerian Kesahatan bisa by name saja sasarannya dan menggunakan e-PPGBM,” ungkapnya saat dihubungi Media Indonesia, Senin (21/2).

Hasto menuturkan, penggunaan produk lokadan mengerahkan setiap kader daerah/lokal setempat mempercepat PMT serta tepat sasaran.

Ia menyebut PMT juga berpengaruh terhadap angka stunting di Indonesia yang saat ini mencapai 24,4 persen, artinya dari setiap 100 orang di Indonesia, ada 24 orang mengalami stunting.

Hasto melanjutkan kondisi remaja saat ini cukup memprihatinkan. Kondisi remaja putri berisiko kurang energi kronik sekitar 36,3 persen. Kemudian, remaja putri mengalami anemia 37,1 persen. Kasus lain, remaja putri hamil dengan risiko kurang energi kronik ada 33,5 persen.

Oleh karenanya, Hasto meminta setiap keluarga untuk bijak menggunakan dana bantuan dari Program Keluarga Harapan (PKH) untuk memenuhi kebutuhan gizi anak.

“Program ini sangat strategis saya kira. Diharapkan dengan pemberian bantuan dalam bentuk uang pada keluarga memiliki balita, mereka bisa memenuhi gizi seimbangnya,” kata Hasto.

Hasto mengatakan pemerintah bersungguh-sungguh ingin menangani permasalahan gizi pada putra-putri bangsa, khususnya dalam mengentaskan masalah kekerdilan pada anak (stunting). Adanya pemberian bantuan dalam bentuk uang melalui PKH dirasa sangat strategis menangani masalah itu. (Far/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya