Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Kemendikbudristek Berikan Penghargaan TEFA 2021 kepada 60 SMK Terpilih

Arga sumantri
20/8/2021 10:42
Kemendikbudristek Berikan Penghargaan TEFA 2021 kepada 60 SMK Terpilih
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto(MI/ARDI TERISTI)

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbduristek) memberikan penghargaan Teaching Factory (TEFA) 2021 kepada 60 SMK terpilih. Sekolah-sekolah ini telah merintis produk/jasa di sekolahnya sesuai dengan kompetensi keahlian.
 
"Saya berharap program bantuan TEFA ini dapat melahirkan peserta didik yang kompeten serta memiliki pengalaman berproduksi dan berwirausaha sebagai bekal dalam memasuki dunia kerja sekaligus mandiri dalam berwirausaha," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, dalam keterangan tertulis, Jumat,(20/8).
 
Wikan menambahkan TEFA harus bermula dari industri sehingga peserta didik dan sekolah dapat menciptakan produk berkualitas, diterima oleh pasar. Selain itu, menghasilkan proses yang berkesinambungan sebagai indikator keberhasilan.

Baca juga: Sekolah di Zona PPKM Level 4 Masih Gunakan PJJ

"Tidak hanya menghasilkan produk, tetapi juga berdampak, termasuk dalam program link and match paket 8+i, TEFA juga harus disesuaikan dengan kurikulum bersama industri dan terus menghadirkan pakar agar berkesinambungan. Harus start from the end, jangan tiba-tiba ingin membuat sesuatu," ungkapnya.
 
Wikan mengatakan, TEFA merupakan pengembangan dari pendidikan sistem ganda, yaitu competence based training (CBT) dan production based education and training (PBET) yang dilaksanakan oleh SMK dan diharapkan dapat menanamkan jiwa kewirausahaan bagi siswa. 
 
Adapun yang perlu diperhatikan dalam produksi barang dan jasa tersebut, antara lain produk apa yang dibutuhkan di pasar, mengapa produk tersebut dibeli, siapa pembelinya, bagaimana proses pembeliannya, bagaimana mutu dan penampilan produknya, bagaimana modelnya, serta bagaimana merek, pelayanan dan garansinya.
 
Sementara itu, Plt. Direktur SMK Wartanto menyampaikan, program bantuan TEFA diikuti 949 SMK dan menghadirkan juri dari unsur industri, akademisi, dan praktisi bisnis yang menilai proposal dan rencana bisnis peserta dalam bentuk business model canvas. 
 
"Program bantuan TEFA telah disosialisasikan melalui rangkaian pelaksanaan seri webinar pada tanggal 18 sampai 21 Mei 2021 dengan narasumber yang berasal dari kalangan profesional atau mitra industri yang kompeten," ujar Wartanto.

Baca juga: Stasiun Kendali Satelit SATRIA Mulai Dibangun
 
Ia menambahkan, tahap seleksi awal dilaksanakan pada tanggal 7-13 Juli 2021 dan diperoleh 120 SMK yang lolos untuk dilanjutkan seleksi tahap berikutnya. Pada seleksi tahap kedua berupa pitching nation, peserta melakukan presentasi terbuka di hadapan juri pada 29 sampai 31 Juli 2021 untuk mendapatkan 60 SMK terpilih yang akan mendapatkan bantuan TEFA. 
 
"Kemudian, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan program bantuan TEFA di SMK penerima bantuan pada bulan Agustus sampai dengan November 2021. Pada tahap akhir, SMK tersebut akan melaksanakan pameran, baik secara luring maupun daring, yaitu pada bulan November sampai Desember 2021," tambah Wartanto.
 
Wartanto mengungkapkan, TEFA harus bisa memproduksi produk/jasa yang mendorong peserta didik berwirausaha dan bukan sekadar mengembangkan bahan, tetapi dapat disalurkan ke masyarakat hingga mendapat pengakuan hak cipta. TEFA juga harus menghasilkan proyek bagi para peserta didik hingga mereka bisa mengaplikasikan sesuai kebutuhan industri. 
 
"Selain itu, mereka juga bisa berkreasi dan berkolaborasi hingga menghasilkan usaha mandiri dengan upaya project based learning. Jadi, harus terus dilakukan diskusi dan ide-ide baru yang bisa dipecahkan bersama," ujar Wartanto. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya