Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Kemasan makanan dan minuman yang dibutuhkan selama pandemi adalah yang bisa melindungi makanan tersebut dari kontaminasi luar terutama virus atau kuman yang bisa menempel pada makanan.
General Manager Indah Cup, Sutjipto mengatakan bungkus makanan yang dibutuhkan lainnya adalah yang mampu menjaga kekakuan makanan untuk menjaga dari guncangan dan impact dari luar.
"Packaging yang banyak beredar di masa pandemi ini adalah makanan dengan packaging easy going dan mudah membuka packaging tersebut," kata Sutjipto dalam webinar, Selasa (24/8).
Baca juga: Suntikan Vaksin Dosis Ketiga Nakes Capai 34%
Jenis-jenis saat ini juga sudah banyak seperti lunch box dengan berbagai bentuk, gelas yang tertutup dan produk lainnnya yang bisa melindungi makanan dan minuman.
Tuntutan kemasan saat ini harus memperhatikan higienis yang tinggi, tertutup, easy going, nilai ekonomis yang baik, dan bahan baku pembuatan kemasan yang jelas dan higenis.
"Kesadaran masyarakat terhadap kemasan di pandemi ini meningkat karena masyarakat berpikir treatment yang dilakukan sudah benar atau tidak untuk makanan tetap higenis dan dalam keadaan safety," ungkapnya.
Pada 2020 konsumsi makanan tentunya mengguncang industri kemasan karena banyak masyarakat juga beralih ke take away dan menuntut kemasan yang higenis. Namun masuk ke 2021 setelah adanya penyesuaian terjadi perubahan yang cukup besar yaitu bertambahnya variasi packaging.
"Timbul kreativitas dari konsumen dan dari kita manufacturing sebagai primer, sekunder, atau tersier packaging dan pertambahan packaging karena kebutuhan masyarakat untuk take away semakin bertambah dan cukup besar sekitar 5% dibandingkan dengan PSBB awal 2020," ujar Sutjipto.
Dirinya melihat jika pemerintah sudah menurunkan level PPKM dan diperbolehkannya makan di tempat maka existing product dan new packaging akan meningkat dalam segi bisnis.
Sutjipto menyampaikan produsen kemasan saat ini sudah mampu beradaptasi dengan kondisi saat ini sehingga laba perusahaan di 2021 hampir sama seperti tahun 2019 sebelum adanya pandemi. Bila mana pasar sudah terbuka maka laba akan lebih besar. (H-3)
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
KAI menggunakan kemasan berbahan dasar kertas, serat jagung, dan serat tebu pada berbagai menu makanan yang disajikan.
Keunikan tas satu adalah tas yang dibuat dari kemasan camilan biskuit stik Pocky untuk diberikan pada sahabat-sahabatnya.
Dokter spesialis THT mengingatkan bahwa penyebaran covid-19 bisa melalui makanan ke makanan, peralatan makan ke makanan, berikut dari manusia ke makanan.
WHO menyatakan tidak perlu disinfektan kemasan makanan tapi tangan yang harus memegang bungkus makanan itu yang perlu dicuci.
Plastik yang digunakan berulang kali jelas mengalami peluruhan mikroplastik yang lebih tinggi. Hal ini berbeda dengan galon berbahan PET yang selalu baru galon dan isinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved