Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

BAKTI Bangun Potensi Wisata dan Alam di Kepulauan Maluku

Mediaindonesia.com
15/9/2021 08:58
BAKTI Bangun Potensi Wisata dan Alam di Kepulauan Maluku
Wisatawan menggunakan speedboat menuju Kepulauan Kei, Maluku. Jaringan Internet BAKTI Kominfo bantu promosi Pariwisata di Maluku Tenggara.(MI/FERDIAN ANANDA)

BANYAK pulau di kepulauan Maluku yang ditetapkan menjadi pulau terluar di Indonesia pada Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2017. Pulau-pulau ini memiliki potensi alam yang luar biasa indah. Bahkan, berdasarkan sejarah wilayah ini merupakan wilayah pertahanan sejak zaman Indonesia sebelum merdeka.

Keterbatasan akses informasi mulai terbuka sejak jaringan telekomunikasi dan internet masuk ke penjuru wilayah ini, termasuk Maluku Tenggara.

Kepala Dinas Kominfo Maluku Tenggara ­Antonius ­U Walken Raharusun menga­ku bersyukur atas program Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo dan juga provider seluler. Karena berkat program yang mereka berikan amat membantu masyarakat Maluku Tenggara terutama dalam hal komunikasi dan internet.

“Kita melihat saat ini masyarakat sudah sangat melek informasi. Di desa yang kami sebut sebagai ohoi saat ini sedang mengembangkan potensi-potensi di ohoi mereka dengan bantuan sarana telekomunikasi,” jelas Antonius dalam acara Melihat Indonesia di Metro TV, tadi malam.

Satu desa atau ohoi yang ada di Maluku Tenggara, lanjut dia, tengah gencar mempromosikan potensi wisata alam mereka. Ada sebuah pantai yang sangat indah dengan pasir putihnya yang sangat halus dan pemanda­ngan alam yang sangat indah.

Pengelola Pantai Ngurbloat Maluku Tenggara Ronald Tethool menyampaikan, ada perbedaan mendasar dalam promosi potensi pariwisata di zaman dahulu ­dengan sekarang. Dahulu kala semua masih serba manual.

“Hanya memanfaatkan informasi mulut ke mulut saja. Sekarang lebih optimal. Ada jaringan internet. Bisa promosi lewat media sosial seperti Facebook, Instagram, apalagi sekarang sudah ada website,” kata dia.

Memang, lanjut Ronald, pantai ini lebih banyak dipromosikan lewat website. Cara ini mampu memberikan laya­nan informasi lebih lengkap dan membantu pengelola serta pemangku usaha wisata. “Memang jumlah kunjungan semakin meningkat,” kata dia.

Dengan adanya telekomunikasi dan internet, masyarakat pun bisa mengomunikasikan potensi wisata desa di tempat mereka tinggal pada keluarga, sahabat, bahkan pada orang di luar pulau lainnya.

“Kita juga punya aplikasi yang bisa secara langsung mengetahui pendapatan pantai. Retribusinya pun langsung masuk ke pemerintah daerah secara online dan transparan,” jelas dia.

Selain potensi wisata, Desa Kei Besar Maluku Tenggara rupanya juga memiliki potensi alam yang melimpah. Salah satunya buah kelapa.

Salah seorang warga memanfaatkan potensi itu menjadi potensi kumulasi ekonomi. Hollat Ermin Malensang, salah satu pendamping di desa ini, mengaku sejak 2015 ia mendirikan kelompok usa­ha beranggotakan 15 orang.

Berbekal pelatihan yang didapatkan di Yogyakarta, ia pun mulai memproduksi minyak kelapa atau virgin coconut oil (VCO). “Memang masih belum sempurna. ­Namun dari sini kami banyak menghasilkan,” kata dia.

Mulanya, dia dan anggota harus bolak-balik ke Kantor Kabupaten untuk melaporkan hasil produksi. Ia merasa sangat kerepotan lantaran biaya ongkos transportasi yang mahal. Namun, sejak jaringan internet sudah ada dan lancar, ia bisa melaporkan stok barang pada dinas setempat hanya melalui grup Whatsapp.

“Dulu kami ngojek itu harus dua ojek, satu untuk barang satu untuk penumpangnya, itu Rp100 ribu sekali jalan, amat boros di ongkos. Sekarang sudah ada internet tidak perlu lagi ke kantor pemerintah, cukup kabari lewat WA,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Maluku Tenggara Feliox Bonu menambahkan, sejak ada jaringan internet, sistem controller smart far­ming juga sudah diperkenalkan pada para petani di wilayah setempat. Petani mulai diperkenalkan dengan sistem irigasi modern.

“Waktunya siram tanaman itu sudah diatur, petani di­ingatkan dan kalau sudah waktunya sistem irigasi bisa nyala sendiri dan akan menyi­ram tanaman mereka. Mati setelah 1 jam,” kata dia.

Bupati Maluku Tenggara Muhamad Tahret Hanubun mengaku, program BAKTI Kominfo sejalan dengan visi misi Kabupaten Maluku Tenggara yakni Maluku Tenggara Cerdas. Ia bersyukur atas program koneksi tanpa batas yang diberikan, koneksi internet di Kabupaten Maluku Tenggara tidak kalah dengan kota besar lainnya.

“Kami berterima kasih, masyarakat pun amat berterima kasih, salah satu wujud rasa syukur masyarakat juga adalah mereka tak sungkan memberikan hibah tanah agar menara BTS bisa diba­ngun di wilayah mereka,” tandas dia. (Gan/S2-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya