Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Mencegah Anak Stunting Bisa Dilakukan Sebelum Ibu Hamil

Basuki Eka Purnama
26/1/2022 09:30
Mencegah Anak Stunting Bisa Dilakukan Sebelum Ibu Hamil
Ilustrasi(MI/RAMDANI)

PENCEGAHAN kasus anak stunting atau kekerdilan rupanya bisa dimulai bahkan sebelum ibu memasuki masa kehamilan.

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan RSUD Kabupaten Tangerang Dhika Prabu Armadhanu menyebut calon ibu bisa mencegah kasus stunting sejak sebelum kehamilan dengan cara menjaga asupan nutrisi yang cukup untuk dirinya terlebih dahulu.

"Kehamilan bagus itu juga tergantung terhadap plasenta. Kalau plasenta ibu hamil bagus, pastinya kehamilan pun bagus. Supaya plasenta dalam kondisi baik ketika kehamilan, perlu perencanaan kehamilan sebelum pernikahan. Paling tidak tiga bulan sebelum pernikahan, pasangan harus mulai merencanakannya. Calon ibu harus mendapatkan cukup nutrisi agar siap menghadapi kehamilan," ujar Prabu dalam keterangan tertulis, Selasa (25/1).

Baca juga : Indosat Business Fasilitasi Gelang Kesehatan Pintar untuk Ibu Hamil di Sumedang

Biasanya, untuk mencegah kasus stunting, ibu- ibu yang baru hamil disarankan dan dianjurkan untuk menjaga perubahan gaya dan pola hidup termasuk perbaikan nutrisi. 

Rupanya cara itu kurang tepat dan seharusnya calon ibu harus sudah menjaga pola hidup sehat dan nutrisi cukup bahkan sebelum merencanakan kehamilan.

Faktanya, di lapangan, ternyata masih banyak ibu yang bahkan sudah hamil tidak menyadari dirinya mengalami kekurangan nutrisi atau malnutrisi. Maka dari itu, akhirnya, terjadilah banyak kasus anak stunting atau mengalami kekerdilan.

Baca juga : Menkes Tegaskan Pentingnya Pencegahan Stunting Sejak Masa Kehamilan

Agar hal itu tidak berulang, sebagai ibu hamil, ada beberapa cara untuk mengetahui apakah dirinya sudah memiliki nutrisi cukup atau justru berkekurang.

Salah satu cara mengenali ibu hamil mengalami kekurangan nutrisi adalah ketika berat badannya tidak bertambah, bahkan mengalami penurunan, sedangkan janin bertambah berat.

Ibu hamil yang mengalami kurang gizi tidak hanya berisiko mengalami anemia atau preeklamsia, tetapi defisiensi nutrisi juga memengaruhi pertumbuhan bayi. 

Baca juga : Bupati Klaten Mewisuda Ratusan Ibu Hamil Sehat

Ibu juga berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah, melahirkan bayi prematur, dan juga menimbulkan risiko anak mengalami stunting.

Untuk itu, ibu harus rutin menjaga pola makan yang sehat dan seimbang agar nutrisinya terpenuhi dan dapat mencegah terjadinya kasus stunting untuk generasi mendatang. 

Apabila kebutuhan nutrisi telah tercukupi sejak sebelum hamil, ibu dapat lebih tenang dalam menjalani proses kehamilan sekaligus mempersiapkan kelahiran bayi.

Baca juga : Anemia pada Ibu Hamil Bisa Pengaruhi Kecerdasan Anak

Menurut Survei Status Gizi Balita Indonesia 2021, stunting masih menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia.

Meskipun angka stunting di Indonesia mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir, jumlahnya masih berada di atas negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Vietnam, dan Thailand. (Ant/OL-1)

Baca juga : Natuna Kampanyekan Bumil Sehat Cegah Stunting



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya