Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Operasi Jantung Ulang, Berisiko Tinggi Tapi Diperlukan  

Eni Kartinah
15/11/2021 19:41
Operasi Jantung Ulang, Berisiko Tinggi Tapi Diperlukan  
Dokter Dicky Aligheri Wartono dari Heartology Cardiovascular Center menjelaskan prosedur operasi jantung ulang.(Ist)

SEORANG pasien perempuan datang ke Heartology Cardiovascular Center, Jakarta dengan dugaan kebocoran klep jantung yang terdeteksi saat pasien medical check-up.

Pasien berusia 41 tahun itu pun disarankan menjalani CT-Scan untuk lebih memastikan kondisinya. Hasil CT-Scan memperlihatkan pangkal aorta membengkak dan sudah ada robekan (diseksi) 2,3 cm. Aorta adalah pembuluh darah utama jantung.

Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh tim dokter yang melibatkan subspesialis jantung di bidang ekokardiografi, vaskular, serta bedah jantung, disimpulkan bahwa pasien menderita kerusakan katup aorta dan memerlukan penggantian aorta ascendens dan hemiarch.

Kondisi ini terkait dengan operasi katup yang dilakukan pasien bertahun-tahun yang lalu. Pasien pun diputuskan untuk menjalani operasi perbaikan (rekonstruksi).

Kisah pasien tersebut dituturkan oleh Spesialis Bedah Jantung, Thoraks dan Vaskular, dr. Dicky Aligheri Wartono, Sp.BTKV (K) dalam temu media secara daring yang diadakan Heartology Cardiovascular Center, Senin (15/11).

Ia menjelaskan, operasi jantung ulang umum dilakukan pada pasien jantung yang berumur panjang.

“Operasi jantung ulang yang umum adalah perbaikan katup jantung, operasi bypass, perbaikan aneurisma (penggelembungan pembuluh darah), atau terjadinya peradangan pada katup jantung,” ujar dr. Dicky.

Operasi ulang sedapat mungkin dihindari karena tingkat kesulitan yang tinggi dan risiko komplikasi pasca-operasi. Namun sayangnya, pada kasus tertentu prosedur itu sulit dihindari karena diperlukan untuk mengatasi gangguan yang mengancam nyawa. 

Karena operasi jantung ulang atau rekonstruksi merupakan jenis operasi berisiko tinggi, diperlukan perpaduan keahlian tim dokter multidisplin pada tahap sebelum, saat, hingga pasca-operasi, dan harus dilakukan di rumah sakit yang memiliki peralatan lengkap.

Tim dokter jantung sendiri harus terdiri dari berbagai sub spesialisasi jantung untuk memastikan hasil terbaik bagi pasien.

“Walaupun risikonya tinggi, operasi ini bermanfaat bagi pasien karena dapat memperpanjang usia harapan hidup, lebih energik, tidak mudah lelah dan nyeri dada minimum,’’ kata dr. Dicky.

Operasi, lanjutnya, dapat dilakukan melalui tiga metode. Pertama adalah operasi terbuka dengan sayatan panjang di dada untuk membuka tulang dada. Kedua, metode invasif minimal melalui tiga atau empat lubang kecil di dada.

Ketiga, metode perkutaneus, yaitu penggunaan kateter. Pemilihan metode bergantung pada kondisi pasien, faktor risiko, dan tingkat keparahan.

Heartology cukup berpengalaman menangani operasi jantung ulang dan rekonstruksi. Operasi ulang yang pernah dilakukan yaitu rekonstruksi perbaikan katup jantung, operasi bypass ulang, serta rekonstruksi perbaikan aneurisma dan diseksi aorta. (Nik/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya