Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SOSIOLOG dari Universitas Indonesia, Rissalwan Habdy Lubis menilai glorifikasi terhadap bebasnya Saipul Jamil di media akan sangat berbahaya bagi cara berpikir masyarakat.
"Saya kira memang bahaya sekali jika Saipul Jamil mendapat glorifikasi di kanal media seolah-olah dia mendapat dukungan publik atas perbuatannya yang meskipun sudah dihukum, tetapi perilaku tersebut dapat cenderung berulang," kata Rissalwan saat dihubungi, Senin (6/9).
Seperti misalnya publik figure yang tertangkap kasus penyalahgunaan narkoba, cenderung mengulangi lagi pelanggaran tersebut karena sudah kembali ke dunia entertainment yang membuat dirinya punya sumber daya dan sumber dukungan bagi kesalahan yang sudah dibuat.
Menurut Rissalwan tindakan permisif atau terbuka dari media elektronik kepada Saipul Jamil tentunya tidak dapat ditolerir dalam bentuk apa pun.
Baca juga: Komnas PA Minta Stasiun Televisi Boikot Saipul Jamil
"Saya melihat ini bukan hanya hilangnya empati tapi juga hilangnya hati nurani dan nilai kemanusiaan kepada korban yang mungkin traumanya tidak akan hilang seumur hidup," ungkapnya.
Sementara bagi pelaku, tindakannya hanyalah sebuah lelucon untuk membuat publik tertawa dan dia mendapat keuntungan finansial dari perilakunya. Sehingga media elektronik jangan hanya mengejar keuntungan dan mengorbankan moralitas dan nurani.
Selain itu, dirinya menekankan bahwa ruang maaf di publik tentu masih ada, namun untuk glorifikasi dianggap sangat berlebihan dan cenderung berbahaya.
"Maaf dapat diberikan jika ada penyesalan. Namun dengan glorifikasi yang berlebihan dan orang yang berkepentingan, tentunya tidak terlihat ada penyesalan itu seolah-olah menjadi napi hanyalah gurauan yang tidak membuat si pelaku kapok sama sekali," pungkasnya. (OL-4)
PERTUMBUHAN angka kasus penyimpangan seksual kalangan pria membuat kaum hawa di Kota Bekasi resah.
"Setelah dekat pelaku langsung meremas alat kelamin korban setelah itu kabur meninggalkan korban," ujar Yusri.
A merupakan perempuan yang berperan menjadi penyalur anak di bawah umur terhadap Medlin. "20 tahun, perempuan. Dia maminya," ujar Yusri.
Namun menurut Yusri, A langsung melarikan diri setelah mendengar dirinya menjadi buronan Polda Metro Jaya.
Yusri memaparkan keduanya kembali berjumpa sejak sejak Februari 2019. "Bahkan setiap minggu ia menyiapkan ke Jalan Brawijaya (lokasi tinggal Medlin)," paparnya.
Berdasarkan keterangan awal, tersangka A mengaku melakukan kejahatan seorang diri. Dia juga tidak menyuplai anak ke luar negeri.
Cancel culture sebagai bentuk kontrol sosial bisa menjadi alat yang efektif untuk menegakkan nilai moral dan sosial. Namun, jika dilakukan secara impulsif dapat menjadi perilaku yang abusif
Penyambutan itu berlebihan terhadap Saipul Jamil saat bebas dari penjara telah menyakiti hati korban pelecehan seksual yang dilakukan Saipul.
Donny menjelaskan, awalnya petugas kepolisian mencegat mobil untuk menangkap seseorang yang terlibat kasus narkoba. Namun, ternyata didalam mobil tersebut juga terdapat Saipul Jamil.
Sabtu (6/1) dini hari, pedangdut Saipul Jamil kembali ke Polsek Tambora setelah menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.
POLISI menyimpulkan hasil uji laboratorium rambut Saipul Jamil negatif narkoba.
Pemeriksaan oleh Propam dilakukan karena diduga ada pelanggaran dalam prosedur penangkapan asisten Saipul Jamil itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved