Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kedermawanan Masyarakat Indonesia Dinilai Sebagai Aset Berharga  

Mediaindonesia.com
02/1/2022 23:15
Kedermawanan Masyarakat Indonesia Dinilai Sebagai Aset Berharga  
Ilustrasi Kedermawanan(Dok. MI)

DATA Charities Aid Foundation (CAF) World Giving Index 2021 menunjukkan, Indonesia menempati peringkat 1 sebagai negara paling dermawan di dunia. Banyak penelitian yang mendukung fakta bahwa berbagi bisa menciptakan dan meningkatkan kebahagiaan. 

Bagi umat muslim, ada banyak anjuran berbagai dalam ibadah seperti wakaf dan zakat. Secara sosial dalam kemanusiaan, berbagi dan donasi sudah menjadi kebiasaan. Bahkan di Indonesia sendiri, religius dan gotong royong sudah menjadi nilai utama dan budaya dalam bermasyarakat.  

Bergerak dari dulu secara konvensional hingga kini di era milenial. Jika donasi pada masa dulu sebatas berbagi donasi seperti halnya infak dan sedekah melalui kenclengan, kini inovasi dan teknologi menjadi kunci utama agar donasi bisa lebih berdampak maksimal. 

Direktur Pemberdayaan dan Pengembangan Ekonomi Doni Marlan mengatakan, kedermawanan masyarakat Indonesia adalah aset berharga yang harus dikelola sebaik-baiknya. Karena aset tersebut akan tetap terjaga bahkan di kondisi pandemi seperti sekarang ini. 

Dompet Dhuafa adalah salah satu lembaga yang aktif dalam bidang sosial dan kemanusiaan sejak tahun 1993. Pada 2022, usia Dompet Dhuafa memasuki 29 tahun. Perjalanan yang tidak sebentar ini tentunya memberikan banyak pelajaran untuk mempersiapkan kesempatan sekaligus tantangan di masa depan.  

Baca juga : Gelar Public Expose, Dompet Dhuafa Gelar Rangkaian Talkshow Edukatif 

“Banyak terjadi perubahan kesejahteraan masyarakat karena dampak dari pandemi Covid-19. Melalui program zakat dan wakaf produktif, Dompet Dhuafa mengadakan program ketahanan pangan untuk masyarakat seperti: pemberdayaan 1000 hektar pertanian, sentra ternak masyarakat, dan penguatan usaha mikro masyarakat,” ujar Doni. 

Untuk menjawab tantangan sekaligus kesempatan tersebut, Dompet Dhuafa pada awal 2022 akan mengadakan Social and Humanity Outlook 2022 pada 5 Januari mendatang di Smesco Convention Hall, Jakarta. 

Doni menjelaskan, Social and Humanity Outlook 2022 akan mengundang berbagai narasumber yang berpengalam di bidangnya masing-masing, seperti 

Nasyith Majidi, Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Nasyith Majidi, Bendahara Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Hendri Saparini, dan lainnya. 

"Bagaimana peluang sosial dan kemanusiaan di masa mendatang? Bagaimana mengelola kedermawanan terutama milenial dan generasi Z? Bagaimana inovasi sosial agar tetap adaptif di era teknologi? akan dibahas di Social and Humanity Outlook 2022," pungkas Doni. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya