Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PAKAR nutrisi Dewi Virdianti P mengatakan anemia hingga kurang gizi pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko anak yang dilahirkan mengalami anemia bahkan mempengaruhi tingkat kecerdasannya juga.
"Kasus anemia pada ibu hamil di Indonesia juga tidak sedikit, yakni satu dari dua Ibu hamil mengalami anemia. Kalau ibu (alami) anemia, berisiko anak juga anemia dan berpotensi anak kurang cerdas," tutur Dewi, dikutip Minggu (8/10).
Tidak hanya itu, Health Communicator Kalbe Nutritionals itu pun menyebutkan kurang gizi dan anemia pada ibu hamil juga dapat meningkatkan risiko anak yang terlahir mengalami stunting atau kerdil sejak masih berada di dalam kandungan.
"Pada anak stunting, bukan hanya sekadar bertubuh pendek tetapi terjadi juga pembentukan kognitif yang terhambat. Akibatnya, anak tidak dapat bersaing di masa depan dengan baik," jelas Dewi.
Oleh sebab itu, Dewi menekankan pentingnya nutrisi yang tepat sedini mungkin, dimulai dari perempuan usia subur atau dalam program hamil, karena dibutuhkan sel telur yang berkualitas untuk menghasilkan anak yang berkualitas.
"Nutrisi semenjak kehamilan merupakan fetal programming dimana nutrisi selama kehamilan akan menentukan bagaimana kondisi kesehatan anak di masa yang akan datang," kata Dewi.
Dewi menyarankan supaya ibu hamil mengonsumsi makanan dalam porsi kecil namun lebih sering yakni lima hingga enam kali makan (porsi kecil) dalam sehari, dengan isi pirang sepertiga porsi untuk karbohidrat, sepertiga lauk dari sumber protein dan sepertiga berupa sayur serta buah.
Sementara untuk kudapan, ibu hamil memerlukan kudapan hingga dua kali dalam sehari, namun tetap harus memperhatikan kandungan nutrisi dari kudapan tersebut.
"Kandungan nutrisi dalam setiap porsi makan harus diperhatikan, terutama protein. Salah satu sumber protein yang mudah diserap dan dicerna adalah susu," kata Dewi.
Dewi menjelaskan terkait protein hewani, ibu hamil juga bisa mengonsumsi telur yang juga diimbangi dengan vitamin, mineral, dan asam folat, yang bermanfaat untuk membentuk sumsum tulang belakang bayi sekaligus menghindari neural tube defect seperti misalnya batok kepala bayi tidak terbentuk.
"Ibu hamil juga perlu berolahraga ringan seperti jalan pagi dan senam hamil. Selain itu, beristirahat yang cukup, mengelola stres, dan rutin kontrol kondisi kehamilan ke dokter kandungan," pungkas Dewi. (Ant/Z-1)
Penyakit ini dapat sembuh sendiri dalam 7-10 hari, namun penanganan yang tepat diperlukan agar gejala bisa sembuh dengan cepat sekaligus menghindari komplikasi.
Durian ternyata mengandung nutrisi penting untuk ibu hamil seperti zat besi, folat, dan vitamin C yang baik untuk perkembangan janin.
Kebakaran melanda atap Rumah Sakit St Michael di Bristol akibat panel surya terbakar. Para ibu hamil dan bayi dievakuasi, sementara sebagian masih menjalani persalinan.
KETIKA memasuki masa kehamilan, beberapa ibu hamil pasti akan mengalami banyak perubahan yang terjadi pada tubuh. Perubahan tubuh ibu hamil tidak hanya terlihat pada perut.
Diagnosis prenatal membantu mendeteksi potensi kelainan pada janin sebelum lahir. Hal ini memungkinkan orangtua untuk merencanakan langkah terbaik bagi masa depan anak mereka.
Ratu Sofya mengaku sempat kebingungan ketika harus mendalami peran tersebut terutama dalam menyesuaikan gerak tubuh karena belum pernah mengalami kehamilan.
Permasalahan ADB menjadi salah satu dari 5 gangguan kesehatan terbesar pada anak selain permasalahan gigi, gizi hingga keterlambatan perkembangan anak.
Kondisi anemia pada ibu hamil berdampak langsung pada meningkatnya risiko bayi lahir prematur, stunting, hingga kematian ibu saat melahirkan.
PARA tidak mengetahui mengapa wanita tersebut tidak kunjung sembuh setelah diberi obat untuk anemia dan infeksi bakteri di perutnya, saat endoskopi cacing tambang ditemukan di usus kecilnya
Cegah anemia saat puasa dengan pola makan sehat! Konsumsi makanan tinggi zat besi, vitamin C, dan hindari aktivitas berat agar tubuh tetap bugar selama Ramadan.
Anemia akibat kekurangan zat besi dapat menyebabkan tubuh mudah lelah, lemas, dan sulit berkonsentrasi.
Anemia dapat menghambat tumbuh kembang remaja karena oksigen tidak akan sampai ke seluruh jaring tubuh yang sedang bertumbuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved