Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Sambut Pekan Sarapan Nasional, Program 'Sarapan Berisi' Digelar di Sekolah

Mediaindonesia.com
17/2/2022 13:58
Sambut Pekan Sarapan Nasional, Program 'Sarapan Berisi' Digelar di Sekolah
Mendukung Pekan Sarapan Nasional, Blue Band melaksanakan program 'Sarapan Berisi' di SDN Pondok Pinang 10, Kebayoran Lama, Jaksel.(Ist)

PERUSAHAAN Blue Band yang telah menemani masyarakat Indonesia selama 88 tahun, kembali berpartisipasi melakukan edukasi pentingnya sarapan sehat di usia anak sekolah dasar (SD) dalam Pekan Sarapan Nasional (Pesan).

Pekan Sarapan Nasional (Pesan).merupakan program Pemerintah untuk meningkatkan perbaikan gizi masyarakat khususnya anak  Indonesia.

Direktur Marketing Blue Band, Wilya Suwito mengungkapkan bahwa, “Dalam Pekan Sarapan Nasional 2022, Blue Band ingin mengajak dan menginspirasi anak-anak Indonesia agar sadar akan pentingnya sarapan sehat dan juga kebutuhan nutrisi yang tercukupi."

"Sehingga anak dapat tumbuh sehat, bahagia sekaligus ikut memerangi isu stunting melalui program Sarapan Berisi bersama Blue Band,” kata Wilya dalam keterangan pers, Kamis (17/2).

Melalui program Sarapan Berisi, Blue Band menyelenggarakan rangkaian kegiatan di platform edukasi hingga memberikan dukungan sarapan sehat bagi anak-anak Indonesia dengan menu 21 hari kepada para pengajar dan murid sekolah.

Selama 21 hari di sini bertujuan untuk membentuk kebiasaan baru anak sarapan pagi, dengan mengisi kalender sarapan sehat setiap harinya.

Blue Band sebagai satu-satunya produk margarin yang mempunyai kombinasi Omega 3 & 6 serta 6 vitamin penting lainnya, tentunya dapat melengkapi kebutuhan akan asupan gizi yang seimbang.

“Agar takaran asupan yang dibutuhkan seimbang, kami juga mendukung program pemerintah Isi Piringku dengan membagikan piring khusus ke target peserta sehingga diharapkan memudahkan anak Indonesia untuk memahami dan mempraktekan asupan sarapan sehatnya,” jelas Wilya.

Kurang sadar sarapan

Kurangnya kesadaran akan sarapan juga diungkapkan dokter spesialis gizi klinik dr. Diana F. Suganda, M.Kes, SpGK.

“Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013,  sebanyak 44.6% anak Indonesia mengonsumsi sarapan dengan asupan gizi kurang dari 15% total kebutuhan energi. Bahkan 26.1% anak hanya minum teh, air putih atau susu untuk sarapan," kata dr.Diana.

Sementara anak usia sekolah membutuhkan 1.550 kalori per hari, mulai dari karbohidrat, protein, hingga lemak, yang mengandung omega 3 dan 6 serta vitamin, mineral dan juga serat untuk mendukung kesehatan dan pertumbuhan anak.

"Jika ini tidak terpenuhi akan berdampak pada pertumbuhan, status gizi hingga penyerapan ilmu di sekolah,” jelas dr.Diana.

Sejalan dengan itu, Kepala SDN Pondok Pinang 10, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Percaya, turut menyambut baik,

“Kesehatan dan konsentrasi belajar anak turut menjadi perhatian penting pihak sekolah terlebih saat ini proses pembelajaran dilakukan secara jarak jauh (online)," jelas Percaya.

"Dengan program Sarapan Berisi ini, anak didik akan lebih terjaga kesehatannya dan dapat lebih aktif berkegiatan berkat kebiasaan sarapan pagi yang sehat,” tambahnya.

Ada pun kegiatan edukasi yang dilakukan di sekolah-sekolah terpilih meliputi apresiasi yang diberikan kepada sekolah terbaik, guru terbaik, dan kepada dokter kecil terbaik.

“Selain flipchart, kami juga memberikan kalender sarapan pada setiap anak untuk diisi, agar target sarapan 21 hari bisa terlaksana dan tercatat,” ujar dr. Rr Grace Cielia, MKK, dari Panacea & Founder Kitras.id.

Sarapan Berisi bersama Blue Band akan mulai berjalan sepanjang tahun dengan target 350.000 peserta dan bertujuan untuk mengedukasi 1,5 juta warga, khususnya anak-anak dan ibu Indonesia selaku orang tua yang paling berperan dalam mempersiapkan sarapan anak di rumah.

Pentingnya kesadaran akan menu sarapan yang sehat juga dialami ibu yang memiliki dua anak usia sekolah dasar, Andhita Siswandi,

“Kreativitas dalam mengolah makanan untuk anak-anak sangat penting. Dengan membuat menu-menu baru, anak akan lebih mudah makan karena terhindar dari kebosanan, ditambah saya juga sangat memperhatikan nutrisi untuk anak-anak saya," katanya. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik