Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Badan POM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Covovax

Ferdian Ananda Majni
21/11/2021 17:05
Badan POM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Covovax
Ilustrasi.(Medcom.id.)

BADAN POM kembali menerbitkan izin penggunaan darurat (EUA) pada 17 Nov 2021 untuk vaksin covid-19 Covovax. Vaksin covid-19 ke-11 yang mendapat EUA di Indonesia ini diproduksi oleh Serum Institute of India Pvt Ltd dan akan diperuntukkan orang dewasa berusia 18 tahun ke atas.

Pemberian vaksinnya dilakukan 2x dengan interval pemberian dosis satu dan kedua sebanyak 21 hari. Masing-masing disuntikkan 5 mg per dosis.

Diketahui bahwa efek samping (KIPI) Covovax bersifat ringan hingga sedang, yakni nyeri lokal, tenderness, sakit kepala, kelelahan, nyeri otot/myalgia, dan demam. Untuk efikasi pada usia 18 tahun ke atas antara 89,7%-90,4% untuk berbagai tingkat keparahan dan berkisar di antara 86,9%-100% untuk tingkat keparahan sedang-berat. 

Sedangkan efikasi pada penerima vaksin usia lansia diketahui mencapai 88,9% di Inggris. Sebelumnya, pemerintah Indonesia kembali menambah ketersediaan vaksin dengan 4.059.290 dosis vaksin jadi Oxford-AstraZeneca dan 800.000 dosis vaksin jadi Moderna yang tiba pada Jumat (19/11).

Pemerintah terus memastikan ketersediaan vaksin covid-19 dalam upaya percepatan dan perluasan vaksinasi nasional menuju target vaksinasi 70% penduduk pada akhir 2021. Vaksin Oxford-AstraZeneca yang tiba hari ini merupakan kedatangan vaksin tahap ke-124 yang mendarat di Indonesia. Sekitar 4 juta dosis vaksin tersebut didapatkan melalui pembelian langsung. 

Oxford-AstraZeneca yang diterima Indonesia menjadi 41,5 juta dosis dengan merek dagang Vaxzevria dan KconecaVac untuk yang dibuat di Tiongkok. Vaksin yang merupakan hasil kerja sama AstraZeneca dan Universitas Oxford ini telah dikirimkan ke Indonesia melalui berbagai skema, termasuk kerja sama langsung kepada pemerintah, Covax, maupun donasi dari negara lain.

Sebanyak 800.000 dosis vaksin Moderna merupakan kedatangan vaksin tahap ke-125. Vaksin ini merupakan bentuk donasi dari pemerintah Belanda kepada Indonesia.

Guna menjaga ketersediaan vaksin dan percepatan vaksinasi, berbagai upaya pengadaan vaksin covid-19 dilakukan pemerintah, baik melalui skema pembelian langsung maupun kerja sama antarnegara. Mengingat tingginya permintaan vaksin di dunia saat ini, Indonesia sangat mengapresiasi semua bantuan yang diberikan untuk memperkuat ketersediaan vaksin di tanah air.

"Hingga saat ini, lebih dari 340 juta dosis vaksin telah berhasil kami datangkan melalui berbagai skema. Semua upaya ini dilakukan pemerintah guna percepatan dan perluasan vaksinasi nasional. Setiap dukungan yang kita terima memberikan kontribusi penting bagi ketersediaan vaksin yang akan melindungi bangsa Indonesia," tutur Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate.

Indonesia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah Belanda atas donasi vaksin Moderna yang diterima hari ini. "Hal ini sekaligus menunjukkan eratnya hubungan kedua negara, termasuk dalam hal penanganan pandemi," imbuh Johnny.

Kendati pandemi dalam situasi terkendali, langkah-langkah penanganan tetap digencarkan pemerintah. Jelang akhir tahun, pemerintah Indonesia akan makin meningkatkan upaya percepatan dan perluasan program vaksinasi, sehingga target yang telah dicanangkan bisa terpenuhi.

"Masih ada target vaksinasi 70% yang harus kita kejar hingga akhir tahun untuk mencapai kekebalan komunal yang merata. Ayo segerakan vaksinasi agar lebih banyak warga terlindungi," ujar Menkominfo.

Bersamaan dengan itu, masyarakat diingatkan untuk terus menjaga protokol kesehatan. Salah satu yang perlu diwaspadai yakni peningkatan mobilitas masyarakat pada akhir tahun sehingga berisiko memicu lonjakan kasus apabila tidak disertai penerapan protokol kesehatan ketat. Beberapa kebijakan pemerintah juga telah ditetapkan guna mengurangi potensi tersebut, di antaranya dengan memangkas cuti akhir tahun dan penerapan PPKM level 3 pada 24 Desember 2021-2 Januari 2022.

Baca juga: 6,8 Juta Lansia Tuntas Divaksinasi per 20 November

"Perlu upaya bersama untuk menekan mobilitas selama liburan akhir tahun, terutama dari masyarakat. Karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk bijak bermobilitas. Sedapat mungkin, mari kita menahan diri tidak bepergian dulu pada akhir tahun dan tetap jaga protokol kesehatan," pungkas Menkominfo. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik