Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
MENINGKATNYA permintaan masyarakat akan sayuran segar berkualitas mengharuskan petani harus mampu meningkatkan produktivitas. Hal inilah yang membuat PT Segar Putra Indonesia, UMKM yang dikenal dengan produk Salad Point ID, terus mambantu petani di daerah Jawa Barat.
Salad Point ID menjadikan para petani dari daerah Maribaya, Lembang, dan Cikole di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, makin produktif. Hal itu diperlukan untuk bisa memenuhi pasokan segar sebanyak 200 kg per hari di kuartal III-2021. Pasokan tersebut digunakan untuk kebutuhan total 15 cabang Salad Point ID yang tersebar di 4 kota besar seperti Jakarta, Bogor, Depok dan Tangerang.
Founder Salad Point ID, Putra Siburian menjelaskan wilayah Maribaya, Lembang, dan Cikole dipilih sebagai pemasok sayuran karena memiliki potensi yang cukup menjanjikan dari segi kualitas tanah serta cuaca dalam menghasilkan tanaman yang berkualitas tinggi. Selain itu, Salad Point ID juga memiliki rencana untuk memperluas kerja sama dengan petani dari daerah lain.
"Kami berharap untuk memberikan kesempatan dalam menambah pengetahuan dan kompetensi bagi petani-petani di daerah lain. Sehingga, selain memproduksi sayuran berkualitas tinggi, para petani juga dapat meningkatkan perekonomian mereka," ujar Putra dalam keterangan yang diterima, Kamis (12/11).
Ditambahkan, kebutuhan pasokan sayur Salad Point ID terus meningkat tiap tahunnya. Pada kuartal I-2020, jelas Siburian, kebutuhan hanya mencapai 2.917 kg.
Namun, pada kuartal III-2021, kebutuhannya mencapai 15.719 kg. Hal ini seiring bertambahnya permintaan akan konsumsi salad serta jumlah store yang yang semula hanya dua di awal 2020 menjadi 15 pada 2021. "Peningkatan tersebut membuka peluang bagi petani untuk terus berkembang meningkatkan kapasitasnya," jelasnya.
Selain tingkat pasokan sayuran segar yang tinggi, jelas Siburian, pihaknya juga membuka peluang bagi petani melalui tanaman lettuce romaine atau selada romaine yang menjadi sayuran dengan kebutuhan tertinggi pada bisnis salad. Sayuran ini merupakan salah satu sayuran andalan pada makanan salad, namun masih sedikit petani yang menanam sayuran tersebut di Indonesia.
"Karena itu, Salad Point ID melakukan kerja sama dengan petani dengan mempersiapkan areal khusus seluas 7.000 m2 di Maribaya, Lembang, dan Cikole untuk menanam salada romaine dengan jumlah sayur yang harus dipenuhi hingga 3 ton per bulan dan diperkirakan akan terus meningkat. Hal ini membuat petani memiliki kepastian jenis tanaman dan penyerapan hasil panen yang jelas setiap bulannya," tegas Siburian. (RO/OL-15)
Program ini mempertemukan 30 UMKM terpilih hasil kurasi nasional binaan BUMN untuk dibekali wawasan, strategi, dan akses pasar internasional.
SELEBRITAS Raffi Ahmad mengatakan, salah satu kunci penting dalam mengembangkan suatu usaha, terutama UMKM, yakni berkolaborasi.
Kegiatan ini menutup seri pelatihan yang sebelumnya telah digelar di Palembang, Makassar, Lombok, Bali, dan Medan
PNM melalui Mekaar Home menghadirkan akses rumah layak dan produktif bagi perempuan prasejahtera.
BAZNAS RI meluncurkan program pemberdayaan ekonomi ZChicken di Kabupaten Tangerang dengan menyalurkan bantuan senilai Rp522,5 juta.
PEMERINTAH Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng), memastikan akan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi, terkait kasus tanah demplot pertanian.
Presiden Prabowo Subianto mengadakan rapat secara maraton bersama sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih di kediaman pribadinya, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (20/8).
Wamentan Sudaryono mengajak para wisudawan Polbangtan Yoma untuk menjemput impian dengan usaha terbaik dan bangkit membangun sektor pertanian.
Kementerian Pertanian memproyeksikan produksi beras nasional hingga September 2025 surplus sebanyak 4,86 juta ton dari target yang telah ditetapkan.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyebut HUT ke-80 RI merupakan momentum penting untuk meneguhkan kembali komitmen terhadap kemandirian pangan nasional.
OBSESI untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi 8% agar Indonesia keluar dari middle income trap (MIT) masih terasa berat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved