Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
ADA beberapa orang yang bertanya tentang peringatan Maulid Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Contohnya, mengapa Nabi Muhammad SAW tidak pernah melakukan peringatan maulid?
Sejatinya Nabi Muhammad SAW memuliakan Rabiul Awal tahun 571 M sebagai bulan kelahirannya (maulid). Nabi Muhammad SAW memberikan isyarat pemuliaan bulan Rabiul Awal tersebut melalui sabdanya perihal puasa hari Senin.
Sebagaimana dikutip dari Instagram NUonline_id, suatu hari seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah saw tentang puasa hari Senin. Rasulullah SAW pun menjawab bahwa Senin ialah hari kelahirannya (maulid). "Itu (puasa Senin) hari aku dilahirkan dan aku diutus atau hari wahyu diturunkan kepadaku." (HR Muslim).
Baca juga: Ditanya tentang Hukum Maulid Nabi, Imam As-Sakhawi Jawab Begini
Waktu kelahiran Nabi Muhammad SAW (maulid dengan pembacaan kitab-kitab rawi) diperingati setiap tahun di banyak tempat di pelosok dunia. Waktu kelahiran beliau disambut gembira oleh segenap umat Islam sebagai simbol terbitnya fajar baru peradaban dunia dan nilai-nilai kemanusiaan sekaligus keilahian.
Namun demikian, Rasulullah SAW sendiri tidak pernah mengadakan peringatan maulid (kelahirannya). Rasulullah SAW tentu memiliki alasan khusus ia tidak menggelar peringatan maulid semasa hidupnya. Hal ini kadang menjadi alasan bagi sekelompok orang untuk membidahkan praktik peringatan maulid Nabi yang berisi zikir bersama, qira'atul qur'an, pelantunan selawat, pembacaan kitab rawi (kitab sejarah hidup Nabi Muhammad SAW).
Baca juga: Masuk Surga, Muthiah Pegang Tali Kendaraan Fatimah
Adapun terkait itu, Syekh Jalaluddin As-Suyuthi dalam karyanya Husnul Maqshid fi Amalil Mawlid menjelaskan alasan Nabi Muhammad SAW tidak menyelenggarakan peringatan maulid (kelahiran Nabi Muhammad SAW) pada hari Senin, bulan Rabiul Awal, semasa hidupnya. Berikut kutipannya.
"Nabi Muhammad SAW tidak menambahkan sedikit pun ibadah pada bulan Rabiul Awal dibanding bulan lain kecuali karena kasih sayang dan keramahan Nabi Muhammad SAW terhadap umatnya. Rasulullah SAW meninggalkan amal tersebut karena khawatir datang perintah kewajiban untuk umatnya, (ia meninggalkannya) sebagai bentuk rahmatnya terhadap mereka." (Jalaluddin As-Suyuthi, Husnul Maqshid fi Amalil Mawlid, Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: tanpa tahun, halaman 67).
Baca juga: Sekilas Sejarah Kehidupan Nabi Muhammad SAW
Keengganan Rasulullah SAW untuk menyelenggarakan peringatan maulid semasa hidupnya tidak lain bentuk kasih sayang Nabi Muhammad SAW agar tidak membebani umatnya. (OL-14)
MAULID Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam ternyata sejak dulu dirayakan oleh penduduk kota suci Mekah dan Madinah. Bahkan tradisi itu berjalan hingga ratusan tahun.
Setiap kedatangan bulan maulid Nabi selalu muncul pertanyaan pencetus atau orang yang pertama kali mengadakan maulid Nabi.
Dalam Al Hawi lil Fatawi karya Imam Jalaludin As Suyuti dijelaskan bahwa Syaikhul Islam penghafal ribuan hadits zaman ini Abu Fadhl Ibnu Hajar ditanya tentang amalan maulid.
Dalam kitabnya berjudul al-Ajwibah al-Mardliyyah, juz III, halaman 1116, ulama bermazhab Syafii itu menjawab hal tersebut dengan panjang lebar.
Nah, bagaimanakah doa saat memasuki dan menyambut Rabiul Awal? Berikut doanya beserta Bahasa Arab, Latin, dan artinya.
PEMERINTAH telah menetapkan 16 September 2024 sebagai hari libur nasional, dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H. Taman Margasatwa Ragunan buka
BAKAL calon wakil gubernur DKI Jakarta Rano Karno atau yang akrab disapa Bang Doel bakal memperingati Hari Maulid Nabi Muhammad SAW sembari melayat ke makam Dai Sejuta Umat, Zainuddin MZ.
Kehadiran Bang Doel tersebut sekaligus berziarah ke makam 'Dai Sejuta Umat' yakni KH Zainuddin MZ, di kawasan Masjid Jami' Fajrul Islam.
Usai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, masyarakat menghadapi libur panjang.
Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menyarankan Pemprov DKI Jakarta untuk menggencarkan tes PCR di tingkat RT/RW.
Untuk distribusi lalu lintas menuju Jakarta dari ketiga arah yaitu mayoritas sebanyak 53,2% dari arah timur, 25,4% dari arah barat, dan 21,4% dari arah selatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved