Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Kunjungi Vaksinasi Nelayan, Puan: Jangan Ada Kesenjangan Vaksinasi

Sri Utami
02/9/2021 13:28
Kunjungi Vaksinasi Nelayan, Puan: Jangan Ada Kesenjangan Vaksinasi
Ketua DPR RI Puan Maharani.(Ist/DPR)

KETUA DPR Puan Maharani terus mendorong pemerintah untuk mempercepat vaksinasi covid-19 ke seluruh lapisan masyarakat. Peran semua elemen masyarakat sangat menentukan keberhasilan vaksinasi sehingga tercipta kekebalan komunal.

“Kita perlu bergotong royong untuk memastikan bahwa jangan sampai ada kesenjangan vaksinasi. Kita tidak bisa sehat sendiri, lingkungan kita juga harus sehat,” kata Puan.

Hal itu dikatakan Puan saat mengujungi Sentra Vaksinasi yang diselenggarakan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Maming Enam Sembilan Group di Pasar Ikan Modern Muara Baru, Jakarta Utara, Kamis (2/9)

Puan merasakan semangat gotong royong di sentra vaksin yang akan melayani 7.500 peserta vaksinasi selama tiga hari. Para peserta antara lain terdiri dari nelayan, anak-anak, tunawisma dan difabel.

“Gotong royong, gotong royong, gotong royong. Itu semangat yang saya rasakan di sini,” kata Puan disambut tepuk tangan hadirin.

Dalam kesempatan itu, Puan juga bicara khusus soal pentingnya percepatan vaksinasi anak di atas 12 tahun, terlebih mereka sudah mulai ujicoba untuk Pembelajaran tatap muka (PTM).

“Kita ingin memastikan bahwa anak-anak kita bisa bersekolah dengan aman dan sehat. Itu artinya tidak bisa hanya satu atau dua anak saja di satu sekolah yang sudah divaksinasi,” kata Puan.

Mantan Menko PMK mengatakan selain vaksinasi, disiplin protokol kesehatan juga perlu digencarkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Sebab, vaksinasi saja tidak cukup. Apalagi dengan kecepatan mutasi virus korona dengan berbagai variannya.

“Ibarat perlombaan lari kita ini sedang maraton melawan Covid-19 bukan lari sprint 100 meter,” kata Puan.

Soal protokol kesehatan, dia juga berharap pengusaha-pengusaha muda di HIPMI turut menjadikan hal tersebut sebagai bagian dari company culture atau budaya perusahaan di kantor atau pabrik masing-masing.

“Jadi protokol kesehatan itu jangan sebatas peraturan tertulis, tetapi harus jadi culture di perusahaan-perusahaan milik anggota HIPMI,” pinta Puan.

“Ingat bahwa rakyat yang sehat adalah syarat untuk ekonomi Indonesia yang kuat,” tukasnya. (Sru/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya