Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) melalui Direktorat Jenderal Vokasi melaporkan lebih dari 400 produk yang dihasilkan satuan pendidikan vokasi merupakan produk berbasis kebudayaan. Produk tersebut merupakan hasil inovasi dan kreasi seperti batik, wastra atau kain lokal dan lainnya.
"Ditjen Vokasi telah mengkurasi dari produk-produk satuan pendidikan vokasi di mana sampai saat ini kami telah menemukan data lebih dari 400 produk (budaya)," ujar Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Ditjen Vokasi, Saryadi dalam webinar pada Senin (4/10).
Saryadi mengatakan bahwa produk-produk tersebut dikurasi Kemendikbud-Ristek bersama Garuda Indonesia untum dipromosikan lebih lanjut. Produk tersebut pun didorong untuk bergabung dalam platform-platform e-commerce.
Baca juga : Umat Islam Diharapkan Segera Beradaptasi dengan Revolusi 4.0
Adapun, produk budaya seperti batik cukup banyak dihasilkan oleh satuan pendidikan vokasi. "Dari 400 produk dihasilkan oleh satuan pendisiak vokasi cukup banyak produk batik yang tentunya akan memperkaya budaya batik yang saat ini sudah sangat berkembang," imbuhnya.
Saryadi menambahkan bahwa selain produk batik, Kemendikbud-Ristek juga tengah fokus untuk mempromosikan wastra atau kain daerah lokal. Artinya poduk budaya atau kain dari seluruh daerah di Indonesia bisa dilestraikan dan ditingkatkan nilai ekonominya.
Untuk mendukung semua program, saat ini di lingkungan Ditjen Vokasi terdapat lebih dari 2300 perguruan tinggi (PT) penyelenggara pendidikan vokasi, lebih dari 14.000 SMK, lebih dari 17.000 lebaga kursus dan pelatihan. Dari jumlah tersebut, terdapat banyak satuan pendidikan vokasi seperti SMK atau PT yang memiliki konektivitas dengan pengembangab budaya seperti batik dan wastra.(OL-2)
Sebuah lembaga vokasi perfilman, B Film School, berkomitmen melahirkan banyak sumber daya manusia (SDM) di bidang industri perfilman.
Dengan adanya pertumbuhan industri di Jawa Tengah, peluang kerja secara otomatis menjadi sangat banyak.
DUKUNGAN penuh peningkatan kualitas sekolah vokasi untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya menekan angka pengangguran.
Program ini diharapkan mempersiapkan mahasiswa siap kerja dan diterima oleh industri.
Perkembangan ekonomi digital nasional, khususnya di sektor jasa keuangan, perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan talenta-talenta digital yang terlibat di dalamnya.
Rendahnya jumlah mahasiswa vokasi di Indonesia merupakan tantangan yang harus segera dijawab.
Laptop itu diadakan untuk menunjang pembelajaran sekolah jenjang PAUD, SD, SMP, dan SMA. Proyek ini menggunakan skema pembayaran APBN dan dana operasional khusus (DAK) daerah
WAKIL Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, meminta korupsi pengadaan chromebook di Kemendikbudristek diusut tuntas.
Beasiswa Unggulan 2025 adalah program bantuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
Kemendikbudristek sudah terlanjur menganggarkan Rp3,58 triliun untuk proyek TIK ini. Lalu, ada juga pengadaan DAK senilai Rp6,3 triliun.
Dukungan dari berbagai pihak, baik itu pemerintah, swasta, maupun masyarakat, sangat penting dalam membangun ekosistem pendidikan yang mendukung perkembangan anak secara holistik.
Selama 10 tahun terakhir, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mengalami tren peningkatan dari 68,90 pada tahun 2014 menjadi 73,55
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved