Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Wapres: Jangan Jadi Klaster Penularan Covid-19, PTM Dievaluasi Setiap Pekan

Emir Chairullah
08/9/2021 14:04
Wapres: Jangan Jadi Klaster Penularan Covid-19, PTM Dievaluasi Setiap Pekan
Kegiatan belajar mengajar tatap muka di SMAN 1 Pontianak, Kalimantan Barat dengan tetap menegakkan protokol kesehatan.(ANTARA/JESSICA HELENA WUYSANG )

PEMERINTAH berupaya menerapkan aturan tegas dalam pelaksanaan pembelanjaran tatap muka (PTM) yang sudah digelar di beberapa sekolah. Menurut Wakil Presiden Ma’ruf Amin, salah satu syarat khusus yang harus dipatuhi peserta didik dan pengajar yang mengikuti PTM yaitu tidak boleh ada satu pun anggota keluarga di rumah yang sedang terpapar covid-19.

“Ada syarat (mengikuti PTM) di rumahnya tidak boleh ada yang terpapar Covid-19. Kalau ada siswa yang di rumahnya terpapar, dia tidak boleh ikut tatap muka atau gurunya ada yang di rumahnya terpapar, tidak boleh mengajar," kata Ma'ruf saat melakukan konferensi pers secara daring usai peninjauan PTM ke beberapa sekolah di Jakarta, Rabu (8/9).

Baca juga: Pengamat: Gejolak Papua Tidak Terkait Pergantian Panglima TNI

Menurut Ma’ruf, berbagai syarat khusus tersebut diterapkan agar PTM tidak menjadi klaster penyebaran virus Covid-19. Ma’ruf juga menegaskan, semua peserta didik diharapkan sudah menjalani vaksinasi.

“Tadi saya lihat hampir semuanya sudah divaksin dua kali. Saya tanya itu tadi semua. Kemudian juga gurunya, itu semua, infrastrukturnya,” paparnya.

Wapres juga meminta agar proses PTM yang sedang dijalankan ini dievaluasi setiap pekan.

“Saya berharap sekolah-sekolah yang menyelenggarakan PTM terbatas ini dapat melakukan evaluasi setiap minggunya, terutama mengenai protokol kesehatan dan keamanan dari seluruh warga sekolah,” ungkapnya.

Ma’ruf menambahkan, apabila para peserta didik maupun guru yang mengikuti PTM ternyata terpapar covid-19 maka sekolahnya harus ditutup. “Misalnya ada siswa (yang terpapar), maka diisolasi atau ditutup nanti sekolahnya,” tegasnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang ikut mendampingi Wapres menambahkan, proses PTM yang dilakukan di DKI sudah mengalami tahapan uji coba. Sebanyak 81 sekolah, ungkap Anies, sudah menjalani 2 kali proses assessment pada periode April-Juni 2021. “Dari pengalaman itu, tidak ditemukan kasus penularan,” ungkapnya.

Anies menyebutkan, hingga 10 hari ujicoba PTM ini belum ditemukan kasus penularan. Dirinya memastikan pemerintah daerah dan juga sekolah terus memantau pelaksanaan PTM ini.

“Seperti yang disampaikan Pak Wapres tadi, bahwa sekolah memantau mereka yang bisa masuk,” ujarnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya