Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
ADA beberapa orang yang bertanya tentang peringatan Maulid Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Contohnya, mengapa Nabi Muhammad SAW tidak pernah melakukan peringatan maulid?
Sejatinya Nabi Muhammad SAW memuliakan Rabiul Awal tahun 571 M sebagai bulan kelahirannya (maulid). Nabi Muhammad SAW memberikan isyarat pemuliaan bulan Rabiul Awal tersebut melalui sabdanya perihal puasa hari Senin.
Sebagaimana dikutip dari Instagram NUonline_id, suatu hari seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah saw tentang puasa hari Senin. Rasulullah SAW pun menjawab bahwa Senin ialah hari kelahirannya (maulid). "Itu (puasa Senin) hari aku dilahirkan dan aku diutus atau hari wahyu diturunkan kepadaku." (HR Muslim).
Baca juga: Ditanya tentang Hukum Maulid Nabi, Imam As-Sakhawi Jawab Begini
Waktu kelahiran Nabi Muhammad SAW (maulid dengan pembacaan kitab-kitab rawi) diperingati setiap tahun di banyak tempat di pelosok dunia. Waktu kelahiran beliau disambut gembira oleh segenap umat Islam sebagai simbol terbitnya fajar baru peradaban dunia dan nilai-nilai kemanusiaan sekaligus keilahian.
Namun demikian, Rasulullah SAW sendiri tidak pernah mengadakan peringatan maulid (kelahirannya). Rasulullah SAW tentu memiliki alasan khusus ia tidak menggelar peringatan maulid semasa hidupnya. Hal ini kadang menjadi alasan bagi sekelompok orang untuk membidahkan praktik peringatan maulid Nabi yang berisi zikir bersama, qira'atul qur'an, pelantunan selawat, pembacaan kitab rawi (kitab sejarah hidup Nabi Muhammad SAW).
Baca juga: Masuk Surga, Muthiah Pegang Tali Kendaraan Fatimah
Adapun terkait itu, Syekh Jalaluddin As-Suyuthi dalam karyanya Husnul Maqshid fi Amalil Mawlid menjelaskan alasan Nabi Muhammad SAW tidak menyelenggarakan peringatan maulid (kelahiran Nabi Muhammad SAW) pada hari Senin, bulan Rabiul Awal, semasa hidupnya. Berikut kutipannya.
"Nabi Muhammad SAW tidak menambahkan sedikit pun ibadah pada bulan Rabiul Awal dibanding bulan lain kecuali karena kasih sayang dan keramahan Nabi Muhammad SAW terhadap umatnya. Rasulullah SAW meninggalkan amal tersebut karena khawatir datang perintah kewajiban untuk umatnya, (ia meninggalkannya) sebagai bentuk rahmatnya terhadap mereka." (Jalaluddin As-Suyuthi, Husnul Maqshid fi Amalil Mawlid, Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: tanpa tahun, halaman 67).
Baca juga: Sekilas Sejarah Kehidupan Nabi Muhammad SAW
Keengganan Rasulullah SAW untuk menyelenggarakan peringatan maulid semasa hidupnya tidak lain bentuk kasih sayang Nabi Muhammad SAW agar tidak membebani umatnya. (OL-14)
MAULID Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam ternyata sejak dulu dirayakan oleh penduduk kota suci Mekah dan Madinah. Bahkan tradisi itu berjalan hingga ratusan tahun.
MAULID Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dirayakan umat Islam di berbagai tempat bahkan sejak dahulu. Para penduduk Mekah dan Madinah pada waktu dulu juga merayakan Maulid Nabi.
LAGU selawat berjudul Mahalul Qiyam (Simtudduror) yang dibawakan sejumlah artis menjadi trending ketiga di Youtube pada Senin (16/9). Selawat ini dirilis pada Rabu (11/9).
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak umat Islam untuk menampilkan teladan utama atau uswah hasanah yang terkait dalam kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Setidaknya tercatat ada 12 tradisi maulid Nabi di Nusantara. Apa saja itu?
Dalam Al Hawi lil Fatawi karya Imam Jalaludin As Suyuti dijelaskan bahwa Syaikhul Islam penghafal ribuan hadits zaman ini Abu Fadhl Ibnu Hajar ditanya tentang amalan maulid.
Maulid Nabi: Susunan Acara Meriah & Penuh Berkah! Susunan Acara Maulid Nabi Muhammad SAW: Panduan lengkap & contoh terbaik! Raih keberkahan, susun acara Maulid tak terlupakan. Klik di sini!
SEJAK awal musim kenduri Maulid Nabi memperingati kelahiran Rasulullah SAW, sebulan terakhir, permintaan ayam kampung di Provinsi Aceh meningkat luar biasa.
Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru, Kamis (3/10) menjadi salah satu lokasi penyelenggaraan Baayun Maulid tahun ini yang diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah di Kalsel.
Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan mengaku bersyukur, di tahun ini, Pegadaian bisa kembali menggelar kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved