Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Penderma.id Bawa Terang ke Desa yang Belum Dialiri Listrik PLN

Bayu Anggoro
11/7/2022 21:10
Penderma.id Bawa Terang ke Desa yang Belum Dialiri Listrik PLN
Sejumlah pengurus Penderma.id bersama Ujang Koswara, inovator Listrik Mandiri Rakyat.(DOK/PENDERMA.ID)


 
PENDERMA.id bersama seorang aktivis, Ujang Koswara (Uko) mengembangkan Listrik Mandiri Rakyat (Limar) untuk warga yang belum
terakses sambungan listrik. Lampu penerangan diberikan secara cuma-cuma
untuk membantu kehidupan masyarakat.

Uko menjelaskan, program Limar ini untuk warga yang belum mendapat pasokan listrik dari PLN. "Agar anak-anak tetap bisa belajar."

Limar menggunakan instalasi pembangkit tenaga matahari yang juga
diproduksi para santri mulai 2008.

"Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang masih hidup dalam kegelapan di malam hari, karena belum tersambung listrik PLN, terutama di daerah remote area. Masyarakat pun tak memiliki pilihan karena minyak tanah sudah tidak bisa menjadi bahan baku lampu cempor," kata Uko, Senin (11/7).

Dia menjelaskan, dirinya memiliki kemampuan untuk menyiapkan lampu LED 1 watt yang penerangannya setara dengan 10 watt lampu biasa, dengan masa pakai 10 tahun.

"Sejak 2008, lampu ini sudah terpasang di 300 ribu rumah. Ratusan ribu rumah belum ada listrik, sehingga kami hadir untuk memperkuat program
pemerintah membebaskan warga dari kegelapan," paparnya.

Lampu ini, kata Uko, selain diproduksi santri di pesantren-pesantren
yang tersebar di Jabar, juga diproduksi oleh mantan narapidana, dan preman hijrah.

"Jadi, para trainer akan mengajarkan pada mereka. Setiap rumah
diberi 5 lampu. Kalau habis bisa menambah daya ke panel. Memang biayanya relatif lebih mahal karena ada faktor non teknis biaya pengiriman alatnya. Rata-rata di satu titik membutuhkan dana Rp3,5 juta, tapi ketika sudah terpasang dan nyala, tak akan mati kecuali mataharinya hilang," tandasnya.

Lampu buatannya, lanjut Uko, tidak diciptakan dengan banyak teori.
"Melainkan hanya didorong oleh keinginan kuat dan desakan dalam diri
untuk segera membantu orangtua. Untuk menciptakan lampu yang sangat
bermanfaat ini, saya hanya bermodalkan informasi dari internet dan
ngulik bersama teman," katanya.

Kini Limar (Listrik Mandiri Rakyat), sudah menerangi banyak desa di
pelosok.

Sementara menurut CEO penderma.id, Khirzan Noeman, Penderma.id sebagai
salah satu NGO di Kota Bandung ingin melanjutkan program mulia
Ujang Koswara yaitu Limar sebagai solusi dari permasalahan yang ada di
pelosok. "Penderma.id berkolaborasi dengan Kang Uko untuk mengembangkan
ini agar manfaatnya lebih terasa," tambahnya. (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya