Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kejar Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Terbaik, Sulsel Gencarkan Rehabilitasi Hutan dan Lahan

 Lina Herlina
10/12/2024 21:58
Kejar Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Terbaik, Sulsel Gencarkan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Seorang pengunjung mengamati pepohonan Hutan Himalaya di kawasan pertambangan nikel PT Vale Indonesia di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (2/8/2024). Hingga akhir Juni 2024, PT Vale Indonesia telah merehabilitasi lahan bekas tambangnya menjadi(ANTARA/BASRI MARZUKI )

DINAS Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan sedang gencar melakukan rehabilitasi hutan dan lahan, termasuk di sekitar daerah aliran sungai (DAS), di 16 kabupaten/kota.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulsel, Andi Hasbi mengatakan rehabilitasi hutan dan lahan yang dilakukan Pemprov Sulsel, sebagai upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan guna meningkatkan daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam menjaga sistem penyangga kehidupan.

Tahun 2024, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulsel telah melakukan penanaman sebanyak 16 ribu pohon di hutan rakyat seluas 40 hektare, di delapan kabupaten, yaitu Gowa, Jeneponto, Sinjai, Kepulauan Selayar, Maros, Barru, Sidrap, dan Luwu. 

Termasuk juga menanam kebun bibit rakyat sebanyak 2.380.000 batang pohon di sekitar daerah alian sungia, engan lokasi sasaran, Kabupaten Takalar, Jeneponto, Bone, Sinjai, Kota Palopo, Luwu, Luwu Utara, Sidrap, Enrekang, Kota Parepare, dan Kabupaten Barru.

Bibit pohon yang ditanam, yakni mahoni, durian, jati putih, jabon merah, jambu mente, rambutan, durian musang king, alpukat okulasi, pala, manggis, sukun, bitti, dan jengkol. 

"Kamia (DLHK) Sulsel bekerja sama dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Jeneberang Saddang melakukan penanaman. Disamping itu, DLHK juga menggandeng sejumlah perusahaan dalam rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan total penanaman pohon lebih dari 10 juta bibit," kata Hasbi, Selasa, (10/12). 

Untuk rehabilitasi  Daerah Aliran Sungai dilaksanakan oleh PT Vale Indonesia seluas 14 ribu hekatere yang berada di Kabupaten Barru, Bone, Enrekang, Luwu Timur, Pinrang, Sidrap, Wajo, Gowa dan Toraja utara.

Dengan jumlah bibit sebanyak 8.750.000 batang, adapun jenis bibit yang ada adalah Mahoni, Pinus eucalyptus, Cempaka dan tanaman MPTS (Multipurpose Tree Species), yaitu tanaman yang memiliki berbagai fungsi dan manfaat, baik dari segi ekologi maupun ekonomi. 

Lalu ada PT Wijaya Eka Sakti melakukan rehabilitasi seluas 338 hekatre di Kabupaten Bone dengan 211.250 bibi, jenis Mahoni, Kemiri, Pala, Durian, Matoa, Jambu mente dan Jabon.

Serta PT Citra Lampia Mandiri seluas 1.100 hektare di Kabupaten Luwu Timur dengan jumlah bibit 1.210.000, dengan jenis tanaman Bitti, Uruh, Nyatoh, Mahoni, Gmelina, Jabon, Cempedak, Rambutan Langsat, Kemri, Pala dan Jengkol.

Hasbi menambahkan, apa yang dilakukan DLHK Sulsel, sebagai upaya memperlihatkan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) semakin meningkat. IKLH tahun 2024 dengan nilai 75,69 poin, melebihi target nasional 74,39 poin, bahkan meningkat dari tahun 2023 dengan nilai 74,30 poin. 

"Dengan capaian data IKLH tahun 2024 menjadikan Sulsel berada di urutan ke 18 dari 38 Provinsi dengan nilai IKLH 75,69 dan masuk kategori baik. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya