Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Land Subsidence Picu Naiknya Permukaan Air Laut

M. Iqbal Al Machmudi
16/9/2021 19:32
Land Subsidence Picu Naiknya Permukaan Air Laut
Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Dr. Ir. Eddy Hermawan, M.sc.(Dok.Pri)

PENELITI Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Dr. Ir. Eddy Hermawan, M.sc, menyebutkan bahwa ada penyebab utama selain global warming atau melelehnya es di Kutub yakni land subsidence atau penurunan muka tanah. Sunsidensi merupakan penyebab kedua setelah global warming permukaan air laut naik.

Dalam paparannya DKI Jakarta mengalami penurunan muka tanah 0,25 cm/ tahun. Kawasan Tanjung Priok memang merupakan wilayah yang paling terdampak atas penurunan muka tanah.

"Tidak hanya global warming tetapi peran land subsidence juga merupakan kontributor yang cukup besar yang menyebabkan Jakarta terendam, bukan tenggelam," kata Prof.Eddy dalam Webinar ID COMM, Kamis (16/9).

Sebelumnya juga, Presiden Amerika Serikat Joe Biden sebelumnya meramalkan 2050 Jakarta akan tenggelam. Kita jangan percaya begitu saja dengan ucapan Joe Biden tetapi harus dikaji dasar ilmiah yang kuat.

"Sehingga saya menyarankan masyarakat jangan panik. Kita juga jangan melihat satu model perencanaan ini dan rata-rata kita lihat apakah Jakarta ini benar tenggelam atau tidak," ujar Eddy.

Sementara kajian secara global kenaikan air laut juga terjadi apabila melelehnya es di permukaan darat. Pakar Iklim dan Meteorologi BRIN sekaligus Wakil Ketua Kelompok Kerja I IPCC, Edvin Aldrian mengatakan kenaikan air laut tiap tahun 3,60 milimeter.

Ancaman terbesar kenaikan permukaan air laut sejatinya terjadi karena melelehnya es di Kawasan Greenland, Kutub Selatan, dan Himalaya yang mengancam, sementara melelehnya es di Kutub Utara tidak mengancam.

"Pencairan es dari muka laut seperti Kutub Utara tidak memberi kontribusi terhadap kenaikan air laut. Laporan yang terbit Agustus 2021IPCC sudah mengkalkulasi ini bahwa kenaikan air laut secara global hanya 3,60 milimeter per tahun," ujar Edvin. (Iam/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya