Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
SOSIALISASI empat konsensus kebangsaan tidak boleh berhenti di kampus, namun harus meluas hingga masyarakat. Penyampaian nilai-nilai kebangsaan harus konsisten dan mudah dipahami seluruh elemen bangsa.
"Tugas terberat adalah menyampaikan inti sari nilai kebangsaan kepada masyarakat. Sesungguhnya, nilai itu sudah kita miliki sejak dulu," ujar Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Sulawesi Selatan, Senin (25/10).
Dalam acara tersebut, hadir Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Abdul Pirol, berikut civitas academika IAIN Palopo. Kemudian, Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan Syaharuddin Alrif, Wali Kota Palopo Judas Amir dan Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi.
Baca juga: Kominfo Pastikan Layanan Online KPAI Tetap Berjalan Lancar dan Aman
Saat menjawab pertanyaan dari Presiden BEM IAIN Palopo, terkait cara mengatasi ancaman bangsa, Lestari menegaskan bahwa bangsa Indonesia harus memutus penyebaran berbagai ancaman dengan memperkuat dan menerapkan nilai kebangsaan.
Dalam hal ini, menyangkut nilai kebangsaan yang terkandung dalam empat konsensus kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurutnya, cara penyampaian nilai kebangsaan harus mudah dan sederhana. Sehingga, inti sari dari nilai yang akan disampaikan bisa dipahami.
Baca juga: Mayoritas Publik belum Membutuhkan Amandemen UUD 1945
Sesungguhnya, lanjut anggota Majelis Tinggi Partai NasDem, semua orang memiliki adaptive resilience untuk mempertahankan hal yang diyakininya. "Mengatasi ancaman terhadap ideologi bangsa, tinggal bagaimana kita membangkitkan adaptive resilience. Kalau semua anak negeri sadar radikalisme itu ancaman, saya yakin kita bisa mencegah paham tersebut," tegas Rerie, sapaan akrabnya.
Rerie pun berpesan agar mahasiswa ikut mengingatkan masyarakat bahwa paham radikalisme tidak tepat untuk bangsa Indonesia. "Sampaikan pesan itu dengan cara yang mudah. Lewat hal-hal sederhana sesuai dengan tingkat pemahaman masyarakat," kata dia.(OL-11)
JELANG penyelenggaraan Sidang Tahunan MPR dalam rangka peringatakan Hari Kemerdekaan RI, pimpinan MPR bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/7).
WAKIL Ketua MPR RI dari Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mendorong inovasi serta capaian prestasi mahasiswa vokasi di Tanah Air.
PEMBERDAYAAN penyandang disabilitas perlu terus ditingkatkan untuk mendukung proses pembangunan nasional. Saat ini berbagai tantangan masih kerap dihadapi oleh penyandang disabilitas.
SETIAP anak bangsa harus mampu mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Empat Pilar Kebangsaan untuk menjawab tantangan di masa datang.
PELESTARIAN dan pemanfaatan situs purbakala harus terus dilakukan. Salah satunya untuk mendukung upaya mewujudkan ketersediaan sarana pendidikan yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Transisi energi peralihan dari energi berbasis karbon menuju sumber energi bersih dan terbarukan seperti surya, angin, air, dan geotermal kini dipandang sebagai kebutuhan moral
FILM Jadi Tuh Barang yang dibintangi Oki Rengga, Beby Tsabina, Dicky Difie, Steven Wongso, Arafah Rianti, Arif Didu, Bang Baud, dan Natalie Sarah
Siswa dibekali pemahaman mengenai isu-isu krusial perubahan iklim, seperti pengelolaan limbah, energi terbarukan dan emisi karbon.
Mendiktisaintek menyayangkan turunnya minat belajar di bidang STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika), padahal bidang ini menjadi tulang punggung kemajuan iptek.
Mahasiswa mendapatkan wawasan tentang tren karier digital, transformasi dunia kerja, dan peluang global di era teknologi.
Konsep ini hadir sebagai solusi cerdas dalam mengatasi limbah pertanian dan perkebunan yang selama ini kerap menjadi persoalan pencemaran lingkungangan hidup.
Acara ini juga membuka ruang diskusi seputar transformasi media digital dan relevansi storytelling dalam membangun keterhubungan yang berdampak di masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved