Erick Thohir Fasilitasi Pengembangan Bisnis Petani

Widhoroso
27/12/2021 20:36
Erick Thohir Fasilitasi Pengembangan Bisnis Petani
Menteri BUMN Erick Thohir(DOK MI)

MENTERI BUMN Erick Thohir memastikan kementerian yang dipimpinnya  akan memfasilitasi pengembangan sektor agrobisnis untuk mendukung kesejahteraan petani. Sejumlah program sebagai bukti nyata komitmen tersebut telah diluncurkan.

Sejauh ini, Erick telah menyiapkan delapan klaster di sektor pertanian untuk mendapatkan program kredit usaha rakyat (KUR) yang dilaksanakan oleh Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Kedelapan klaster tersebut ialah klaster jagung, klaster padi, klaster sawit, klaster tebu, klaster jeruk, klaster tanaman hias, klaster kopi, dan klaster korang.

"Sebagai catatan, peran BRI, BNI, Mandiri, untuk mendukung program KUR, terutama yang di sektor pertanian, kami sudah menyiapkan delapan klaster. Sehingga bisa bersinergi dengan program di Kementan dan Kemendag," ujar Erick dalam keterangan yang diterima, Senin (27/12)     

Sebagimana diketahui, untuk memaksimalkan program KUR 2021, Kementerian BUMN mengungkap tugas bank Himbara, baik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank BRI (Persero) Tbk, dan PT BNI (Persero) Tbk akan memberikan KUR sebesar 92%. Jumlah itu total dari target pemerintah sebesar Rp253 triliun.

Selanjutnya, Erick juga telah meluncurkan Program Makmur, yang ditujukan untuk membantu para petani agar naik kelas. Program Makmur  merupakan kerja sama antara Himbara dengan Pupuk Indonesia. Melalui program ini, pupuk beserta bibit akan diberikan secara baik dan ontime sedangkan Himbara melakukan pendampingan.

Program Makmur terdiri dari berbagai aspek. Mulai dari pengelolaan budidaya tanaman berkelanjutan, informasi dan pendampingan budidaya pertanian, digital farming dan mekanisme pertanian. Di samping itu juga terdapat akses permodalan dan perlindungan risiko pertanian serta adanya offtaker atau jaminan pasar bagi petani.

Erick juga membentuk Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) di Desa Kaliputih, Kebumen, Jawa Tengah. SPBT adalah kolaborasi antara Bank Mandiri dan Pertamina sebagai tahapan dalam program mewirausahakan petani untuk mendukung petani, terutama pada masa panen dan pasca panen. Program ini diharapkan akan menciptakan skala usaha yang lebih besar dan mampu bersaing di pasar.

"Jika korporasi besar bisa menjual produk dengan murah karena skala ekonomi yang besar atau bisa lebih efisien karena memproduksi dalam jumlah massal, maka kita bisa melakukan hal serupa bagi para petani kita. Pembangunan SBPT ini dan juga pendampingan dari BUMN merupakan satu upaya pengelolaan agar petani bisa lebih sejahtera dalam menikmati hasil jerih payahnya," tutup Erick. (RO/OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya