MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menyebut hutan mangrove seluas 600 ribu hektare (ha) telah rusak. Kerusakan tersebut terjadi lantaran adanya alih fungsi kawasan menjadi lahan pertanian, perkebunan, permukiman, perikanan tambak dan infrastruktur lain.
Selain itu, penebangan liar, pencemaran limbah, dan abrasi pantai akibat gelombang laut juga menjadi beberapa faktor penyebab lainnya. "Kerusakan mangrove tercatat kurang lebih sudah seluas 600.000 ha. Oleh karena itu pemerintah melakukan upaya pemulihan dan rehabilitasi sampai dengan 2024 melalui komitmen para pihak baik pemerintah maupun non-pemerintah," ujar Siti usai mendampingi Presiden Joko Widodo menanam mangrove di Bengkalis, Riau, Selasa (28/9).
Untuk tahun ini, pemerintah menargetkan akan merehabilitasi 34 ribu hutan mangrove yang tersebar di beberapa daerah di Nusantara. Adapun, di Bengkalis sendiri rehabilitasi telah dilakukan terhadap 1.292 ha yang dilaksanakan secara bertahap sejak tahun lalu.
"Kita berharap program tersebut mampu memulihkan kawasan hutan mangrove yang mengalami kerusakan, meningkatkan tutupan hutan mangrove serta meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya," tandas Siti.
Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Hartono Prawiraatmaja, Gubernur Riau Syamsuar, dan Bupati Bengkalis Kasmarni.(H-1)