Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Pentingnya Bermain Bersama Anak 

Mediaindonesia.com
13/9/2021 08:22
Pentingnya Bermain Bersama Anak 
(DOK TANOTO)

HAL yang paling disenangi setiap anak tentu adalah bermain. Namun tahukah Anda bahwa kegiatan sederhana seperti bermain pun dapat menjadi salah satu cara untuk membantu anak agar dapat berkembang dengan optimal. 

Aktivitas bermain terlihat seperti hal yang sepele dan biasa, namun hal itu ternyata mempunyai banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak.

Bermain memanglah kegiatan yang menyenangkan. Tetapi bukan berarti anak tidak bisa belajar lewat bermain. Yang perlu diingat oleh orangtua, belajar dan bermain bahkan dapat berjalan bersamaan. Keduanya bukanlah aktivitas yang terpisah, melainkan bisa saling terikat. 

Jadi, orangtua tidak perlu sungkan untuk memasukkan unsur-unsur pembelajaran saat bermain selama hal tersebut masih menyenangkan bagi si Kecil. Karena, anak bisa berlatih dan mengasah proses belajarnya melalui berbagai permainan. Apalagi, jika jenis permainan tersebut dapat memberikan anak tempat dan waktu untuk belajar mengenai berbagai hal yang erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari, yang belum tentu didapatkan di sekolah. Misalnya, permainan berpura-pura menjadi pemilik restoran. Melalui permainan ini, anak akan belajar untuk menulis dan menggambar menu, menentukan harga, menerima pesanan, dan membuat struk. 

“Melalui bermain, anak akan punya kesempatan belajar yang luas karena berbagai aspek perkembangan dan potensi dalam diri anak dapat berkembang dengan optimal. Selain itu, dapat juga meningkatkan kepercayaan diri dan resiliensi yang amat dibutuhkan anak di kemudian hari. Dari segi kesehatan fisik pun, bermain dapat membantu merangsang pertumbuhan anak serta merangsang pertumbuhan otot dan tulang,” papar Arnoldus Paut, ECED Program Specialist dari Tanoto Foundation. 

Beberapa penelitian pun telah menunjukkan dampak positif dari bermain. Seperti, berkembangnya kemampuan matematika dengan permainan jual beli, kemampuan fisik dengan permainan menyeimbangkan balok atau berlari di taman bermain, keterampilan sosial dengan permainan masak-masakan atau berakting dan kemampuan berbahasa dalam permainan menciptakan menu sebagai pemilik restoran. 

Cara orangtua terlibat bermain bersama anak 
Selama bermain, tidak salah jika anak bermain sendiri. Namun, apabila orangtua ikut terlibat dan bermain bersama anak, maka akan akan lebih banyak manfaat yang didapatkan baik bagi si Kecil maupun orangtua. 

“Saat bermain, orangtua punya kesempatan ideal untuk berinteraksi lebih dekat serta melihat dunia dan cara pandang anak. Interaksi ini juga akan membuat anak merasa diperhatikan oleh kedua orangtuanya yang akan semakin mempererat hubungan dan bonding,” jelas Arnold. 

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan oleh orangtua agar proses bermain bersama anak mengasyikkan sekaligus menjadi kesempatan bonding antara orangtua dan anak. 

Pertama, pastikan mainan atau bahan mainan yang digunakan sesuai dengan umur anak. Kemudian, bersantai dan nikmati kegiatan bermain yang ada. Sebagai orangtua, memang terkadang muncul rasa ingin memimpin. Namun, kali ini biarkan anak yang mengambul alih. Karena, peran orangtua adalah untuk menunjukkan ketertarikan serta memberikan dukungan pada anak. 

Selama bermain, sesekali berikan pertanyaan kepada anak. Seperti, “Apa yang terjadi kalau ” atau “Kalau kamu coba cara yang lain seperti
” 

Selalu beri dukungan pada anak. Jika si Kecil mulai merasa frustrasi saat bermain, orangtua bisa memberikan bantuan atau penghiburan agar anak tetap semangat. 

Berikan contoh sikap sportif yang baik. Ketika anak sudah cukup besar untuk melalukan permainan kompetitif seperti ular tangga atau congklak, maka orang tua dapat menujukkan sikap besar hati untuk ditiru anak. Ajarkan si Buah Hati untuk berlapang dada ketika kalah dan sebaliknya, untuk tetap rendah hati dan tidak sombong ketika menang. 

Jangan ragu untuk berhenti bermain ketika orangtua dan anak tidak lagi menikmati aktivitas yang sedang dilakukan. Karena bermain seharusnya menyenangkan bagi semua orang. (RO/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya