Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

12 Tradisi Acara Maulid Nabi di Nusantara

Wisnu Arto Subari
16/9/2024 08:33
12 Tradisi Acara Maulid Nabi di Nusantara
Peserta berjalan dan membaca selawat saat mengikuti kirab Maulid Nabi di Kampung Nelayan Nambangan, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (15/9/2024).(Antara/Moch Asim)

Umat Islam sedunia menyambut gembira peringatan kelahiran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam (SAW) pada 12 Rabiul Awal. Begitu pun masyarakat Nusantara turut menggelar berbagai perayaan menyambut maulid Nabi.  

Setidaknya tercatat ada 12 tradisi maulid Nabi di Nusantara. Apa saja itu? Berikut uraiannya sebagaimana dilansir Bimas Islam.

1. Tradisi buat ketupat Sampang di Madura.

Tradisi yang masih dilestarikan ialah pembuatan ketupat dari daun kelapa.

Baca juga : Kenapa Nabi Muhammad tidak Pernah Bikin Maulid? Ini Jawabannya

2. Grebeg Maulud di Yogyakarta dan Surakarta.

Tradisi yang masih dilestarikan ialah Grebeg. Ini memiliki arti masyarakat akan mengikuti para sultan, para pembesar yang keluar dari keraton untuk upacara Maulid Nabi Muhammad SAW di masjid. Sebelum sampai pada puncaknya, tradisi ini memiliki tahapan yang harus diikuti.

3. Tradisi masak kuah Beulangong di Aceh.

Tradisi yang masih dilestarikan ialah memasak bersama dengan menu wajib daging sapi dengan kuah kari.

4. Tradisi Baayun Maulid di Banjar.

Kata Baayun berarti ayunan atau buaian. Kata mulud berarti kelahiran Nabi. Jadi, Baayun Mulud berarti kegiatan mengayun anak bayi sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran Nabi.

Baca juga : Ditanya tentang Hukum Maulid Nabi, Imam As-Sakhawi Jawab Begini

5. Tradisi Bungo Lado di Padang Pariaman.

Tradisi yang masih dilestarikan yaitu setiap keluarga membuat pohon hias yang diberi tanda daun Bungo Lado. Pohon hias itu lalu disumbangkan ke panti asuhan.

6. Tradisi Maulid Nabi di Jepara.

Tradisi yang masih dilestarikan ialah membaca kitab al-Barzanji. Kegiatan ini lalu dilanjut dengan tausiyah dan doa bersama.

7. Tradisi Maulid Bale Saji di Bali.

Tradisi yang masih dilestarikan yaitu mengarak Bale Saji yang berisi hiasan bunga dari telur dan kertas. Makna dari telur tersebut ialah melambangkan kelahiran.

Baca juga : Pandangan Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani tentang Hukum Maulid Nabi

8. Tradisi Karts Rammang-Rammang di Sulawesi Selatan.

Tradisi ini dirayakan dengan mengarak ratusan paket makanan menggunakan lebih dari 50 perahu di sepanjang sungai. Perayaan ini wujud rasa cinta pada Nabi dan rasa syukur atas nikmat sungai yang telah memberikan mata pencaharian. Acara ini dilengkapi hiasan ribuan telur.

9. Tradisi Maulid Nabi di Lombok.

Tradisi yang masih dilestarikan ialah membaca selawat Nabi dan syair al-Barzanji. Setelah itu mengadakan berbagai lomba dan arak-arakan mengelilingi kampung.

10. Tradisi Maulid Nabi di Banyuwangi.

Tradisi yang masih dilestarikan berupa mengarak ratusan telur yang telah ditancapkan pada jodang (batang pohon pisang) dan ancak (wadah yang berisi nasi dan lauknya). 

Baca juga : Biodata Nabi Muhammad SAW, Perjalanan Kehidupan, Keluarga, Sifat Fisik

Setelah diarak, jodang dan ancak dibawa ke masjid untuk dibacakan selawat dan doa. Kemudian acara dilanjut dengan pembagian telur dan makan bersama. 

11. Tradisi Keresan di Mojokerto.

Tradisi yang masih dilestarikan ialah keresan. Dalam bahasa Jawa, pohon kersen disebut keres. Keresan ini sama seperti panjat pinang. Masyarakat akan mengambil hadiah yang digantung pada ranting dua pohon kersen.

12. Tradisi Sebar Udikan Madiun.

Tradisi yang masih dilestarikan ialah masyarakat menyebar uang koin yang diwariskan nenek moyang di halaman rumah warga. Peserta yang mengikuti tradisi akan berebut koin yang berjumlah belasan juta rupiah. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya