Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Indonesia Kembali Terima 358.700 Dosis Vaksin Astra Zeneca

Atalya Puspa
10/9/2021 17:09
Indonesia Kembali Terima 358.700 Dosis Vaksin Astra Zeneca
Petugas kargo membongkar muat vaksin covid-19 AstraZeneca di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (2/9/2021).(ANTARA/FAUZAN)

Indonesia kenbali menerima kedatangan sebanyak 358.700 dosis vaksin AstraZeneca melalui jalur multilateral covax facility. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan, kedatangan tersebut merupakan tahap pertama dari dukungan kerja sama dengan pemerintah Prancis dari total perjanjian kerjasama sebanyak 3 juta dosis.

"Atas nama pemeirntah Indonesia saya ingin menyampaikan terima kasih dan memberikan penghargaan kepada pemerintah Prancis," kata Retno dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara virtual, Jumat (10/9).

Selain itu, hari ini Indonesia juga kedatangan sebanyak 615 ribu vaksin AstraZeneca dan 639.990 dari hasil pembelian. Maka, dengan jumlah kedatangan hari ini, Indonesia telah mengantongi sebanyak 225.536.190 dosis vaksin, baik dalam bentuk curah maupun vaksinasi.

Baca juga: Penyelewengan Vaksin Booster Banyak Ditemukan di Wilayah Jawa

Retno mengungkapkan, vaksinasi menjadi sangat penting untuk bisa keluar dari pandemi covid-19. Namun demikian, pihaknya melihat masih adanya ketimpangan dari distribusi vaksin di seluruh dunia. Ia membeberkan, dari 5,5 miliar dosis vaksin yang telah disuntikkan, 80% diantaranya berasal dari negara berpendapatan tinggi dan menengah.

Ia melanjutkan, WHO mengatakan bahwa pihaknya menargetkan agar 10% populasi tiap negara harus telah divaksin hingga akhir September 2021. Sementara itu, WHO juga menargetkan 40% populasi di tiap negara telah divaksin hingga akhir tahun 2021.

"Target-target itu dapat dengan mudah dicapai oleh negara berpenghasilan tinggi. Saat ini sebanyak 90% negara berpenghasilan tinggi telah mencapai target vaksinasi 10% populasi. Dan lebih dari 70% high income countries telah mencapai target 40%," beber Retno.

"Hingga kini kita belum lihat ada satupun low income countries yang dapat mencapai target 10%," imbuh dia. (H-3)

Dengan pentingnya vaksinasi, Retno mengungkapkan ke depannya pihaknya akan terus berupaya memenuhi kebutuhan vaksin bagi rakyat Indonesia. Upaya-upaya yang ditempuh salah satunya dengan terus menggerakkan mesin diplomasi.

"Mesin diplomasi Indonesia akan terus bergerak dengan kecepatan penuh untuk memenuhi kebutuhan vaksin nasional dan menyuarakan akses yang adil terhadap vaksin untuk semua negara," pungkas dia. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya