Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KETUA Pengurus Besar Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia Irsan Hasan, yang juga berpraktik di Departemen Penyakit Dalam RSCM, mengingatkan masyarakat agar waspada bila sakit maag tidak kunjung sembuh meski sudah diobati karena mungkin yang dirasakan adalah gejala kanker hati.
"Tidak selalu mudah membedakan kanker hati dan maag," kata Irsan dalam webinar kesehatan, Selasa (28/9).
Untuk memastikan kondisi pasien yang sebenarnya, perlu pemeriksaan lebih lanjut seperti USG hati, pengukuran AFP (Alfa Feto Protein), dan PIVKA II (Protein Induced by Vitamin K Absence or Antagonist).
Baca juga : Deteksi Dini Tentukan Terapi Ideal Bagi Pasien Kanker Hati
Jika pasien diduga kanker hati, metode pemeriksaan tambahan lainnya untuk mendukung diagnosa meliputi biopsi hati, MRI abdomen, dan CT-scan abdomen.
Pada umumnya, kanker hati tidak bergejala sampai stadium lanjut. Tapi, sebagian orang bisa mengalami nyeri pada perut, perut membesar, kulit dan mata menguning, mudah memar, dan perdarahan serta berat badan turun tanpa alasan jelas.
Irsan mengatakan, kanker adalah penyakit progresif yang semakin lama semakin memburuk, sementara penyakit maag hilang dan timbul.
Baca juga : Deteksi Dini Bisa Selamatkan Pasien Kanker Hati
Jadi, jika rasa sakitnya tidak kunjung hilang dan makin memburuk meski sudah diobati, segera periksakan ke dokter untuk menjalani USG dan endoskopi.
Seseorang juga harus waspada bila berat badan semakin turun tanpa alasan yang jelas.
"Kalau kanker semakin besar, berat badan turun. Kalau sakit maag terus menerus dan badan semakin kurus, hati-hati," ujar Irsan.
Baca juga : Anda Mengalami Sariawan yang tidak Kunjung Sembuh? Waspada Kanker Rongga Mulut
Dengan jumlah kasus yang mencapai 21.392 orang pada 2020, kanker hati adalah salah satu kanker yang paling tinggi menyebabkan kematian di Indonesia.
Kanker hati juga merupakan penyebab kematian karena kanker peringkat ke-4 di Indonesia dengan angka prevalensi 5 tahun sebesar 22.530 kasus.
Karsinoma sel hati (hepatoselular karsinoma/HCC) merupakan salah satu tipe kanker hati utama yang paling umum dengan prognosis (perjalanan penyakit) yang buruk.
Baca juga : Eriksson akan Tukangi Liverpool di Laga Amal
Di dunia, terdapat sekitar 750.000 orang per tahunnya terdiagnosis karsinoma sel hati (HCC) dan umumnya sudah pada stadium lanjut.
Di Indonesia, insiden karsinoma sel hati terjadi pada 13,4 per 100.000 penduduk.
Kanker hati berisiko pada orang-orang tertentu, yakni kelompok orang yang punya penyakit hati seperti sirosis dan hepatitis B atau hepatitis C.
Baca juga : Cegah Kanker Pankreas pada Dewasa Muda dengan Hindari Gaya Hidup Sedenter
Dia mengatakan, pasien dengan penyakit hati kronis walau fisiknya terlihat baik-baik saja tetap harus dalam pengawasan dan rutin memeriksakan diri sebelum terlambat.
Kanker hati juga berisiko untuk orang-orang yang memiliki riwayat genetik penyakit tersebut.
Pencegahan kanker hati bisa juga dilakukan dengan vaksinasi hepatitis untuk bayi, skrining ibu hamil untuk memastikan virus hepatitis tidak tertular kepada bayi. Sebab, masalah kanker hati besar di Indonesia karena tingkat hepatitis juga tinggi.
Baca juga : Menhan AS Lloyd Austin Dirawat Lagi
Kementerian Kesehatan RI mengintensifkan upaya pencegahan secara dini penularan hepatitis atau peradangan pada hati (lever) yang saat ini diperkirakan angka kasusnya sekitar 18 juta jiwa.
Sebanyak 2,5 juta orang di antaranya adalah penderita Hepatitis C. Eliminasi Hepatitis pada ibu ke anak ditargetkan tercapai pada 2022. Sedangkan eliminasi Hepatitis B dan C ditargetkan tercapai pada 2030.
Hepatitis B dan C adalah salah satu faktor risiko karsinoma sel hati, 90% dari kasus kanker hati primer. Di Indonesia, insiden karsinoma sel hati terjadi pada 13,4 per 100.000 penduduk.
Baca juga : Ratu Camilla Berbagi Kabar Baik tentang Kesehatan Raja Charles yang Sedang Berjuang Melawan Kanker
Karsinoma sel hati yang berkaitan dengan infeksi hepatitis B sebanyak 60%, sementara yang berkaitan dengan infeksi C sebanyak 20%.
Jika vaksinasi telah dilaksanakan secara baik, menjaga gaya hidup menjadi langkah selanjutnya. Makanan berlemak dan obesitas harus dihindari, begitu pula aktivitas yang minim gerak. (Ant/OL-1)
Baca juga : Pangeran William Muncul Usai Raja Charles III Divonis Kanker
Rasa terbakar dan nyeri ulu hati di malam hari terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan saat tidur atau berbaring. Ini bisa membuat seseorang begadang hingga larut malam.
Dalam dunia medis, maag sering dikaitkan dengan gastritis atau radang lambung, GERD (refluks asam), atau dispepsia (gangguan pencernaan).
Umbi Garut selama ini dikenal sebagai produk superfood dan telah menarik perhatian mereka yang peduli terhadap kesehatan pencernaan.
Nyeri pada penderita maag terjadi setelah makan dan semakin parah ketika posisi berbaring, sementara nyeri jantung dada rasanya seperti ditekan
Maag atau dikenal dengan nama dispepsia ini juga bisa menjadi salah satu gejala serangan jantung.
Sekilas gejala angin duduk dan sakit maag mirip, tapi keduanya berbeda dan memiliki penangan berbeda.
Fatty liver terjadi akibat akumulasi lemak berlebih di dalam hati, yang dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk tingginya kadar kolesterol.
Seseorang yang terbiasa minum 1-2 botol alkohol setiap hari berisiko tinggi mengalami gangguan hati yang berujung pada sirosis menyebabkan fungsi hati terus menurun.
Perlemakan hati atau fatty liver disease adalah kondisi medis yang terjadi akibat penumpukan lemak berlebih di dalam hati. Kondisi ini sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas
Berdasarkan data dari Global Cancer Observatory (Globocan) pada 2020, tercatat ada sekitar 21.392 kasus kematian akibat kanker hati di Indonesia.
Saat ini, jumlah pengidap penyakit hati cukup tinggi, terbukti dari 20%-30%. Kanker hati merupakan kanker dengan angka kematian tertinggi keempat di Indonesia.
Saat ini, vaksin Hepatitis B telah diberikan kepada bayi yang baru lahir untuk mencegah risiko penyakit kanker hati.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved