Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Tanoto Foundation dan IPSPI Berikan Layanan Dukungan Psikososial di NTT

Mediaindonesia.com
03/11/2021 14:13
Tanoto Foundation dan IPSPI Berikan Layanan Dukungan Psikososial di NTT
Tanoto Foundation, Kemensos, dan BPBD NTT memberi layanan konseling psikososial kepada keluarga korban bencana di NTT.(Ist/Tanoto Foundation)

PADA awal April 2021 silam, siklon tropis Seroja menghantam wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Dampak yang dihadapi masyarakat tidak hanya pada aspek ekonomi, tetapi juga pendidikan, sosial dan perkembangan lainnya. Pemerintah berusaha secara maksimal untuk dapat merespon situasi bencana tersebut.

Namun, peran dari masyarakat sipil turut diperlukan untuk mempercepat penanggulangan yang komprehensif dan berdampak baik. 

Tanoto Foundation bekerja sama dengan pemerintah daerah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT untuk penanggulangan dan pemulihan bencana.

Berdasarkan hasil asesmen kebutuhan di NTT yang dilaksanakan oleh Kementerian Sosial, Tanoto Foundation mendukung bantuan dan pemulihan pascabencana di provinsi NTT dengan program Konseling Psikososial dan Kesehatan Mental bagi para korban, terutama keluarga dengan anak kecil.

Untuk melaksanan program layanan psikososial ini Tanoto Foundation bekerja sama dengan Independen Pekerja Sosial Profesional Indonesia (IPSPI) untuk melaksanakan Layanan Dukungan Psikososial (LDP)/ atau Psychosocial Support Services kepada anak-anak dan keluarga di Naibonat dan Noelbaki, NTT. 

Program Specialist Early Childhood Education and Development (ECED) Tanoto Foundation, Arnoldus Paut menjelaskan bahwa program LDP ini amat diperlukan oleh anak-anak yang terkena dampak bencana.

“Kami sebagai mitra pelaksana program LDP mendukung dan memberi kontribusi penuh untuk tercapainya perkembangan anak sesuai tahapan perkembangan dan usianya sehingga bisa mencapai potensi belajar sepenuhnya," jelas Arnoldus.

"Melalui kerja sama ini kami berharap anak dan keluarga di dua lokasi dampingan ini khususnya pasca bencana Seroja di Naibonat dan Noelbaki bisa memperoleh layanan konseling psikososial dan menjadi bekal bagi mereka untuk melanjutkan tumbuh kembang mereka dan tangguh bencanaguna mendorong pemulihan yang lebih baik pasca bencana,” jelas Arnoldus. 

Layanan Dukungan Psikososial ini diberikan selama tiga bulan sejak Agustus-Oktober 2021. Layanan ini diberikan tim yang terdiri dari satu koordinator lapangan, dua psikolog, enam pekerja sosial, dan dua assisten pekerja sosial. 

Koordinator Lapangan, Marianus Jago, mengatakan aktivitas LDP terdiri dari home visit dan asesmen, pemberian dukungan psikologis awal, konseling, psikoedukasi bagi anak, kegiatan rekreasional anak dan pemberian edukasi pengasuhan anak kepada para orang tua penerima manfaat.

“Anak-anak merasa senang atas kehadiran tim LDP di dua wilayah. Para tokoh masyarakat, dan pemerintah setempat juga menerima kehadiran tim dengan harapan memberikan dampak yang baik bagi anak-anak dan keluarga yang menerima layanan dukungan psikososial,” ujar Marianus. 

Marianus menjelaskan bahwa perubahan yang tampak adalah anak-anak kini tak lagi merasakan rasa cemas dan takut yang berlebihan ketika mendengar suara hujan, petir, dan angin kencang.

Hal ini dibantu oleh psikoedukasi serta terapi oleh psikolog sehingga anak menjadi lebih tenang dan memahami gambaran tentang situasi bencana yang disebabkan oleh alam.

Selain kegiatan rekreasional yang diberikan seperti mewarnai, bernyanyi dan bermain, anak-anak juga diberikan edukasi bagaimana cara menyelamatkan diri pada saat bencana terjadi. Hal ini penting diberikan, agar anak-anak bersiap dalam menghadapi situasi bencana apabila bencana kembali terjadi.

Tak hanya anak-anak,para orang tua juga mendapatkan layanan psikoedukasi tentang pengasuhan terbaik bagi anak, pola komunikasi, dan interaksi positif bagi anak,memahamikebutuhan psikososial emosi seperti kasih sayang dari orang tua, pola asuh yang dianut orang tua, perhatian, rasa peduli, perlindungan, dukungan, penghargaan kepada anak.

“Para orang tua penerima manfaat merasa senang atas pemberian layanan dukungan psikososial. Mereka merasakan adanya aktivitas yang mendorong semangat dan motivasi anak mereka untuk lebih baik,” ujar Marianus. 

Salah satu orang tua penerima manfaat, Irma, mengungkapkan bahwa program LDP membantu anaknya untuk pulih dari trauma akibat bencana Seroja.

“Kami merasa senang, melihat anak-anak kami memiliki kegiatan positif. Anak saya menjadi lebih peka dan mengontrol diri. Mereka menjadi lebih semangat dan kami juga mendapatkan info-info baru bagaimana seharusnya kami mengasuh anak dan berbicara dengan mereka,” tutur Irma. 

Layanan Dukungan Psikososial ini berakhir pada bulan Oktober. Harapannya melalui layanan ini, anak-anak yang semula tidak bersemangat, merasa cemas, takut dan terganggu perkembangannya menjadi lebih baik lagi.

“LDP ini harapannya memberikan dampak perubahan bukan saja dari segi fisik, tetapi juga psikologis dan sosial anak. Kebutuhan ini menjadi penting untuk diperhatikan, agar tumbuh kembang anak berlangsung dengan optimal,” tutur Marianus.

Layanan lain yang dibutuhkan oleh anak ialah keberlanjutan tumbuh kembang serta aksesibilitas hak mereka untuk mendapatkan pendidikan, penghidupan yang lebih baik, perlindungan dan turut berpartisipasi memberikan masukan terhadap apa yang mereka alami. 

“Dan terakhir tidak lupa adalah bahwa anak memiliki hak yang perlu kita lindungi dan dukung, agar mereka tetap bertumbuh menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi dirinya, keluarga dan masyarakat,” pungkasnya. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya